Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Sabtu, 12 November 2011

Idul Adha...?

1 komentar
Ahamdulillah Ahad 6 November 2011, 10 Dzhulhizah 1432 H. Kita baru saja melaksanakan Idul Adha 1432 H, dengan suka cita dengan rasa gembira, dan tentunya semakin bertambah rasa saling berbabagi antar saudara muslim. Begitu banyak makna atau definisi Idul Adha dari setiap masing-masing orang. Dan memungkinkan banyaknya pula cara memaknai Idul Adha. Begitu juga dengan sahabat rohis. Pada liputan kali ini, sahabat rohis berksempatan mewawancarai beberapa pelajar dalam menyikapi Idul Adha dan maknanya menurut mereka. Dan berikut adalah jawabannya

Suasana Dimas&Keluarga Berkumpul
Dimas Pratio Siswa Kelas XI MAN 1 Jakarta
Idul Adha Itu ?
"momentum untuk mengenang kembali manusia agung nabi Ibrahim as dan keluarganya nabi Ismail as dan Siti Hajar,
Mendidik kita UNTUK senantiasa ikhlas dlm pengorbanan..Dan berbagi (hewan qurban) dgn sesama Muslim"




Anita Uswatun Hasanah Siswi MAN Pandeglang
"Kepedulian terhadap sesama, dan menjaga keutuhan persatuan suatu bangsa.."






Muhammad Irvan, Siswa SMK 1 Cimahi
"Idul Adha itu Makna Cinta Pastinya"







Rismawati, X akuntansi Siswi SMKN 17 JAKARTA

Makna idul adha menurut saya :

1.berarti hari raya idul adha yang biasanya di lakukan dengan cara menunailkan iadah berkurban

2. Kita bisa membayar iuran qurban di sekolah ataupun dengan cara kita menjadi salah satu panitia dalam acara idul adha yang biasanya rutin diadakan di sekolah-sekolah yang berarti kita juga turut mengorbankan pikiran dan tenaga kita untuk terlaksananya acra idul adha dengan baik
dan lancar

3. Pesan buat teman-teman :
jangan Cuma berdiam diri di rumah saat idul adha datang
tapi laksanakan juga salat idul adha ataupun menjadi bagian dalam acara atau kegiatan acara idul
adha


Ya begitulah sahabat rohis dalam memaknai Idul Adha, dengan berbagai versi yang mereka katakan. Namun dari pada itu hal terpenting dalam Idul Adha ini ialah bagaimana kita bisa menjadi manusia yang mampu berkorban untuk Allah SWT sebagai bentuk rasa Cinta kita kepadanya. Sebab pengorbanan adalah bukti cinta yang sesungguhnya. Selamat hari raya Idul Adha 1432 H.




sahabatrohis.web.id/fida

Menunggu Cinta Dari Eropa

0 komentar

Oleh Ila siswi Madrasah Aliyah Al Hikmah Jakarta : “Naira??..naira??...” teriak fahri dari kejauhan..

Mendengar suara fahri naira membalikan tubuhnya, “hai fahri..”

“hai naira,,kamu mau kemana??” Tanya fahri,menghampiri naira yg berdiri di depan halte bus.

“hmm..aku mau ke rumah nenekku ri,karna sebentar lagikan aku akan ke eropa,papaku dinas disana selama 6 tahun..jadi aku ingin berpamitan dulu dengan nenekku”

“apaa??kamu pindah,kok mendadak sih nai,kita kan sudah kelas dua SMp,satu tahun lagi kita lulus dan msuk SMA,katanya kamu mau satu sekolah denganku lagi??..” Tanya fahri dengan mimic wajah yg memelas..

“maaf ri,aku jg tidak mau pindah ke sana tapi bagaimana lagi,papaku ada pekerjaan disana,pasti aku akan kangen banget sama kamu,kamu kan teman ku sejak SD”

“iya aku juga pasti akan kangen sama celoteh kamu,nai,oya nai??”Tanya fahri dengan mnundukan kepalanya..

“senen..senen..senen…”suara teriakkan kenek bus..

“wah bisnya sudah datang,aku duluan ya ri,sampai jumpa disekolah”

“nai..nai..aargggg baru aku pingin bilang…huufft” ucap fahri sambil menghela nafas..

Keesokan harinya disekolah…

“fahriii…fahhrii…” teriak naira dari kejauhan

“hai nai,kamu baru datang”

“iya nih ri macet banget,oya ri ini”ucap naira sambil mengambil secarik surat dari tasnya.

“apa ini nai?surat apa”tanyanya heran..

“dibaca saja”

“baiklah”sambil membuka perlahan surat itu..

“fahri hari ini aku pindah,sore nanti aku berangkat ke eropa,maafin aku ya ri kalau aku punya salah sama kamu,aku pasti akan kangen sama kamu,jangan lupakan aku ya fahri,kamu teman terbaikku,oya kalau kamu punya waktu bisa antarkan aku dan keluargaku kebandara??”

“hmm nai..nai knapa harus lewat surat sih,kamu bilang aja langsung,ya aku akan antarkan kamu ke bandara..”

“aku tidak sanggup bicara langsung sama kamu..oke pulang sekolah ku tunggu ya dirumahku”

Sore harinya naira,fahri dan keluarga naira sampai dibandara soekarno hatta..terjadi percakapan diantara mereka berdua..

“fahri”….

“naira” ucap mereka bersamaan..

“kamu aja duluan yang bicara nai”

“fahri,aku tidak mau pindah,disana pasti tidak enak,dan pastinya aku tidak akan menemukan teman sebaik kamu..”ucap naira yg tanpa sadar air matanya jatuh membasahi pipinya..

“cup..cup..cup jangan menangiis naira,aku tetap teman kamu kok walau kita terpisah jarak yang cukup jauh,aku akan sering-sering kirimi kamu email”ucap fahri berusaha menenangkan naira.

“fahri …”..ucap naira lirih

“oya nai aku…”suara fahri terhenti.

“apa ri??”

“naira sayng pesawatnya sudah tiba ayo..kita harus segera berangkat!”ucap papa naira ..

“oh iya..iya pap..sebentar”

“fahri aku harus berangkat,jaga dirimu ya ri,jangan lupakan aku”ucap naira diiringi isak tangis yang semakin menjadi..

“kamu juga ya nai,jaga dirimu,tenang aku tidak akan melupakan kamu..”ucap fahri sambil tersenyum lebar…

Padahal dalam hati fahri,fahri sangat sedih akan kepergian naira,karna diam-diam fahri menyimpan perasaan kepada naira,teman baiknya itu..hati fahri hancur karna dirinya belum sempat mengucapkan bahwa dia suka dengan naira.



“dah fahri..”ucap naira sambil berjalan menjauh dari fahri..

“ selamat jalan naira”ucap fahri lirih hingga air matanya menggenang ..

Fahri pun pulang,sesampainya dirumah fahri langsung menuju kamarnya,dan menghidupkan televise kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur..

“sekilas info,terjadi kecelakaan udara yg dialami oleh pesawat boing 1337 yg diberangkatkan dari bandara intrernasional sukarno hatta menuju eropa,dipastikan seluruh penumpang tewas dan pilot beserta pramugari tewas ditempat kejadian,sekian sekilas info atas perhatiannya terimakasih”

“naira..nairaaaa..” teriak fahri histeris..

“naira kenapa kamu meninggalkan aku selamanya,naira aku suka kamu,naira tidak ada yang bisa menggantikanmu,nairaaaa….nairaaaa kenapa kamu pergi secepat i”ucap fahri meraung-raung hingga memecahkan keheningan sore itu…

sebulan kemudian fahri memutuskan untuk pindah kebandung ke rumah orang tuanya,

“buat apa lagi aku disini,karna kamu tidak akan kembali lagi untuk selamanya,aku akan mengubur kenangan kita dalam-dalam naira,meski aku yakin tak bisa melupakan baying-bayang wajahmu dalam

6 tahun sudah setelah kepergian naira..fahri mulai bisa melupakannya dan menjalankan aktifitasnya sebagai seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ternama di bandung..

“ah gila lo ton..masa cewe itu mau sama gw..secara dia cewe terkenal dikampus”ucap fahri yg sedangkumpul bersama teman kuliahnya..

“ah lo ri,lo tuh keren,tajir,pokoknya ga ada deh cewe yg nolak lo”ucap anton ..

“jujur aja ya bro gw itu masih kepikiran sama temen cewe gw swaktu SD dan SMP,dia temen deket gw sekaligus cinta pertama gue,dia cantik,rambutnya panjang dan ikal..tapi sayang dia udah meninggal sob..”

“yaah si fahri orang udah meninggal masih diinget aja ..bukan saatnya lo inget sama cewe itu,dunia berputar sob,mau lu jomblo seumur hidup,,gw mah ogah.”ucap anton berusaha menyadarkan fahri.

“iya sih ton ada benernya juga ucapan lo,”

“ya udah sekarang lo samperin dah tuh cewe ,terus lo kenalan kalau bisa langsung minta nomer hp..haha..”ledek anton..

“naira???” ucap fahri sambil melihat kearah wanita berjilbab panjang..

“woy..woy sadar sob”..hentak anton

“sumpah ini anak,jangan mikirin naira terus diakan udah meninggal lagi pula tuh cewe berjilbab,kan kata lo naira rambutnya panjang”ucap anton..

“tenang ton,cewe berjilbab ini bener-bener mirip sama naira,giila”

“please deh ri banyak kali didunia ini yang mirip,contohnya gue,kata orang gue mirip rafi ahmad..haha”canda anton

“ahh ngayal lo ton udahlah,bener jg mulai skrang gue tidak boleh mikirin dia lagi”

“bagguss..sebaiknya kita ke kelas sepertinya jam pelajaran mr.rahmat akan segera dimulai,”ajak anton..

***

Siang itu,ada murid baru yg masuk di kelas fahri ..

“selamat siang anak-anak??”sapa mr.rahmat

“siang pak”

“hari ini kita kedatangan mahasiswi baru pindahan dari universitas di eropa”

“w aaahh..waahhh”

“ayo silahkan masuk,naira”

“aaapa,,naira??dari eropa??jangan-jangan…”ucap fahri,kaget..

Ketika naira masuk ke kelas dan memperkenalkan dirinya sontak semua mata tertuju padanya,wanita berparas cantik dan anggun dengan jilbab panjang yg dikenakannya,begitu pula dengan fahri yg sejak tadi memperhatikan wajahnya,yang mirip sekali dengan orang yang dicintainya sewaktu SMP.




Setelah memperkenalkan dirinya naira pun disuruh duduk oleh mr,rahmat,naira duduk disebelah bangku fahri.

“ussstt..ussst…naira salam kenal ya,namaku fahri”ujar fahri memulai pembicaraan..

“naira”dengan sedikit memberikan senyum kepada fahri.

Mata kuliah pun usai ,naira segera keluar rruangan kelas..diam-diam fahri mengikutinya dari belakang..menyadari ada yg mengikutinya lalu naira membalikkan tubuhnya..

“kenapa kau mengikutiku?”tanyanya singkat,dengan pandangan mata yg tidak melihat kearah fahri.

“hmm..tidak-tidak apa-apa”jawab fahri malu-malu

“oya nai dulu kamu SD dan SMP nya dimana?”

“saya SDnya di SDS.kartika dan SMPnya di SMPN 1 jkrta,memang knapa?”

“(wah sama denganku)ucapnya dalam hati”

“naira,masih ingatkah kamu denganku?”

“hmm,biar saya ingat-ingat,fahri……hmm ya aku ingat kau,fahri teman kecilku”

“wah tidak menyangka aku bisa bertemu lagi denganmu ri”

“iya nai aku juga tak menyangka bisa bertemu lagi denganmu,karna kukira kamu sudah meninggal..”ucap fahri merendahkan suaranya.

“kenapa kamu kira aku sudah meninggal?”

“karna spulangnya dari bandara,kulihat berita kecelakaan pesawat dengan tujuan eropa,semua penumpangnya tewas ditempat,aku piker kau juga termasuk dalam korban tewas itu..”

“oh yg itu,sebenarnya tidak lama aku berpisah denganmu diluar,aku tidak langsung berangkat karna pesawatnya mengalami masalah,tadinya aku mau menemuimu lagi tapi kupikir lagi pasti kamu sudah pulang,jadi kuurungkan niatku”

“oh ceritanya begitu..oya nai kamu qo jadi berubah drastic,skarang kamu pakai jilbab,panjang lagi??”

“di eropa aku aktif sebagai salah satu aktifis keislaman di eropa,aku mendapat hidayah dari situ,dan memutuskan u/ hijrah dari kehidupanku yg dulu..meninggalkan ke mewahan dan hidup nyaman dalam kesederhanaan”

“wah kamu sudah beda loh,udah dewasa tidak seperti yang dulu lagi??”

“oya ri aku harus pulang dulu ya,soalnya aku baru pindah jadi barang-barang belum aku rapihkan,sampai jumpa fahri”ucap naira sambil melangkahkan kakinya meninggalkan fahri

“naira..akhirnya kamu hadir kembali,meski dengan gaya yang berbeda tapi kamu tetap naira yg dulu naira yang kusukai..”

Keesokan harinya naira sedang berjalan di pinggir taman universitas,lalu fahri menghampirinya..

“hay naira selamat siang”..ucap fahri sambil menepuk pundak naira..

“astagfirullah,fahri..ucapkanlah assalamu’alaikum,dan maaf jangan menyentuhku,kita ini bukan muhrim,tak boleh saling bersentuhan,maaf”

“oh iya maaf nai,kebiasaan abisnya..kan aku biasanya kaya gitu kalo menyapa kamu..”

“iya fahri aku tau,tapi sekarang berbeda dengan yang dulu,aku sudah belajar cara bergaul di dalam islam,aku harap kamu bisa memahami hal itu”

“iya nai..iya aku akan pahami hal itu,oya kamu mau kemana?”

“aku mau ke masjid ,sesudah itu mau rapat dengan anak-anak pengurus BEM”

“kamu sudah aktif di organisasi kampus nai??”

“Alhamdulillah,aku duluan ya fahri,assalamu’alaikum”

“wa’alaikumsalam..” “naira kamu berubah sekali”..

Beberapa bulan kemudian fahri mulai tertarik belajar lebih banyak tentang islam dan organisasi keislaman, kemudian ikut menjadi bagian dari pengurus BEM.

“assalamu’alaikum ikhwahfillah Alhamdulillah hari ini organisasi kita kedatangan pengurus baru namanya fahri dari fakultas hokum”ucap raihan ketua BEM universitas itu.

“fahri…alhamdulillah ternyata kini diapun sudah hijrah..dari kehidupannya yg dulu “ ucap naira dalam hati.

Kini fahri dan naira disandingkan dalam bidang yg sama..

“fahri … selamat datang dijalan Allah semoga Allah meridhoi dirimu ya fahri”

“iya Alhamdulillah nai,kini aku sudah sadar,berkat anti nai”

“jangan seperti itu ri,bukan berkat ane tapi Allah,allah yg memutar balikkan hati manusia”

“iya nai tapi hidayah itu datang melalui anti nai”

Hari-hari fahri kini berubah drastis ,kegiatannya setiap pagi adalah sholat dhuha,siangnya kuliah,dan sorenya dia menjalankan aktifitasnya sebagai seorang aktifis,kini iya agak memberi jarak dengan naira,karna kini dia tau batasan-batasan dalam pergaulan islam.

Kini umur fahri sudah 25 tahun umur yang cukup untuk menikah.fahri masih sangat berharap naira menjadi pendampingnya wanita shalihah yg telah lama dikenalnya..namun fahri sadar bahwa dirinya tak mungkin bisa mendapatkan naira,karna naira tak pantas untuknya,naira terlalu shalihah untuk menjadi pendamping hidupnya,dan dikalangan ikhwan para aktifis kampuspun nama naira selalu disebutkan sebagai sosok wanita ideal,sampai-sampai ketua BEM berencana ta’aruf dengan naira,hal itu juga yang membuat fahri mengurungkan niatnya,

Sampai akhirnya fahri memutuskan untuk meminta bantuan murobbinya,untuk mencarikan akhwat yang sekiranya pantas untuk bersanding dengannya,,

“menunggu cinta dari eropa,tak akan pernah terjadi,karna cinta itu kini telah kandas..sudah saatnya aku membuka lembaran baru dan membuka hatiku untuk orang lain”ucap fahri tegas. Setelah itu fahri bertemu dengan murobbinya untuk menyampaikan niatnya..

“assalamu’alaikum ustad”

“wa’alaikumsalam ehh nak fahri ada apa?”

”begini ustad,ane berkeinginan untuk menikah ustad”

“wah bagus,udah ada calonnya?”

“belum ustad maka dari itu ane ketemu ustad agar ustad bisa bantu ane untuk ta’aruf dengan seorang akhwat”

“masalh itu mah gampang,antum udah siap ri??”

“insya Allah ane siap ustad,”

“yasudah kalau begitu,ane carikan ane banyak kenalan murobbi-murobbi kali aja ada akhwat yang sudah siap..”

“syukron ustad ane tunggu kabarnya ya”

“sip,antum tenang aja”

Sebulan setelah pembicaraannya dengan murobbi,murobbinya mengiriminya pesan ..

“fahri,Alhamdulillah sudah ada calon yang bersedia,insya Allah nanti saat liqo,ana kasih biodatanya,antum pelajari saja dulu kalau cocok ya jadi”

Saat liqo,sang ustad memberi biodata itu..

“Oya ustad sebelum biodata itu ane lihat,kalau ada fotonya tolong dilepas saja,biar ane melihat biodata dirinya tanpa melihat wajahnya,karna dari biodatanya ane sudah dapat mengambil kesimpulan,buat apa wajah yang cantik tapi memiliki kepribadian yang buruk,betul begitu kan ustad??”

“iya ri betul sekali,baiklah ane lepas fotonya,nama akhwat ini ira”

Setelah mendapatkan biodata itu fahri pulang,sekitar jam 3 dini hari fahri terbangun dari tidurnya,dia langkahkan kaki menuju kamar mandi lalu berwudhu..dan melaksanakan shalat malam dan istikharah memohon petunjuk pada Allah untuk mendapatkan keastian hati untuk memilih akhwat itu atau tidak..

Pagiharinya fahri menelfon sang ustad,

“assalam’mualaikum ustad?”

“wa’alaikumsalam,gimana fahri,cocok?”

“Alhamdulillah cocok ustad”

“untuk proses selanjutanya biar ane yang urus”

“baik ustad syukron,jazakallah”

Dua bulan setelah proses ta’aruf fahri melamar akhwat itu,tadinya fahri berharap saat melamar dia bisa melihat wajah akhwat tersebut,namun harapannya pupus..

Hari pernikahan pun tiba fahri bersiap menuju tempat akad,sesampainya disana fahri dan keluarga disambut hangat,kemudian fahri dipersilahkan memasuki ruang akad,sebelum ijab kabul dimulai fahri mendapat sms dar murobbinya,yg kebetulan saat itu tidak hadir.fahri sangat terkejut saat membaca sms dari murobbinya ..

“assalam’mualaikum.ri ini nama lengkap calon antum,afwan ane baru ngasih tau sekarang,ira itu nama panggilannya nama aslinya Naira sanjaya.

“apaaa naira sanjaya??apa naira temanku,naira yg aku harap menjadi pendamping hidupku..ahh pasti bukan,nama naira sanjaya ada banyak”

Ijab kabulpun dimulai,”saya terima nikahnya naira sanjaya binti sanjaya dengan maskawin tersebut dibayar tunai..” ucap fahri dengan lantang..

Benar saja ternyata akhwat yg sekarang resmi menjadi istrinya adalah naira,naira wanita yang diimpikannya..saat mereka disandingkan di pelaminan mereka tampak serasi..

“nai aku tak menyangka bahwa yang saat ini bersanding di pelaminan bersamaku adalah dirimu,saat bertukaran biodata aku tak melihat fotomu,dan nama yang tertulis di biodata itu juga bukan namamu,jadi aku sangat tak menyangka bahwa itu adalah kamu,istriku..”ucap fahri dengan senyuman lega di wajahnya..

“fahri,suamiku..saat bertukar biodata,aku juga tak melihat wajah maupun namamu,yang kulihat adalah kepribadianmu,karna hal itu lah yg menarik hatiku,dan aku menerimamu..dan kini aku sama sekali tak menyesal,menjadi istrimu.aku bahagia fahri ternyata Allah menyatukan kita berdua dengan cara yang indah..”…

“menunggu cinta dari eropa,cinta itu kini telah kumiliki,naira kita buat perahu layar yang kokoh untuk berlayar menempuh perjalanan samudra cinta-NYA ya??” ujar fahri sambil memegang tangan naira dan mencium keningnya..

Tamat_

Surat Rahasia dari Ayah dan Ibu Untuk Anak ku

0 komentar

Ketika saya menjadi tua,

Saya harap Kamu mengerti

dan bersabarlah dengan saya



Dalam kasus saya memecahkan piring

atau menumpahkan sup di meja karena

saya kehilangan penglihatan saya,

Saya harap Engkau tidak memarahiku



Orang yang lebih tua sensitif.

.. selalu memiliki kemalangan saat Anda berteriak



Ketika pendengaran saya semakin memburuk

dan saya tidak mendengar apa yang kamu katakan,

Saya harap kamu jangan panggil saya"Tuli!"

tolong ulangi apa yang kamu katakan atau setidaknya menuliskannya



Maaf, AnakKu



... Aku semakin tua

Ketika lutut ku menjadi lebih lemah,
Aku harap Anda memiliki kesabaran untuk membantu aku bangun



Seperti bagaimana Aku membantu Kamu saat engkau

masih kecil,

Belajar cara berjalan.

Saya harap betahlah dengan Saya

Ketika saya terus mengulangi kalimat saya sendiri

seperti kaset rusak,

Saya berharap kamu hanya terus mendengarkan saya



jangan mengejekku,

atau

bosan mendengarkan ku



Apakah kamu ingat ketika Kau masih kecil

dan kamu ingin sebuah ballon?



Kamu mengulang sendiri berkali-kali

sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan



..... Mohon maaf juga atas bau ku.

Aroma ku seperti orang tua



Tolong jangan memaksa ku untuk mandi.

Tubuh ku lemah.



Orang-orang tua mudah sakit ketika mereka sedang dingin.

Saya harap saya tidak mengotori Kamu.



Apakah Kau ingat ketika engkau masih kecil?

Aku berkejar-kejaran dengan engkau berkeliling

karena kamu tidak ingin mandi.


Ku harap kamu bisa bersabar dengan ku

Ketika aku selalu rewel

Ini semua bagian dari menjadi tua.

Engkau akan mengerti ketika engkau sudah tua



Dan jika Kamu memiliki waktu luang,

Ku harap kita bisa bicara

Bahkan untuk beberapa menit



Aku selalu sendiri disemua waktu ku.

dan tak seorang pun untuk berbicara dengan


Aku tahu Kamu sibuk dengan pekerjaan.



Bahkan Kamu tidak tertarik pada ceritaku,

Tolong punya waktu untuk ku.



Apakah Anda ingat ketika Kamu masih kecil?



Aku mendengarkan cerita Anda

tentang Beruang teddy Anda.





Bila saatnya tiba

dan saya menjadi sakit dan sakit,





Saya harap Kamu memiliki kesabaran untuk

merawat saya.





MAAF AnakKu

jika saya sengaja mengompol

atau membuat berantakan





Saya harap Kamu memiliki kesabaran untuk

merawat saya selama yang terakhir ini

beberapa saat dalam kehidupan saya



Saya tidak akan tinggal lebih lama.



Ketika waktu kematian saya datang,

Aku harap Kamu memegang tanganku

dan memberikan Aku kekuatan untuk menghadapi kematian



Dan jangan khawatir ..



Ketika Aku akhirnya bertemu dengan Pencipta kita ..

Aku akan berbisik di telinganya

untuk MEMBERKATI Kamu



Karena Kamu mencintai

Ibu Dan Ayah Kamu.

Terima kasih banyak untuk perhatian Kamu.



Kami mencintai Kamu.

dengan Segenap Cinta,

IBU dan Ayah.

Kamis, 20 Oktober 2011

Aku Malu Dan Belum Siap Berjilbab, Maka Aku Menunda Mengenakannya

0 komentar

Saudariku yang dirahmati Allah,

Jilbab dan kerudung adalah pakaian takwa yang diwajibkan Allah atas kita, para muslimah. Perintah ini seperti tertulis di dalam Al quran, surat Al Ahzab ayat 59, yang artinya sebagai berikut. : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih`.

Selain itu juga, tertulis dalam surat An nuur ayat 31, yang artinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…”

Perintah Allah diatas juga ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadist beliau yang lain, yang artinya : “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”.

Saudariku yang dirahmati Allah,

Perintah mengenakan kerudung dan jilbab ini diturunkan demi memuliakan kita para wanita, dan bukan menjadilah penjara yang menyempitkan dunia kita, namun justru menjadi pembatas yang menjadikan kita baik dan membuat Allah ridho kepada kita. Walaupun hanya lembaran kain, namun dengan pakaian muslimah yang kita kenakan itu, seakan berbicara pada dunia bahwa kita adalah seseorang yang mempunyai jati diri yang jelas dan merepresentasikan lekatnya kebaikan atas diri kita.

Karena kita adalah pemenang, maka pantas untuk mendapatkan yang terbaik. Kita adalah pemenang dari keajaiban sebuah sel telur yang bertemu dengan satu sel sperma yang bersaingi diantara jutaan lainnya.

Dan kini lihatlah dirimu dicermin, saudariku. Kau telah menjelma menjadi dirimu yang cantik. Seorang wanita dewasa.

Namun sayang, gemerlap dunia terkadang telah menjauhkan sebagian dari kita, dengan sebuah pemahaman tentang damainya aturan Allah, bahkan ada yang tidak tanggung-tanggung, malah berbalik mencelanya. Mereka berdandan ayu, dengan busana yang aduhai dan mereka mengumbar kecantikan dan kemolekan tubuhnya dihadapan para laki- laki jalang. Lihatlah bahwa mereka sangat cantik, dan terlihat Anggun. Namun sayang, Allah sedang murka terhadap mereka. Namun sayang, Allah tidak ridho kepada mereka. Dan adakah keridhoan yang lebih baik dari pada keridhoanNya atas diri kita?

Saudariku,

Mengapa kau dahulukan ridho manusia diatas keridhoan Allah?. Bukankah kau telah bersumpah bahwa hanya kepada Dia kau menyembah?, Bukankah hanya dia yang memberimu nafas, memberimu makan, merawatmu dan selalu ada dikala kau sedih, dan menerimamu dalam keadaan apa adanya dirimu?. Lalu mengapa masih kau sangkal dengan sejuta alasan demi menegakkan kebandelanmu atas sebuah perintahnya.

Jika kau berkata kau belum mampu, maka percayalah bahwa kau mampu. Hanya hawa nafsumu yang belum bisa menerima. Jika kau mengatakan kembali, `aku belum mampu`, maka lihatlah ternyata kau belum bisa menjadikan dirimu sahabat yang baik bagi dirimu sendiri. Apalagi yang bisa kau lakukan jika untuk sebuah kebaikan kau sudah memangkasnya, dengan tanganmu sendiri, bahkan sebelum kau mencoba melakukannya. Bukankah kebaikan itu adalah untuk dirimu sendiri? Dan bukankah kau akan senang dan bangga atas dirimu yang baik?. Maka cobalah, dan bersegeralah. Sayangilah dirimu dengan tidak menjadi sasaran obyek dari pandangan mata laki- laki jalang yang merendahkanmu.

Jika kau berkata, `Aku harus tahu diri terhadap siapa aku ini. Maka dari itu aku tidak pantas untuk berjilbab dan berkerudung`.

Saudariku yang dirahmati Allah,

Bahkan tanpa harus kau sebutkan dengan gamblang kepada makhluk yang lain, hatimu telah lebih dari tahu bahwa mungkin kau telah berbuat kesalahan dimasa lalu. Atau tanpa sengaja khilafmu telah menorehkan aib yang sangat untuk dirimu sendiri. Namun, sampai kapan kau akan menghukum diri dan melabeli dirimu sendiri dengan sebuah kerendahan. Akhirnya hal itu menghindarkanmu dari melakukan sebuah kebaikan. Dan kaupun menanggalkan pakaian takwa.

Jika kau merasa malu atas apapun adanya dirimu sekarang, sampai kau menanggalkan pakaian takwamu, maka malulah atas yang telah kau perbuat ini. Karena sesungguhnya kau telah menceburkan dirimu dalam kejelekan yang semakin dalam.

Jika kau berkata bahwa kau malu kepada Allah atas semua kesalahanmu, lihatlah sekarang bukankah kau telah berbuat kesalahan lagi dan lagi dengan meninggalkan perintahnya lagi sekarang. Tolong seriuslah dengan pernyataan tentang rasa malumu, dan seriuslah tentang keinginanmu mengakhiri kejelekanmu.

Saudariku yang baik,

Kau boleh menghakimi apapun tentang masa lalumu, tapi masa depanmu adalah lebih berhak untuk kau nilai baik. siapa lagi yang akan menilai baik, kalau tidak diawali dari dirimu sendiri?. Maka baikanlah dirimu dalam batasan alarm peringatan yang dibuat oleh baju takwamu. Jilbab dan kerudungmu. Atau jika ternyata kau tetap mengurungkan niatmu dalam melakukan kebaikan itu, kroscek kembali tentang takwamu. Jangan- jangan perkataanmu hanya semacam alasan saja yang sebenarnya membenarkan hawa nafsumu?

Saudariku, sekali lagi, kau mengaku tahu tentang ukuran kebaikanmu, sehingga kau memilih menunda menutup auratmu, karena perasaan malu. Tapi bukankah Allah lebih tahu tentang cara membaikkan diri kita. Jangan hiraukan perkataan manusia yang dengki yang mencelamu, saat kau mulai mengenakannya.

Rendahnya mereka karena terlalu sibuk mengurusi aibmu sampai- sampai mereka melupakan kekurangan mereka sendiri, yang semakin banyak, tentunya. Tetap tersenyumlah, sebagai cermin kedamaian hatimu. Maka mereka akan malu karenanya. Malu, karena kau telah dengan cerdas mendidik dirimu agar menjadi baik sekarang, sedangkan mereka dengan sepaket kata- kata kotor tetap saja menjadi level yang sama, bahkan telah terjerumus pada kejelekan yang lebih dalam.

Memang ada sebagian saudari muslimah kita di luaran sana yang tetap melenggang lancar dengan maksiat mereka, walaupun mereka telah menggunakan baju takwa. Namun bukan berati kita bisa mengghibah saudari kita sendiri, dan atau malah menjadikan mereka sasaran alasan untuk menjadikan diri kita benar dengan alasan untuk tetap menunda memakai pakaian takwa. Apakah kita telah mendoakan mereka terlebih dahulu sebelum kita menghujatnya?.

Lihatlah, mereka juga dalam proses belajar, seperti halnya kita. Mereka adalah manusia biasa yang butuh proses dan perlu diingatkan karena tak luput dari kesalahan. Maka ingatkanlah akan hal itu, dan bersabarlah atas semuanya.

Banyak tuntutan di luaran yang ditujukan kepada para muslimah bahwa dengan busana takwa yang mereka kenakan, maka mereka tak boleh lagi menjadi manusia, melainkan harus menjadi malaikat yang tidak melakukan kekhilafan melainkan hanya patuh sepenuhnya kepada Allah. Melakukan kesalahan memanglah bukan sebuah kebenaran, namun manusia mana yang dapat lepas dari sebuah kesalahan? Bukankah itu sesuatu yang tidak mungkin?. Manusia tetaplah manusia, bukan masalah seberapa besar dia berbuat kesalahan namun lihat dan hargailah cara dia bangkit dan memperbaiki kesalahan itu.

Saudariku yang dirahmati Allah,

Lihatlah, kau begitu cantik, kau sangat berbakat, dan siapapun dirimu, kau adalah anak, istri, ibu yang baik, dan hamba Allah yang taat. Tak inginkah kau menjadi sepeti itu?.

Maka selagi nafasmu masih ada, jangan kau berniat menundanya. Karena saat nafasmu telah berakhir di kerongkongan, tiada lain yang akan kau maki kecuali kebodohan dan kealfaan dirimu sediri. Maka sayangilah dirimu sebelum kau menyayangi manusia yang lain

Semua yang tersampaikan adalah bukan tentang tuntutan atasmu. Lihatlah jika ada manusia lain yang mengingatkanmu. Mereka sebenarnya bisa saja acuh terhadap apa yang kau perbuat, namun dia menyisakan waktunya untuk perduli terhadapmu. Itu semua karena dia perduli terhadapmu. Dia sayang kepadamu, bahkan disaat kau sedang menjauhkan dirimu sendiri dari kebaikan, karena mengikuti selera nafsumu.

Kau boleh acuh dengan segala apa yang telah tersampaikan ini, namun sayang, kau akui ataupun tidak, hatimu pastilah tidak begitu. Karena Allah telah men setting hatimu sebagai cahaya, bahkan disaat kau lalai. Maka, apakah kau tidak lelah? menyerahlah kepada suara hatimu sendiri, sebelum kau semakin terpuruk.

Maka selagi nafasmu masih ada, jangan kau berniat menundanya. Karena saat nafasmu telah berada di kerongkongan, tiada lain yang akan kau maki kecuali kebodohan dan kealfaan dirimu sediri. Maka sayangilah dirimu sebelum kau menyayangi manusia yang lain. Kenakanlah jilbab dan kerudungmu karena Allah, dan mari kita bersama- sama memperbaiki diri.

Dan akhirnya...

Ketahuilah, mengenakan pakaian takwa benar- benar tak ada hubungannya dengan rasa malu ataupun perasaan apapun yang kau punya. Namun, ini adalah tentang kewajiban, saat kau menyatakan sumpahmu lewat syahadat untuk menjadi seorang muslimah. Kau berjanji dengan janji teragung, terdalam dan tersuci untuk bersedia dengan sadar dan ikhlas hati untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan. Hal ini juga termasuk janji setia kepada baginda rasullullah SAW. Dan janji itu terealisasi dalam kehidupan berupa perkataan dan terwujud dalam perbuatan. Dan sebagai seorang muslimah kita diperintahkan Allah untuk menutup aurat dan memakai pakaian takwa. Maka jangan pernah mengadakan tawaran atas perintah Allah, jika kau memang benar- benar mencintaiNya.

Dan, Bagaimana kau menyayangnya sebelum kau mengenalnya, dan bagaimana tahu rasanya sebelum kau mencobanya?

(Syahidah/voa-islam.com)

ULANG TAHUN: BERTAMBAH ATAU BERKURANG?

0 komentar

Pernah dilempar telur, tepung terigu dan juga air? Malahan airnya bukan air biasa, melainkan air comberan atau selokan? Atau jika tidak pernah merasakannya, apakah kamu pernah melihat kejadian itu? Saya pernah melihatnya. Siang hari, di dekat pasar, ditengah orang banyak, seorang gadis mengenakan seragam biru putih tak berdaya ‘dianiaya’ oleh teman-temannya –yang juga mengenakan seragam yang sama. Tapi, sebentar…sepertinya gadis itu malah menyeringai atau lebih tepatnya tersenyum bangga. Beberapa orang temannya yang lain -yang kebetulan lewat, namun tidak ikut melemparinya, berhenti, tertawa, kemudian meneriakkan; ‘Ulang tahun ni yeee, selamat ya!” Oh ternyata, hari itu merupakan hari ulang tahunnya, dan acara membubuhi beberapa jenis bahan untuk membuat kue itu pun menjadi kesan yang mungkin tak terlupakan baginya kelak.


Ulang tahun bagi kebanyakan manusia adalah kesempatan untuk mendapatkan ucapan selamat, kado, tak urung juga simpati. Pada saat itu, perasaan senang akan bertambahnya umur biasanya akan di wujudkan dengan cara mentraktir teman terdekat (walau dengan cara sedikit memaksa orang tua untuk menyiapkan dananya), membuat syukuran kecil-kecilan, bahkan sampai menyelenggarakan pesta yang mewah. Potret sebagai manusia yang sukses pun menjadi tolok ukur besar atau tidaknya orang-orang yang diundang. Pada cara berpakaian mereka, hingga semakin kecilnya kado yang mereka persembahkan. Dilain pihak, kita pun tidak menutup mata, ketika masih ada segelintir orang menyambut ulang tahunnya dengan biasa saja. Melewati hari tanpa ada yang spesial. Mungkin pikir mereka, ‘dirayakan atau tidak, toh, tanggal kelahiranku ini akan berlalu.’

Seperti apa sebenarnya hakikat ulang tahun tersebut? Jelas, setiap tahun berganti, maka tanggal dimana kita dilahirkan akan kita lewati juga. Otomatis usia kita beranjak satu langkah dari sebelumnya. Banyak harapan ketika hal itu terjadi, banyak doa yang teruntai demi mengiringi hari-hari yang bukannya bertambah ringan bagi manusia. Seperti halnya seorang anak bayi, ketika umurnya semakin bertambah, semakin meningkat pula kepandaian dan pengetahuannya dalam bergerak serta berpikir. Dari hanya bergulingan, akhirnya merangkak, berjalan dan berlari. Demikianlah hakikat sebenarnya. Semakin bertambah dalam hitungan angka, semakin bertambah pula kepandaian kita dalam menyikapi kehidupan.

Pada kenyataannya, justru hal ini dianggap omong-omong saja. Hanya sebagai pengantar doa sebelum perayaan dimulai. Hanya kalimat-kalimat sakral, perlu di’amin’in lalu menguap bersama gelak tawa dalam pesta.

Mari kita lihat, setelah sehari, seminggu, sebulan, bahkan hampir setahun lagi melewati momen ulang tahun itu, apakah kita telah berbeda, menjadi lebih baik dari tahun kemaren? Apakah ada sesuatu yang berharga dan bermanfaat daripada melempar sebuah telur, sekantung terigu atau pesta? Sayangnya, perihal seperti inilah kerap kita lalaikan. Kerap kita anggap sepele. Sepertinya cocok saja kita selalu berada pada barisan paling depan sekelompok orang-orang yang merugi jika hanya ikut-ikutan merayakan, tanpa mau menilik lagi kebelakang, menjadikan bahan untuk selalu bisa mawas diri.

Ulang tahun akan selalu berulang, itu sudah pasti! Angka pada deretan usia akan selalu bertambah satu, itu pun sudah jelas pasti. Langkah selanjutnya justru kita harus bisa memastikan bahwa kita tidak akan mau kalah dengan prilaku balita yang akan bertambah ‘bisa’ seiring bertambahnya usia. Tak perlu ada pesta, atau perayaan yang menghabiskan dana besar jika hanya sekedar membingkainya dalam kenangan, bukan? Merenung, bahwa hidup kita semakin dikurangin jatah untuk bernafas, menelaah segala perbuatan, bertekad tidak mengulangi yang tidak senonoh, memperbaiki kualitas hidup, itulah sebagian yang harus kita jalani. Siapa yang mampu menduga, ulang tahunmu kali ini, merupakan ulang tahun yang terakhir kalinya?

Bukan hal aneh, jika usia itu tetap hanyalah angka, namun secara pasti belum bisa dijadikan sebuah acuan dewasa atau bermartabatkah kita. Masih banyak orang-orang yang berumur ‘banyak’, tapi bermental baik dengan ukuran ‘sedikit’. Menyedihkan bukan? Padahal ulang tahun selalu berulang, ia menyapa kita untuk bisa kita sikapi lebih seimbang. Ulang tahun selalu dinanti, tapi bukan sebagai kaca pembesar untuk melihat berapa banyak kesalahan maupun kebaikan yang telah kita lakukan. Ulang tahun sebenarnya penanda, pengingat, bahwa jalan yang kita tempuh semakin mendekati titk akhir.

Saya, kamu, kita, setiap makhluk yang bernyawa akan berulang kali melewati ulang tahun, setiap tahun hingga akhir hayat. Bertambah usia apakah berarti bertambah matang, bertambah kebaikan atau malah berkurang? Dan mampukah kita melewatinya dengan baik? Itu yang sepatutnya harus kita usahakan. Semoga.

Dimuat di bulletin FLP, edisi April 2008
Dipersembahkan untuk siapa saja, insan yang berulang tahun di bulan ini.
Selamat Milad utk FLP Sengata, juga met milad untuk beberapa pengurusnya.
Dengan cinta, mari bersama, bergegas mengukir peradaban

Jumat, 07 Oktober 2011

10 Negara dengan Penduduk Muslim terbanyak di dunia

0 komentar
1. Indonesia : 182,570,000 orang
Ya, inilah negara kita tercinta. Negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dan menjadi satu dari sedikit negara yang mengakui negara Palestina.
2. Pakistan : 134,480,000 orang
Pakistan adalah negara pecahan dari India yang terletak di Asia Selatan, dan sering bersitegang dengan India mengenai status daratan Kashmir
3. India : 121,000,000 orang
India walaupun 80an% penduduknya memeluk agama Hindu, tapi penduduk Islam disana yang sebenarnya minoritas ada pada peringkat 3 Negara dengan penduduk muslim terbanyak.
4. Bangladesh : 114,080,000 orang
Bangladesh, negara yang dimasa lalu adalah bagian dari Negara India
5. Turki : 65,510,000 orang
6. Iran : 62,430,000 orang
7. Mesir : 58,630,000 orang
8. Nigeria : 53,000,000 orang
9. Algeria (Al-Jazair) : 30,530,000 orang
10. Maroko : 28,780,000 orang

Sabtu, 17 September 2011

Untukmu yang tak kenal lelah

0 komentar

Sahabat Rohis-Tulisan ini sengaja saya buat karena banyak teman-teman yang meminta saya menulis tentang ke istiqomahan, ataupun konsultasi teman-teman dari zine yg saya buat baik via facebook ataupun via sms(afwan untuk kawan-kawan yang belum dibalas pertanyaanya)semoga denga tulisan ini dapat menjawab pertanyaan kawan-kawan dan menjadi bahan bakar untuk terus berjalan dan memancangkan azzam untuk terus menuju garis finis. Berbicara tentang ke



Istiqomahan, mungkin cukup sulit bagi saya. Karena saya juga pernah merasa ingin berhenti dari jalan(dakwah) ini, terlebih ketika keraguan dan kejenuhan teramat sangat, saya bahkan pernah bertanya kepada senior saya “apakah diperbolehkan kecewa dijalan dakwah ini?” dan jawabanya...... ,eits tapi tunggu dulu, nggak seru klo kita bahas dipembukaan. seperti makan aja lebih enak klo urut makannya. makanan pembuka, isi dan pencuci mulut. Sepakat?


Baiklah mari kta bahas mengapa kita melangkah? Tidak sedikit hambatan yang akan kita lalui dalam jalan dakwah ini. Dan tidak sedikit saudara kita yang terjatuh ditengah jalan dan enggan untuk kembali bangkit lagi. Mungkin juga karena terlalu focus kepada luka-lukanya, akhirnya lupa bahwa garis finish masih jauh dan waktu sudah hampir habis. Kawan, dakwah ini seharusnya berhenti kita genggam sampai kita digaris finish, sepakat? Dan garis finish itu adalah cita-cita kita bersama, sepakat? yaitu mati dengan khusnul khotimah, sepakat?(hayo klo pertanyaan ini gk spakat juga saya nggak nanggung lho) Tapi diantara semua kesepakatan kita yang tadi, berapa orang yang mampu menjalankannya? dan membuktikannya?hm...



Saya sempat kecewa terhadap beberapa senior saya yang hengkang atau istirahat dari pekerjaan-pekerjaan dakwah. Padahal dahulu saat saya baru melangakh dijalan dakwah ini saya sempat haru nan kagum akan taujih mereka dengan suara lantang, ataupun kata-kata mereka yang sampai saat ini masih terngiang ditelinga saya “akhii...jika antum terjatuh karena mengejar akhirat niscaya Allah akan mengembalikan semngat mu, tapi jika antum terjatuh karena dunia ingatlah Allah masih mempunyai pekerja-pekerja dakwah yang lain. Pilihan ada di Antum, dakwah bagaikan kereta, hanya 2pilhannya apakah kita mau masuk kereta yang ujung-ujungnya Islam pasti menang, atau gk naik kereta yang ujung-ujungnya islam juga menang” . Tapi kini saya paham apa maksudnya, trima kasih kaka-kaka ku, trima kasih saudara-saudara ku. Dengan kepergian kalian, telah menyadarkan ku. Bahwa aku tidak bisa bersantai-santai dalam mengurusi dakwah ini.


Terima kasih untuk mengajarkan aku bahwa kekecewaan terhadap dakwah adalah kekecewaan tak berdasar karena dakwah bukanlah objek kekecewaan, kalian telah menampakan kepada ku bagaimana karakteristik jalan dakwah “jalannya panjang, orangnya sedikit, ujiannya banyak”. Trima kasih dengan kata-kata kalian “ane kan punya kehidupan lain selain dakwah” itu sekali lagi menyadarkan ku bahwa jalan ini memang pilihan, bukan? bahwa dakwah itu menyeru bukan memaksa apalagi menilai. terima kasih telah memberikan untaian hikmah, bahkan disitrahatnya kalian dari jalan ini.



Saya do’a kan pekerjaan anda, pernikahan dan seluruh urusan dunia anda sukses karena Allah, Amiin. Dan para istiqomah dalam dakwah ini terus ditolong dan diuji oleh Allah terus, baik dengan kesulitan maupun dengan kemudahan, Amiin. Lho...kok nggak adil sih? bukannya tulisan ini tentang keistiqomahan ya? kok dari tadi isi bagus-bagusnya justru untuk orang-orang yang meninggalkan dakwah. Hm...kita sepakat bukan kita ingin bertemu Allah dalam finish line hidup kita?

baik mereka yang istiqomah mau pun tidak, pertanyaannya dalam bentuk apakah kita bertemu Allah? Apakah dengan pekerjaan yang menyibukan kita?pernikahan yang melemahkan dakwah kita, Zauji au dakwati au suami (duh bahasanya campur aduk gini, tapi artinya dakwah ku atau suami ku/istri ku)?. Tidak salah jika hidup ini kita juga mencari dunia bahkan Umar bin Khatab pernah menendang pemuda yang kerjanya hanya zikir dimasjid, tidak salah jika aktivis dakwah juga menikah toh kita juga diwajibkan membentuk keluarga yang mampu mencetak generasi-generasi islam nan gemilang, ttapi yang perlu dagir bawahi adalah itu semua hanyalah sarana, bukan tujuan apagi sampai jadi prioritas utama yang dikejar-kejar “duniawi au dakwati”.



Suatu hari saya sedang online sambil mengerjakan zine edisi berikutnya, seperti biasa secara otomatis YM dikomputer terbuka otomatis. Sesaat kemudia ada seorang pemabaca zine yg juga sekarang jd sahabat saya(akhwat)chat dengan saya. dia bertanya tentang suatu statemen yang ia pernah dengar “menikah itu pelumas dakwah”. Dia bilang bahwa dirinya meraguka pernyataan itu. karena sahabat baiknya yang dulu aktivis dakwah, yang teguh menjaga kehormatannya, pakainya yang syar’i, dan terkenal sebagai akhwat yang lurus, justru berubah total setelah dia menikah. Teman saya bertanya “klo begini bagaimana?” tidak banyak yang saya katakan kepadanya(terlebih karena saya belum merasakan, tuk kawan-kawan yang konsul tentang masalah yang satu ini afwan y jawabannya kurang meyakinkan. tapi saya berusaha bertanya dengan kk saya yg sudah menikah terlebih dengan kk kandung saya yang sebentar lagi mau menikah. jadi I.Allah jawaban saya dapat dipertanggung jawab dan valid. ok).

“Tapi initi permasalahannya adalah bukanlah dinikahnya, melainkan faktor-faktor besar dibaliknya yang menyebabkan demikian”jawab saya.(tapi disini saya tidak membahas tentang itu, mungkin lain kali, klo dah banyak yang mendesak buat nulis, he). Sama halnya dengan dunia, klo dahulu ada sahabat Rasululloh yang saat sholat slalu pertama pulangnya, ternyata setelah ditanya, ternyata saung yang ia gunakan harus bergantian dengan istrinya. Sampai akhirnya ia menta dido’akan oleh Rasululloh agar diberi harta. Beberapa tahun kemudian akhirnya do’a Rasululloh terkabul. namun disinilah inti masalahnya, ternyata bukan makin rajin sholatnya malah sama saja, karena ia sibuk mengurusi hartanya.

Kalo dulu ada salaba, sekarang banyak salaba-salaba lainnya, Semoga ita bukan termasuk didalamnya. Amiin.

LALU KEMANA KITA HARUS MELANGKAH? DALAM BENTUK APA YANG KITA HARAPKAN KETIKA BERTEMU ALLAH.

Review sedikit kawan, masih ingat kata-kata ini “. Dan para istiqomah dalam dakwah ini terus ditolong dan diuji oleh Allah terus, baik dengan kesulitan maupun dengan kemudahan.” kenapa demikian, ya karena kita ingin dan harus bertemu dengan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya bukan? sudahkah kita merasakan sakitnya bertarbiah, sakitnya berubah...

“aktivis dakwah bukanlah robot bukan pula manusia yang merobot, tiba-tiba menjadi kaku tanpa rasa, sensitivitas, humanis.

tapi mereka menyikapinya dalam bentk yang lain. Bukan karena keterpakasaan. Melainkan karena jalan ini yang menempa mereka tuk seperti itu. Dengan luka-luka yang meneteskan darah, kelak akan menjadi saksi niat ikhlas kita. Luka itu kelak akan bercerita betapa sakitanya berapa kalinya kita jatuh tersungkur, terjatuh terhantam badai, namun kita berusaha bangkit lagi dengan sisa tenaga kita. Mungkin kita masih bisa bangkita kembali, atau mungkin hanya bisa merangkak, atau bahkan merayap dengan merayap dengan kaki yang terseret-seret. Mengenaskan kah?menyedihkan kah bagi kalian ternyata hasil dakwah kita hanya seperti itu? tapi...besabaralah ‘pertolongan Allah itu amat dekat’ itu semua akan menjadi cerita yanga amat indah diAkhirat, dan kita menemui-Nya dengan bentuk yang seindah-indahnya, bahkan mungkin saling berpelukan sambil menangis bahagia”



Terlalu idealis kah saya?(he..semoga tidak...terlebih saya sering melihat orang yang idealis lah yang lebih sering bertahan)

“STAND STILL AND STRAGGLE WITH AND”

Untuk mu yang tak kenal lelah, yang terus berusaha dan berkata yang tak sebatas retorika-retorika tak berimplimentasi, yang tak bungkam akan ke oputinisan orang-orang yang memanfaatkan dan hidup didakwah ini. yang mencoba menebar ribuan mimpi. bukan sekedar mimpi namun mimpi besar “sebuah kebangkitan ummat, dan kemenangan dakwah”

http://www.sahabatrohis.web.id/2011/09/untukmu-yang-tak-kenal-lelah.html

Selasa, 23 Agustus 2011

Peresmian Masjid Al-Amin SMAN 37 Jakarta (oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Selatan)

3 komentar
Assalamu'alaikum...
Setelah Melalui Berbagai macam proses dan tantangan, sejak beberapa bulan silam saat dinding-dinding masjid masih berdiri rapuh belum dapat digunakan. Saat banyak warga sekolah (Guru,OB,Rohis,dll) m embantu proses pengecoran lantai masjid hingga bersimbah keringat di tengah hujan. Saat waktu beberapa bulan lalu, agak sulit untuk melakukan aktifitas sholat berjama'ah di masjid, melakukan program-program syiar Islam dan sebagainya, Akhirnya pada saat ini, Masjid Al-Amin SMAN 37 Jakarta telah mencapai klimaksanya.

Alhamdulillah MASJID AL-AMIN SMAN 37 JAKARTA akhirnya diresmikan juga hari ini 17 Agustus 2011 atau bertepatan pada tanggal 17 Romadhan 1432 oleh Bapak Dr.Taufik Yudi Mulyanto,M.Pd (Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Selatan).
Terimkasih atas dukungan moril maupun materiil dari pihak manapun yg telah menyumbangkan sebagian hartanya demi terciptanya Masjid ini.
Insya Allah Masjid ini akan kami gemakan suaranya untuk berlangsungnya kegiatan spiritual di SMAN 37 Jakarta. Dan menciptakan sekolah yang madani juga membentuk siswa-siswi dan warga sekolah menjadi lebih berakhlakul karimah.

Semoga Alloh SWT memeberikan ganjaran yg setimpal di Syurga kelak.
Amin Ya Robbal 'Alamin


Berburu Lailatul Qodr Yuk..

0 komentar
dakwatuna.com – Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam Al-Qadr (lailatul qadr/malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam Al-Qadar itu? Malam itu lebih baik dari seribu bulan. Turun para malaikat dan ar-Ruuh pada malam itu dengan izin Tuhan mereka untuk segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Q. S. Al-Qadr: 1 – 5) Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir rahimahuLlah mengatakan, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW menceritakan kepada para sahabat RA tentang seorang pria dari Bani Israil yang menggunakan senjatanya di jalan Allah SWT selama seribu bulan. Hal ini membuat sahabat RA terkejut. Kemudian Allah SWT menurunkan ayat: ‘Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam Al-Qadr. Dan tahukah kamu apakah malam Al-Qadr itu? Malam itu lebih baik dari seribu bulan.’

Dalam surat ini Allah SWT mengabarkan bahwa Ia SWT telah menurunkan Al-Quran pada malam Al-Qadr. Sebuah malam yang sangat berkah yang lebih baik dari seribu bulan, yang jika kita hitung maka nilainya sama dengan sekitar 83 tahun lebih 4 bulan. Sesungguhnya seseorang yang beribadah pada malam itu maka sama baginya dengan beribadah selama 83 tahun 4 bulan lamanya pada malam atau hari-hari biasa. Sebuah keutamaan yang sangat luar biasa, yang Allah SWT anugerahkan kepada umat Muhammad SAW yang berumur relatif lebih pendek dibanding umat terdahulu. Tafsir ayat: ‘Turun para malaikat dan ar-Ruuh pada malam itu dengan izin Tuhan mereka untuk segala urusan’, Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya, bahwa pada malam Al-Qadr, malaikat yang turun pada malam itu semakin banyak karena banyaknya berkah dan rahmat pada malam itu. Para malaikat itu turun bersamaan dengan rahmat dan berkah dan mereka akan turun kepada orang-orang yang membaca Al-Quran, dan akan mengelilingi majelis-majelis dzikir serta meletakkan sayapnya pada orang yang menuntut ilmu sebagai penghormatan.

Sedang yang dimaksud dengan ar-Ruuh, Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa itu adalah Jibril as. dengan pengungkapan yang khusus, namun ada pula yang berpendapat bahwa itu adalah sejenis malaikat seperti tersebut dalam Surat An-Naba (Wallahu a’lam). Mengenai firman Nya: ‘untuk segala urusan’, berkata Mujahid bahwa malam itu sejahtera dan selamat dari segala urusan. Riwayat lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah pada malam itu setan tidak bisa berbuat kejahatan.

Sedang mengenai ayat terakhir: ‘Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar’, berkata Sa’id bin Manshur, ‘berkata kepada kami Hisyam dari Abu Ishaq bin Asy-Syaib, tentang firman Allah: ‘Untuk segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar’, ia berkata, para malaikat menyejahterakan malam Al-Qadr itu bagi para penghuni masjid hingga terbit fajar.’

Keutamaan lain dari Lailatul Qadar selain dari surat Al-Qadr, juga dapat dilihat dari hadits Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang beribadah pada malam Al-Qadr karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah, diampunilah dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR. Bukhari – Muslim)

Lalu, kapankah Lailatul Qadr tersebut datang? Mengenai hal ini Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa terdapat sekitar 40 perbedaan pendapat berkenaan dengannya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa ia jatuh pada malam ke-21, sedang sebagian lain mengatakan malam ke-27 (merupakan salah satu pendapat terkuat) dan masih banyak lagi, dengan masing-masing hujjahnya. Bahkan sebagian pendapat mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui pasti kapan tepatnya Lailatul Qadr tersebut datang. Namun, yang jelas, bahwa Lailatul Qadr tersebut jatuh di antara 10 malam terakhir dari Bulan Ramadhan, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Adalah Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan, dan beliau bersabda: ‘Hendaklah kalian mencari lailatul qadar pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan.’” (H. R. Bukhari – Muslim)

Dan ini lebih dikhususkan lagi pada malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya pernah ditampakkan kepadaku lailatul qadar, kemudian dijadikan aku lupa, atau aku lupa kepadanya, maka hendaklah kalian mencarinya pada sepuluh malam yang akhir; di malam-malam yang ganjil.” (H. R. Bukhari – Muslim)

Hal ini lebih dikhususkan lagi pada tujuh malam terakhir, seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar RA, katanya: “Bahwa ada beberapa orang sahabat Nabi SAW bermimpi melihat malam Al-Qadr pada tujuh yang terakhir. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Saya melihat mimpi kalian, saya setuju, yaitu pada tujuh yang akhir. Siapa saja yang hendak mencarinya, maka carilah pada tujuh yang terakhir.”” (HR. Bukhari – Muslim). Hal inilah yang juga pernah dikatakan Ibnu ‘Umar RA dalam salah satu perkataannya: “Hendaklah kalian mencarinya pada sepuluh malam terakhir! Jika seorang di antara kalian lemah atau tidak mampu, maka janganlah ia melalaikan tujuh yang tersisa.“ (Riwayat Ahmad, Muslim dan Thayalisy)

Salah satu tandanya seperti yang disebutkan dalam beberapa riwayat adalah matahari terbit dengan cahaya putih tidak bersinar-sinar, atau pada riwayat lain matahari terbit dengan tidak memiliki sinar kuat. Ada pula yang menambahkan dengan tanda-tanda lain. Namun bagi sebagian pihak hal ini menimbulkan pertanyaan yang banyak dan diskusi yang panjang, sehingga cukuplah bagi kita untuk giat mencarinya di antara sepuluh hari/malam yang terakhir tersebut.

Hal yang perlu diingat di sini, adalah karena penentuan tanggal hijriyah yang (masih) tidak sama di antara kaum muslimin saat ini, maka mencarinya di malam sepuluh terakhir secara keseluruhan adalah lebih utama bagi sebagian pendapat.

Dirahasiakannya waktu jatuhnya malam Al-Qadr ini oleh Allah SWT, menurut Yusuf Qaradhawi, mengandung banyak sekali hikmah. Andaikata kita dapat mengetahui jatuhnya malam Al-Qadr tersebut, niscaya akan hilang semangat beribadah pada Bulan Ramadhan dengan mencukupkan diri dengan beribadah hanya pada malam tersebut saja. Dengan dirahasiakannya waktu malam Al-Qadr tersebut, maka dapat mendorong kita untuk bersemangat mencarinya terutama di malam-malam akan berakhirnya bulan Ramadhan. Hal ini akan dapat menjadikan akhir Ramadhan semakin semarak yang memiliki dampak positif baik untuk masing-masing individu ataupun bagi jamaah.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Saw, dari Ubadah bin Shamit RA, katanya: “Nabi SAW keluar untuk mengkabarkan kepada kami perihal lailatul qadar. Kemudian (di tempat kami) ternyata ada dua sahabat yang sedang berdebat. Maka beliau bersabda kepada mereka: ’Saya sengaja datang ke sini, untuk memberi kabar tentang lailatul qadar. Sebab si fulan dengan si fulan bersilang pendapat lalu diangkat (dari dalam hatiku, sehingga saya lupa ketentuan tanggalnya), tapi mudah-mudahan itu membawa kebaikan buat kalian.’“ (H. R. Bukhari)

Kata (terjemahan) ’tapi mudah-mudahan itu membawa kebaikan bagi kalian’ diartikan oleh beberapa pendapat bahwa dengan keadaan yang demikian kaum muslimin akan lebih bersungguh-sungguh untuk mendapatkan malam Al-Qadar tersebut, sehingga dengan tidak diketahuinya (waktu jatuh malam tersebut) ibadah yang dilakukan kaum muslimin akan menjadi lebih banyak dibanding jika kaum muslimin mengetahuinya.

Bagi kita, kaum muslimin, mencari dan ’memburu’ malam Al-Qadar tersebut adalah sesuatu yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW, yang beliau SAW sendiri sangat giat mencari malam tersebut dengan semakin banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, meramaikan malam, membangunkan keluarga dan mempererat sarungnya (tidak mendekati istri-istri beliau SAW RA, untuk banyak beribadah).

Anjuran-anjuran beliau SAW untuk mengisi malam Al-Qadar tersebut dengan banyak ibadah terlihat dalam hadits seperti yang juga telah dituliskan di atas: “Barangsiapa yang beribadah pada malam Al-Qadr karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah, diampunilah dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR. Bukhari – Muslim)

Dan juga sebuah hadits lain yang diriwayatkan dari ’Aisyah RA, katanya: “Saya bertanya: ’Yaa Rasulullah, bagaimana pendapat Anda seandainya saya tahu malam jatuhnya lailatul Qadar itu, apakah yang harus saya ucapkan waktu itu?’ Maka ujar Nabi SAW: ’Katakanlah: Allahumma innaka ’afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu’annii (Yaa Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Suka Memaafkan, maka maafkanlah aku ini)’“ (H. R. Ahmad, Ibnu Majah, Turmudzi)

Secara ringkas, dapat disimpulkan beberapa amaliyah menjaring dan memburu malam Lailatul Qadr sebagai berikut:

1. Menghidupkan malam Lailatul Qadar adalah bukti keimanan seseorang. Dari Abu Hurairah RA, bersabda Nabi SAW: “Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap ridha Allah SWT maka diampuni dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari, I/61, hadits no. 34)

2. Menggapai Lailatul Qadar hendaklah dalam keadaan berpuasa: Dari Abu Hurairah RA Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap ridha Allah SWT maka diampuni dosanya yang terdahulu, dan barangsiapa berpuasa Ramadhan dalam Iman dan mengharap ridha ALLAH SWT maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari, VI/468, hadits no. 1768)

3. Mencari Lailatul Qadar itu pada 10 malam yang terakhir: Dari Aisyah RA berkata: “Adalah Nabi SAW biasa mencari Lailatul Qadar pada 10 malam yang terakhir.” (HR Bukhari, VII/147, hadits no. 1880)

4. Mencari Lailatul Qadar itu pada 10 terakhir tersebut terutama pada malam-malam Witirnya: Dari Aisyah RA: “Adalah Nabi Saw mencari Lailatul Qadar pada malam-malam witir di 10 hari terakhir.” (HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878)

5. Hadits paling seringnya tentang Lailatul Qadar adalah tgl 27 tapi terjadi juga tanggal 23-nya: Dari Abdullah bin Unais RA, bersabda Nabi Saw: “Aku melihat Lailatul Qadar lalu aku dibuat lupa waktunya, dan ditampakkan padaku saat Subuhnya aku sujud di tanah yg basah, lalu kata Abdullah: Maka turun hujan atas kami pada malam 23, maka Nabi SAW shalat Shubuh bersama kami, lalu beliau SAW pulang dan nampak bekas air dan tanah di dahi dan hidung beliau SAW, lalu dikatakan: Maka Abdullah bin Unais berkata tanggal 23 itulah Lailatul Qadar.” (HR Muslim, VI/80, hadits no. 1997)

6. Lailatul Qadar itu bisa didapati dalam keadaan jaga maupun juga dalam kondisi tidur dalam bentuk mimpi yang benar. Dari Ibnu Umar RA: “Ada beberapa orang laki-laki sahabat Nabi SAW yang bermimpi melihat Lailatul Qadar pada 7 malam terakhir, maka sabda Nabi SAW: Aku juga melihat apa yang kalian mimpikan itu jatuhnya pada 7 malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir tersebut.” (HR Bukhari, VII/142, hadits no. 1876)

7. Lailatul Qadar itu tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak ada angin, tidak hujan. “Pada malam Lailatul Qadar itu tidak panas dan tidak dingin, tidak berawan dan tidak hujan dan tidak berangin, tidak juga terang dengan bintang-bintang, tanda di pagi harinya adalah Matahari terbit bercahaya lembut.” (HR As-Suyuthi dalam Jami’ Shaghir, di-shahih-kan oleh Albani dalam Shahihul Jami’, XX/175, no. 9603)

8. Tapi kadang-kadang Lailatul Qadar itu disertai juga dengan hujan. Dari Abu Said Al-Khudri RA, bersabda Nabi Saw: “… Aku melihat Lailatul Qadar lalu aku dibuat lupa kapan waktunya, maka barangsiapa yang ingin mencarinya maka carilah pada 10 hari terakhir pada malam2 witirnya dan aku melihat diriku pada malam tersebut sujud di atas tanah yang basah… Maka kami kembali dan kami tidak melihat ada awan di langit, maka tiba-tiba ada awan dan turun hujan sampai airnya menembus sela-sela atap masjid yang terbuat dari pelepah Kurma, maka aku melihat Nabi SAW sujud di atas tanah yang basah, sampai kulihat bekas tanah yang basah itu di dahi beliau SAW” (HR Bukhari, VII/174, hadits no. 1895)

9. Pagi hari setelah Lailatul Qadar cahaya Matahari putih tapi tidak silau. Berkata Ubay bin Ka’ab RA: “Demi ALLAH yang Tiada Tuhan kecuali DIA, sungguh malam tersebut ada di bulan Ramadhan, aku berani bersumpah tentang itu dan demi ALLAH aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintah Nabi SAW untuk menghidupkannya yaitu malam 27 dan tanda-tandanya adalah Matahari bersinar di pagi harinya dengan cahaya putih tapi tidak menyilaukan.” (HR Muslim, IV/150, hadits no. 1272)

10. Lailatul Qadar hanya bermanfaat bagi orang yang Iman dan mengharap ridha ALLAH SWT. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang bangun saat Lailatul Qadar lalu pas melihatnya, lalu sabda Nabi SAW: Dan orang tersebut beriman dan mengharap ridha ALLAH SWT maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Muslim, IV/147, hadits no. 1269)

11. Saat Lailatul Qadar Malaikat yang turun ke bumi lebih banyak dari Kerikil. Bersabda Nabi Saw: “Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Thayalisi dalam Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dalam shahih-nya II/223)

12. Doa yang paling utama dan paling dibaca saat Lailatul Qadar. Dari Aisyah RA: Wahai Rasulullah, menurut pendapatmu jika aku tahu bahwa malam terjadinya Lailatul Qadar, maka doa apa yang paling baik kuucapkan? Sabda Nabi SAW: “Ucapkanlah olehmu, Ya ALLAH sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Pemaaf, mencintai orang yang suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani dalam Al-Misykah, I/473 no. 2091)

Semoga Allah SWT Berkenan menjadikan kita termasuk ke dalam orang-orang yang dapat memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, menjadikan kita termasuk ke dalam kelompok yang mendapatkan Lailatul Qadr tersebut, dan menjadikan kita termasuk golongan yang berhasil menyelesaikan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya sehingga keluar daripadanya sebagai seorang yang bertaqwa serta dapat mempertahankannya selama-lamanya. Amin.

Wallahu a’lam Wabillahit Taufiq wal Hidayah.

(Rujukan: Ibnu Katsir, Tafsir Juz ’Amma min Tafsir Al-Quran Al-’Azhim, Sayyid As-Sabiq, Fiqh Sunnah, Yusuf al-Qaradhawi, Fiqh ash-Shiyam)

Rabu, 03 Agustus 2011

Masih Seputar Ramadhan Cuyy... Ok Ok...!

0 komentar
SEPUTAR Puasa Cuyyy... (Chek It Dot)

Apa itu Puasa?

Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara-perkara yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sehingga terbenamnya matahari.

Hukum Puasa

Hukum puasa terbahagi kepada tiga iaitu :

  • Wajib – Puasa pada bulan Ramadhan.
  • Sunat – Puasa pada hari-hari tertentu.
  • Haram – Puasa pada hari-hari yang dilarang berpuasa.

Syarat Wajib Puasa

  • Beragama Islam
  • Baligh (telah mencapai umur dewasa)
  • Berakal
  • Berupaya untuk mengerjakannya.
  • Sihat
  • Tidak musafir

Rukun Puasa

  • Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada terbenamnya matahari sehingga terbit fajar.
  • Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari.

Syarat Sah Puasa

  • Beragama Islam
  • Berakal
  • Tidak dalam haid, nifas dan wiladah (melahirkan anak) bagi kaum wanita
  • Hari yang sah berpuasa.

Sunat Berpuasa

  • Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman
  • Melambatkan bersahur
  • Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
  • Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka
  • Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib
  • Berbuka dengan buah tamar, jika tidak ada dengan air
  • Membaca doa berbuka puasa

Perkara Makruh Ketika Berpuasa

  • Selalu berkumur-kumur
  • Merasa makanan dengan lidah
  • Berbekam kecuali perlu
  • Mengulum sesuatu

Hal yang membatalkan Puasa

  • Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan
  • Muntah dengan sengaja
  • Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja
  • kedatangan haid atau nifas
  • Melahirkan anak atau keguguran
  • Gila walaupun sekejap
  • Mabuk ataupun pengsan sepanjang hari
  • Murtad atau keluar daripada agama Islam

Hari yang Disunatkan Berpuasa

  • Hari Senin dan Kamis
  • Hari putih (setiap 13, 14, dan 15 hari dalam bulan Islam)
  • Hari Arafah (9 Zulhijjah) bagi orang yang tidak mengerjakan haji
  • Enam hari dalam bulan Syawal

Hari yang diharamkan Berpuasa

  • Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)
  • Hari raya Idul Adha (10 Zulhijjah)
  • Hari syak (29 Syaaban)
  • Hari Tasrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia