Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Rabu, 27 Januari 2010

KAIN Rohis SMAN 37 (First Edition)

0 komentar
Kajian Bulanan ROHIS SMAN 37 Jakarta

Hari/Tgl : Sabtu, 30 Januari 2010
Pukul : 09.00 - 15.00
Tempat : Kelas X4 - X5 SMAN 37 Jakarta


FREE
Acara Seru Abiesz...

- Materi by : Pembicara Profesional --> "Pentingnya Pemuda Dalam Islam"
- Games
- No-Bar (Nonton Bareng)
- Hiburan by : - Hadroh 37, ISVO (Islamic Voice)
- Makan-Makan

-= FREE 1000%=-

Let Join Us

"Masa Muda, Masa Untuk Berkarya di Jalan Allah"
"Tuntutlah Ilmu Walau Ke Negeri Cina"

CP : 085692136652

Amal Jama'i

0 komentar
“Sesungguhnya tidak ada Islam tanpa jama’ah, tidak ada jama’ah tanpa kepemimpinan dan tidak ada kepemimpinan tanpa ketaatan” (Umar r.a.)


Pengertian Amal jama'i

"Amal berarti bekerja, berbuat atau menghasilkan.Bagi seorang muslim, beramal berarti berbuat, mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, umat dan agama.Karenanya bekerja menjadi kewajiban bagi setiap muslim.
Jama'i berasal dari kata jama'ah.Jama'ah adalah suatu perkumpulan orang-orang untuk mencapai hal-hal tertentu.Yang disebut dengan jama'ah sedikitnya terdiri dari dua orang.Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:"Barangsiapa yang ingin mendapatkan pahala berjama'ah maka shalatlah bersamanya." [Dikeluarkan oleh Ahmad, Daraimi, Tirmizi, Hakim, Baihaqi dan Ibnu Hazm dari hadits Abu Sa'id Al-Khudri]."Shalat berjama'ah itu lebih besar pahalanya 27 tingkat dari shalat sendirian." [Muttafaq 'Alaihi dari hadits Ibnu Umar].


'AmalJama'i atau kerja bersama adalah kegiatan yang merupakan produk suatu keputusan jama'ah yang selaras dengan manhaj (sistem) yang telah ditentukan bersama, untuk mencapai tujuan tertentu.



Pentingnya 'Amal Jama'i

Manusia, sepanjang zaman, secara fitrah tidak dapat hidup sendirian.Ia selalu membutuhkan manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya.Lihat kisah:

• Fir'aun [26:34-37]
• Ratu Balqis [27:32-33]
• Nabi Musa AS [20:29-32]
• Kaum kafir Makkah [8:30]

Bagi manusia muslim, Allah telah mengarahkan agar dalam melaksanakan aktifitasnya dengan beramal jama'i [61:4, 3:104].

Realitas yang ada juga mengharuskan bahwa kerja yang sukses harus dilakukan secara kolektif. Sebab tangan sebelah tidak bisa bertepuk.Lidi, jika hanya sebatang, tidak dapat membersihkan daun-daun di halaman.

Untuk menegakkan Islam di hati kaum muslimin, menghadapi kemungkaran yang terjadi dan melawan tipu daya musuh, diperlukan kerja jama'ah.Dari sini amal jama'i menjadi wajib.Karena kaidah ushul fiqh menyatakan: "Sesuatu kewajiban yang tidak sempurna pelaksanaannya kecuali dengannya, maka ia adalah wajib".Selain itu, Islam bukan agama individu, melainkan agama satu umat, satu tanah air dan satu tubuh.Islam menyeru kepada kesatuan kaum muslimin.Allah berfirman:"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai." [3:103]


Ciri-ciri 'Amal Jama'i

1. Aktifitas yang akan dijalankan harus bersumber dari keputusan atau persetujuan jama'ah.
2. Jama'ah yang dimaksud harus mempunyai visi dan misi, serta struktur organisasi yang tersusun rapi.
3. Setiap tindakan dan aktifitasnya harus sesuai dengan dasar dan strategi atau pendekatan yang telah digariskan oleh jama'ah.
4. Seluruh tindakannya harus bertujuan untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan bersama.


“Kekecewaan dalam da’wah mungkin ada. Namun, jangan sampai kekecewaan itu kita simpan sampai matahari terbenam” “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti bangunan yang tersusun kokoh”

Selasa, 19 Januari 2010

Pemuda...? Emang Penting Yeh...?

0 komentar
Kebenaran dan kebathilan merupakan suatu hukum alam yang pasti berlaku di dunia ini, dimana ada kebenaran disitu ada kebathilan. Kebatilan yang bersifat merusak merupakan suatu akibat yang timbul akibat lemahnya potensi kebaikan yang termanfaatkan dan terberdayakan. Karena itu berjuang menegakkan kebenaran, keadilan dan kedamaian dimuka bumi ini merupakan rangkaian upaya menuju pemberdayaan dan pemanfaatan potensi kebaikan yang terdapat pada setiap insan. Setiap pribadi muslim mempunyai kewajiban azasi untuk menyebar kebenaran dan keadilan tersebut dengan cara-cara yang ma’ruf. Al-Islam sebagai sistem ajaran sempurna dan paripurna memberi arahan dan pedoman dalam pelaksanaan kewajiban tersebut menuju tercapainya kemuliaan makhluq manusia dan kesejahteraan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pelajar sebagai salah satu dari komponen umat tidak pula terlepas dari kewajiban-kewajiban tadi. Fakta sejarah menunjukkan bahwa tegaknya dan eksistensi negara Indonesia ini tidak terlepas dari kerjasama antara pelajar beserta komponen ummat lainnya. Karena keberadaan pelajar sangat menentukan eksistensi negara di masa mendatang.

Pelajar Muslim sebagai bagian terbesar dari Pelajar Indonesia menyadari betul akan potensi, posisi dan tugasnya dalam barisan pejuang penegak kebenaran, keadilan dan kedamaian ditengah kehidupan umat. Bekal iman dan islam, intelektual dan kecendekiaan serta semangat dan pengabdian diyakini sebagai anugerah dan amanah Allah yang harus dimanifestasikan untuk kemaslahatan bersama ummat.
Pemuda itu adalah generasi penerus bangsa. Jika pemudanya tidak bermoral, maka bangsa ini akan menjadi sepeeti itu juga. Jika oemuda itu mantap dari segi Ruhiyah, Jasadiyah, dan Fikriyah, maka selamatlah bangsa ini dengan peran mereka sebagai estafet dakwah.
Coba bayangkan jika pemimpin bangsa ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak cerdas dan bermoral. Dapatkah kalian bayangkan hai sobat muda? Tapi coba kita bayangkan jika pemimpin bangsa ini dipimpin oleh generasi pemuda Islam yang mempunyai bekal cukup. Sungguh menyenangkan bangsa ini kedepan.
Seperti Abu Ubaidah bin Jarroh, dia menjadi seorang panglima perang saat menginjak usia kurang dari 20 tahun (bukan 50 tahun keatas). Karena dia mempunyai semangat sebagai pemuda Islam yang akan memberi kontribusi yang luar biasa bagi Islam
Dapatkah kita temukan pemimpin bangsa seperti Kholifah Umar Bin Abdul Aziz? Dialah yang membawa Islam menuju kejayaan. Dimanakah dicari Pemuda Harapan? Dapatkah ditemukan kembali kepada pemuda Islam yang memberi suatu hasil yang luar biasa bagi dunia? Seperti Ibnu Sina, al-Khawarizmi, Muhammad Al-Fatih (peruntuh tembok Konstatinopel) . Lalu, dimana kalian?
Gunakan potensi yang kalian miliki. Maksimalkanlah semua pemberian Sang Pencipta. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, untuk menyongsong visi ke depan yang lebih baik.
Sebuah Lirik Nasyid :

-=Masa Muda=-

Masa muda usiaku kini
Warna hidup tinggal kupilih
Namun aku telah putuskan
Hidup diatas kebenaran

Masa muda penuh karya untuk-Mu Tuhan
Yang aku persembahkan sbagai insan beriman
Mumpung muda ku tak berhenti menapak cita
Menuju negeri syurga yang nun jauh disana

Kini jelas tiap langkahku
Illahi jadi tujuanku
Apapun yang aku lakukan
Islam slalu jadi pegangan

Sabtu, 09 Januari 2010

Riya itu Jahat... (Bukan nama orang lho)

0 komentar
Jangan salah lho.. riya yang satu ini bukan nama teman kita, juga bukan nama seseorang yang kita kenal baik, melainkan salah satu sifat yang dibenci oleh Allah.
Jadi kapan dong seseorang dikatakan riya? Seseorang baru dikatakan riya kalo dia beribadah tapi tujuannya ingin diperhatikan orang lain dan membuat orang itu kagum. Kira-kira ade-ade udah ngerti belum maksudnya? Nah.. biar lebih ngerti.. kakak akan menjelaskan tentang riya lebih lanjut. Ada empat sudut pandang riya, yaitu berdasarkan niatnya, bentuk amalnya, dan wadah penampilannya, serta sudut penampilan riya itu sendiri.


Riya segi niat

Ada tiga tingkatan riya berdasarkan niat seseorang, yaitu:

1) Niat hanya untuk memikat hati orang lain saja, misalnya orang yang mengejar nilai yang bagus hanya agar orang lain memujinya. Ini riya paling buruk.

2) Niat memikat hati orang, lebih kuat daripada untuk mendapat pahala. Misalnya orang yang melakukan kebaikan agar mendapat pujian dari orang lain, tetapi dihatinya terlintas keinginannya mendapat pahala.

3) Niat memikat hati orang, sama kuat plus untuk mendapat pahala. Misalnya orang yang melakukan kebaikan tetapi keinginan mendapat pujian dari orang lain sama besar dengan keinginan mendapatkan pahala.

4) Niat mendapat pahala, lebih kuat sedikit daripada untuk memikat hati orang. Misalnya orang yang berniat melakukan kebaikan karena Allah, tetapi dihatinya masih terlintas keinginan mendapat pujian dari orang lain. Ini termasuk riya agak ringan.


Riya segi amal

Dari segi amal yang ditampilkan riya terbagi atas dua, yaitu:

1) Riya dalam masalah agama, memiliki tingkatan sendiri, meliputi:

a. Dalam pokok keimanan, yaitu orang yang mengucapkan syahadat tetapi tidak meyakininya di dalam hati.

b. Dalam pokok ibadah, yaitu orang yang membayar zakat karena takut dan malu jika dikatakan pelit.

c. Dalam hal-hal sunnah, yaitu orang yang selalu menghadiri shalat berjama`ah agar dipuji.

2) Riya dalam masalah sifat ibadah, memiliki tingkatan sendiri, meliputi:

a. Menyempurnakan sujud dan ruku hanya pada saat dilihat orang agar disangka ibadahnya baik.

b. Sengaja memperpanjang ruku` agar disangka ibadahnya sempurna.

c. Orang yang datang awal waktu ke tempat ibadah agar disangka rajin padahal hal tersebut tidak disunahkan.


Riya segi penampilan

Lain halnya dengan dari segi wadah penampilan riya. Menurut Al-Ghazali hal ini dibagi atas lima kategori, yaitu:

1) Riya dalam masalah agama dengan penampilan jasmani, misalnya memperlihatkan badan yang kurus dan pucat agar disangka banyak puasa dan shalat tahajud;

2) Riya dalam penampilan tubuh dan pakaian, misalnya memakai baju koko agar disangka shaleh atau memperlihatkan tanda hitam di dahi agar disangka rajin sholat.

3) Riya dalam perkataan, misalnya orang yang selalu bicara keagamaan agar disangka ahli agama.

4) Riya dalam perbuatan, misalnya orang yang sengaja memperbanyak shalat sunnah di hadapan orang banyak agar disangka orang sholeh.

5) Riya dalam persahabatan, misalnya orang yang sengaja mengikuti ustadz ke manapun beliau pergi agar disangka ia termasuk orang alim.


Riya segi Sudut Penampilan

Dari segi sudut penampilan, riya terbagi atas dua, yaitu:

1) Riya yang nyata, yaitu riya yang sejak semula memang diniatkan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena mencari ridlo Allah.

2) Riya yang tersembunyi, yaitu riya yang sejak semula tidak diniatkan untuk mendapatkan pujian, tetapi tiba-tiba terpeleset pada tujuan tersebut. Misalnya orang yang beribadah tulus hanya untuk Allah semata, tetapi suatu waktu ada orang yang melihatnya beribadah dan tiba-tiba dihatinya ia merasa gembira.


Sekarang sudah mulai kebayang kan seperti apa yang disebut riya itu? Kira-kira ade-ade ada di tingkat riya yang mana ya? Semoga saja kita semua tidak termasuk dalam salah satunya. Amin.

Ingat.. riya itu perbuatan yang dapat menjerumuskan kita ke neraka tanpa kita sadari. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Siapa belajar ilmu yang biasanya ditujukan untuk mencari keridloan Allah, tiba-tiba ia tidak mempelajari itu kecuali untuk mencapai tujuan dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bau syurga di hari kiamat" (HR Abu Dawud)

Wah.. berarti riya itu berbahaya ya? Jangan sampai karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain amal kita menjadi sia-sia di mata Allah. Nah.. berarti mulai sekarang kita harus senantiasa meluruskan niat-niat kita semata-mata hanya untuk mendapatkan ridlo Allah swt. Demikian penjelasan dari kakak, semoga ade-ade belum puas sehingga tetap terpacu untuk memperdalam ilmu agama. Yang haq datangnya dari Allah dan yang salah datangnya dari kakak sendiri selaku hamba-Nya yang tak luput dari lupa dan dosa.

Mengapa Harus Membela Palestina?

0 komentar
Di tengah gempuran dan kebiadaban Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang berada di Jalur Gaza, dunia membincangkan Palestina, publik membicarakan Hamas dan para pejuang Palestina, semua bersimpaati dan peduli.

Di mata seorang muslim, Palestina mendapatkan tempat yang khusus dan terhormat, karena beberapa alasan historis, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur’an dan As Sunnah.

Berikut kedudukan Palestina yang merupakan negeri Syam dalam uraian nash-nash dalam Islam:

1. Palestina Bumi Penuh Berkah.

Allah swt. berfirman dalam banyak ayat suci Al Qur’an:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” Al Isra’:1

“Dan (telah kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu.” Al Anbiya’:81

“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan aman.” Saba’:18

Para ahil tafsir menerangkan yang dimaksud keberkahan pada ayat-ayat ini mencakup dua hal, hissiyah –bisa diraba-, seperti kesuburan tanahnya, airnya, tanaman dan buah-buahannya. Juga secara maknawiyah karena banyaknya para Nabi yang diutus di sana dan Malaikat mengepakkan sayapnya di atas bumi Palestina (Syam).

2. Palestinan Tanah Suci.

Allah swt. menceritakan nabiyullah Musa as. Dalam surat Al Ma’idah:21

“Hai kaumku, masuklah ke tanah Suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.”

Az Zujaj menafsirkan “tanah suci”s karena terhindar dari syirik dan sekaligus bumi para nabi dan umat mukmin.

3. Palestina Bumi para Nabi.

Dalam banyak ayat Al Qur’an dan hadits Nabi dijelaskan bahwa di Palestina banyak para nabi yang diutus, hidup dan berdiam diri di sana. Mereka adalah Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Daud, Sulaiman, Sholeh, Zakaria, Yahya, Isa, Yusya’ alaihimussalam.

4. Palestina Medan Pertarungan antara Haq dan Batil.

Karena itu, setiap muslim ketika membaca Al Qur’an hendaknya merasakan keterikatan yang dekat dengan bumi ini, itu karena medan perseteruan nyata antara kebenaran dan kebatilan terpusatkan di bumi ini, dan hendaknya mereka menyakini bahwa mereka sedang menerima estafet warisan para nabi, dan sekaligus dituntut untuk meninggikan panji perjuangan para Nabi.

5. Keberadaban Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsha di Palestina.

Masjidil Aqsha tempat isra’ Rasulullah saw. dan akhirnya dimi’rajkan ke sidratul muntaha. Dalam peristiwa ini dan di masjid ini Allah swt. mengumpulkan para nabi sebelum-sebelumnya dan Rasulullah saw. mengimami mereka dalam shalat. Ini menunjukkan bahwa beliau adalah imam agung, sekaligus perpindahan kepemimpinan, dan pengusung panji risalah sejati adalah umat Islam. (Ibnu Katsir dalam mukhtasar hal. 751.)

Baitul Maqdis adalah Kiblat pertama umat muslim. Sebelum shalat menghadap ke Ka’bah, Baitullah, Rasulullah saw. dan para sahabatnya shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas bulan, dalam riwayat yang lain selama tujuh belas bulan.

Masjid Al Aqsha merupakan bagian dari tiga masjid yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

6. Malaikat Mengepakkan Sayapnya di Atas Bumi Palestina.

Disebutkan dalam hadits sahih dari Zaid bin Tsabit berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Keberuntungan bagi tanah Syam. Para sahabat bertanya, “Kenapa demikian?” Beliau menjawab: “Itulah Malaikat-Malaikat Allah mengepakkan sayapnya di atas bumi Syam.” Majma’ Az Zawaid jilid 10 hal. 60.

7. Palestina Bumi Makhsyar dan Mansyar.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad dalam sanadnya dari Maimunah binti Sa’d, ia bertanya kepada Nabi saw. “Wahai Nabiyullah, berilah kami fatwa terkait dengan Baitul Maqdis.” Beliau menjawab: “Bumi tempat dikumpulkannya manusia –mahsyar- dan tempat dibangkitkannya manusia setelah mati –mansyar-.” Sunan Ibnu Majah, Jilid 1, hal. 452.

8. Negeri Islam dan Negeri Iman di Saat Terjadi Fitnah

Dari Salamah bin Nufail ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Negeri Islam adalah Syam.” Thabrani. Majma’ Zawaid, Jilid 1, hal. 253.

9. Penduduk Palestina Layaknya Mujahid Fii Sabilillah.

Dari Abu Darda’ ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Penduduk Syam, istri-istri mereka, keturunan mereka, budak laki-laki dan perempuan mereka, sampai penjuru wilayah ini laksana siap siaga fi sabilillah. Barangsiapa yang membela dari penjarahan tanahnya, ia fi sabilillah, dan barangsiapa membela dari perampasan kotanya, ia fi sabilillah.” Ath Thabrani, jilid 10, hal. 60.

10. Di Palestina ada Thaifah Manshurah.

Dari Abu Umamah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Akan ada terus satu kelompok dari umatku yang memperjuangkan kebenaran melawan musuh-musuh mereka dengan tegar sampai Allah mendatangkan kemenangan kepada mereka.” Ditanyakan kepada Rasulullah, “Dimana mereka Ya Rasulullah? Beliau menjawab: “Mereka di Baitul Maqdis dan sekitarnya.” Imam Ahmad. Jilid 5, hal. 269.

Di bumi Palestina yang penuh berkah dan suci ini terjadi banyak pertempuran dalam sepanjang sejarah Islam, seperti Perang Ajnadin, Fahl Bisan, Yarmuk, Hiththin, ‘Ain Jalut.

11. Negeri Tempat Tinggal Para Sahabat.

Di atas bumi Palestina para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum berjihad, di antara mereka banyak yang menajdi syuhada dalam pertempuran meraih pembebasan Al Aqsha, seperti di masa Khalifah Umar ra. Di Palestina beribu ulama terkenal dalam berbagai disiplin ilmu hidup berdomisili di sana.

12. Bumi Jihad dan Pencari Syahid.

Beribu syuhada telah membasahi bumi Palestina dengan darah segarnya. Beribu mujahid telah mempersembahkan nyawanya membela kehormatan bumi para Nabi. Semenjak dari para sahabat Nabi sampai sekarang dan sampai hari kiamat nanti. “Allahumma amitnaa ‘alasy syahaadati fii sabiilik.” Amin Yaa Rabb. Allahu a’lam

Selasa, 05 Januari 2010

Anak Gaza Kelaparan, Makan Rumput Untuk Bertahan Hidup

0 komentar
Kondisi umat Islam di Gaza, Palestina, sangat menyedihkan khususnya setelah distribusi bantuan makanan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza dihentikan PBB dengan alasan kekurangan bahan bakar.

Orang-orang Palestina telah berada dalam kesulitan untuk mendapatkan makanan sejak Palestina diduduki pada tahun 1946. Di beberapa resort, bahkan sebagian lagi memakan rumput.

Badan PBB yang mengelola distribusi bantuan, UNRWA, menghentikan pengiriman bantuan makanan ke Gaza dua minggu lalu karena kendaraan mereka mengalami kekurangan bahan bakar. Lebih dari 80% penduduk Gaza mengandalkan bantuan kemanusiaan, dengan pasokan makanan dari PBB memenuhi kebutuhan 1,5 juta orang. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.

Cris Gunness, juru bicara UNRWA mengatakan bahwa bantuan kepada 650.000 orang harus dihentikan sementara. Israel benar-benar kejam, setelah tanah Palestina dirampas, mereka membiarkan orang-orang Islam Palestina hidup dalam kesengsaraan dan kelaparan.

Sampai kapan situasi menyedihkan dan mengiriskan ini berlangsung? Sementara ada sebagian orang Arab yang akan berencana membeli seorang penyerang sepakbola asal Spanyol bernama Fernando Torres dengan tawaran yang—ehm, bisa mengurut dada—Rp 2,2 trilyun!

Pakar: Tembok Baja Mesir Ancam Cadangan Air Gaza

0 komentar
Pakar masalah air Palestina menekankan bahwa tembok baja/dinding pemisah yang dibangun oleh Mesir akan mengancam cadangan air bawah tanah yang ada di Jalur Gaza, dan ia juga memperingatkan dengan adanya tembok baja yang dibangun Mesir akan semakin memblokade Gaza secara ekonomi dan mengurangi pasokan air di Gaza.

Nizar Wahidi seorang insinyur dan merupakan pakar air - yakin bahwa tembok pemisah dari baja yang dibangun Mesir lebih seperti dinding baja yang akan menahan air yang ada di bawah tanah, seperti yang dilakukan zionis di perbatasan Gaza timur dan utara dengan menggali tanah dan menahan laju air bawah tanah mengalir ke wilayah Gaza sehingga merusak reservasi air.

"Tembok baja yang dibangun Mesir merupakan salah satu hambatan buatan yang akan mengancam kesinambungan lingkungan yang serius sehingga berdampak pada pergerakan air, terutama ketika bor mencapai kedalaman 30 meter."

"Reservasi air bawah tanah juga akan rentan terhadap masuknya air laut secara langsung."

Dia mengatakan : "Proyek-proyek yang dilakukan dengan cara seperti ini akan berdampak negatif yang signifikan dan sangat tidak dianjurkan, selain itu akan memaksa warga Palestina untuk melakukan pengeboran tanah untuk mendapatkan air lebih dalam, dan hal ini tidak mungkin dilakukan di sebagian besar wilayah Gaza."

Wahidi menunjukkan bahwa pembangunan seperti dinding pembatas akan mempengaruhi kualitas air tanah dalam jangka menengah dan panjang.

"Pencemaran akan terjadi karena air tanah akan mudah terkontaminasi akibat dari gangguan rusaknya tanah dan terjadinya kohesi, selain kemungkinan terjadinya erosi dinding tanah, terutama karena berada di lingkungan yang lembab yang memungkinkan transmisi elemen yang terdiri dari dinding yang masuk ke dalam air tanah dan mengkontaminasi air " .

"Kami para ahli air dan lingkungan Palestina dan juga di negara tetangga seperti di Mesir akan mencoba untuk campur tangan melindungi cadangan air di Jalur Gaza dari kerusakan akibat dari pembangunan tembok baja di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza."

Dia melanjutkan: "Tembok pemisah yang dibangun Mesir tidak hanya akan mencegah pasokan makanan, bahan bakar dan komoditas penting bagi kehidupan rakyat Palestina tapi lebih dari itu akan merusak dan mengurangi kualitas air bagi rakyat Gaza."

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia