Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Jumat, 31 Desember 2010

Di Balik Perayaan Tahun Baru Masehi

0 komentar

Sreet....! Satu lembar lagi kalender sobek yang mangkal di atas meja kerja kudu menghuni tempat sampah. Phew....sobat, nggak kerasa ya, dalam hitungan hari, sebentar lagi kita akan memasuki tanggal keramat di awal tahun. 1 Januari bow! Tanggal yang memaksa kita mencampakkan kalender lama yang lecek bin dekil of the kumel dengan semua kenangan yang tersimpan di setiap tanggalnya. Posisinya kudu digantikan oleh almanak baru yang siap merekam setiap peristiwa dalam keseharian kita. Ibarat pepatah, �Habis tanggal, kalender dipenggal� Kejam nggak sih?

Nggak cuma ganti kalender secara massal, akhir tahun juga selalu diwarnai berbagai tradisi. Di stasiun tv, ada tayangan kaleidoskop yang mengulas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam satu tahun yang akan ditinggalkan. Dukun dan paranormal banyak disantroni untuk dapetin ramalan jodoh, rizki, musibah, atau peruntungannya di tahun depan. Para desainer pakaian, penata rambut, atau produsen kosmetik juga udah siap me- launching produk-produk terbarunya untuk dipopulerkan di tahun mendatang.

Ada juga yang punya tradisi berburu kalender baru yang gratisan (jangan tesinggung ya?). Di mana saja dan kapan saja, panca inderanya nggak lepas dari pantauan sinyal-sinyal yang menunjukkan keberadaan kalender gratisan. Dari tukang bakso sampe supir angkot, sempet-sempetnya pake ditagihin kalender. Malahan, yang biasanya beli kopi Liong Bulan sebungkus di warung depan rumah, bela-belain pergi ke toko kopi di pasar biar dapet kalender. Jalan kaki lagi. Idih, ini sih tipe remaja hemat setiap saat. Watau!

Tapi semuanya kalah prestise dibanding tradisi perayaan tahun baru. Sudah harga mati kalo momen istimewa ini nggak boleh lewat tanpa dirayakan dengan heebooooh! Buat remaja, terasa garing binti kering-kerontang kalo malam tahun baru kagak pake acara arak-arakan di jalan raya. Baik dengan jalan kaki atau pake kendaraan bermotor sambil bakar petasan dan kembang api, niup terompet, metik gitar, nabuh gendang, plus ngedarin �kotak infak' dari gelas plastik (ini konvoi ama ngamen seh?)

Tiap stasiun televisi jauh-jauh hari udah wanti-wanti bakal ngegelar acara spesial dalam rangka menyambut tahun baru. Musik, dance, kuis, games, semuanya digelar hingga larut malam. Puncak kemeriahan terjadi pada saat perhitungan mundur menjelang detik-detik proklamasi, eh pergantian tahun sebelum jarum jam menunjukkan pukul 00.00 (tahun baru) Lima... empat... tiga... dua... satu... toooeet!!!

Tanpa dikomando, penonton di studio maupun pemirsa di rumah serempak meniup terompet. Di jalan raya, raungan keras dari knalpot dan teriakan klakson kendaraan bermotor memecah kesunyian malam. Nyala kembang api dalam berbagai warna menerangi gelapnya langit dan makin menambah kemeriahan dan semaraknya suasana. Kemudian berlanjut dengan pemberian ucapan selamat tahun baru, sun pipi kiri-kanan dan tukar-menukar kado dalam iringan musik yang hingar-bingar.



Tradisi Perayaan Tahun Baru Masehi

Sobat muda muslim, ternyata perayaan tahun baru nggak cuma sebatas merengkuh kebersamaan aja lho. Tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka terhadap DEWA. Nah lho!

Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja. Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara si �Toloy Bocah Sakti� Ronaldo.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Masa' sih? Ah...namanya juga takhayul!



Sejarah Tahun Masehi

Sobat muda muslim, di tengah gencarnya ajakan dari sana-sini untuk ngerayain tahun baru, kita justru sedih. Sedih karena banyak di antara kita, khususnya remaja mulim, nggak ngeh kalo perayaan tahun baru merupakan bagian dari hari suci umat Kristen. Seperti yang tercantum dalam pernyataan dari kedubes AS perihal sejarah dan perayaan tahun baru.

Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi. Gitchu ceritanya!

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari tahun baru. Tepatnya tanggal 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi (SM). Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM.�Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Aleksandria, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. ( www.irib.ir )

Sementara kalender sekarang yang banyak dicari di akhir tahun adalah Kalender Gregorian atau kalender Masehi. Kalender ini yang dinobatkan sebagai standard penghitungan hari internasional. Pada mulanya kalender ini dipakai untuk menentukan jadual kebaktian gereja-gereja Katolik dan Protestan. Termasuk untuk menentukan perayaan Paskah di seluruh dunia.




Hindari Tasyabuh...

Sobat muda muslim, sekarang kita tahu dong kalo perayaan pergantian tahun merupakan tradisi yang berasal dari orang kafir. Dengan dukungan sumber informasi dunia yang mereka kuasai, mereka menyeru dan mempublikasikan hari-hari besarnya ke seluruh lapisan masyarakat serta dibuat kesan seolah-olah hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum, populer, tren, dan bisa diperingati oleh siapa saja. Padahal ini merupakan salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya. Hati-hati ya...



Sialnya, banyak dari kita yang nggak menyadari serangan budaya ini. Terlena oleh acara malam tahun baru yang dikemas secara apik dan menarik. Rasul dengan tegas melarang umatnya untuk meniru-niru budaya atau tradisi agama atau kepercayaan lain. Rasulullah saw. bersabda: �Barangsiapa yang menyerupai (bertasyabuh) suatu kaum, maka ia termasuk salah seorang dari mereka.� (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan ath-Thabrani)



Dalam hadits lain diceritakan: ada seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah saw. untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi saw. menanyakan kepadanya (yang artinya): �Apakah di sana ada berhala, dari berhala-berhala orang Jahiliyah yang disembah?� Dia menjawab, �Tidak�. Beliau bertanya, �Apakah di sana tempat dilaksanakannya hari raya dari hari raya mereka ?� Dia menjawab, �Tidak�. Maka Nabi bersabda, � Tepatillah nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam� [Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim]

Hadits di atas mengajarkan kita untuk menghindari syiar dan ibadah orang kafir baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu. Meski itu dalam rangka beribadah kepada Allah. Sebab hal itu sama aja turut menghidupkan syi'ar-syi'ar mereka.

Sobat, semoga dalil di atas cukup mampu mengerem keinginan untuk berpartisipasi dalam perayaan tahun baru atau hari-hari besar umat lain. Kecuali kalo kita mau digolongkan ke dalam penganut agama selain Islam. Tahu dong, konsekuensinya kalo Allah menggolongkan kita ke dalam golongan orang-orang kafir. Kita bakal kekal �nginep' di neraka. Iih, nggak lah yauw..!



Trus Gimana Dong?

Pertama , kita nggak perlu malu bin segan untuk menolak ajakan sohib untuk hura-hura bin pesta-pora di malam tahun baru. Di hadapan temen-temen boleh jadi kita dianggap sombong, nggak toleran, atau malah dikira alien alias makhluk asing karena �beda'. Tapi di hadapan Allah, kita bisa termasuk golongan para penghuni surga. Amiin.

Kedua , kita nggak ngikut tahun baruan bukan berarti kita nggak peduli dengan pergantian tahun lho. Tetep kita nyadar kalo pergantian tahun merupakan bagian dari perubahan waktu. Saking sadarnya, kita mencoba mensikapi sang waktu seperti yang dicontohkan tauladan kita, Nabi saw. Bukan dengan euforia bergelimang maksiat, tapi sebagai alat ukur untuk mengevaluasi kemajuan diri kita.



Rasulullah saw. bersabda: �Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.� (HR. Ahmad)

Sobat muda muslim, kesempatan yang Allah berikan nggak akan datang dua kali. Waktu yang telah kita lewati nggak akan bisa diputar ulang. Tapi akan terus ngotot lari dan pergi.

Kita perlu sadari bahwa kita nggak akan selamanya muda. Jika usia kita panjang, mau nggak mau, waktu bakal nganterin kita memasuki kehidupan orang dewasa dengan segudang permasalahannya. Apa yang kita harapkan di masa depan jika sekarang kita lebih doyan hura-hura bin pesta-pora dibanding memanfaatkan waktu untuk mengasah keterampilan, pola sikap, dan pola pikir kita. Bisa-bisa otak kita sampai meninggal masih orisinil karena jarang dipake buat nyari pemecahan masalah. Walah!



Suatu saat juga kita akan sampai di ujung waktu. Satu masa dalam hidup saat kita nggak bakalan diberi kesempatan ulang untuk berbuat baik atau bertobat. Masihkah kita memimpikan kesenangan surgawi di kala kita sibuk mengejar materi dan popularitas dengan mengorbankan aturan Ilahi.



Karena itu, mari kita sama-sama sambut kesempatan yang Allah berikan dengan memperbanyak amal saleh dan mengurangi amal salah. Kita luruskan niat dalam berperilaku semata-mata mengharap ridho Allah Swt. Kita ringankan langkah kaki menuju taman-taman surga tempat mengkaji, memahami, meyakini semua aturan Allah Swt. Kita kuatkan pijakan kaki kita di atas akidah Islam di tengah serangan budaya dan pemikiran Barat. Kita padati hari-hari kita untuk siapkan perbekalan dalam menghadapi masa tua dan masa persidangan yaumul hisab kelak. Terakhir, kita semayamkan dalam diri kita semangat perjuangan Rasulullah saw., para shahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in, dan para mujahid di medan perang untuk mengembalikan izzah Islam wal Muslimin . Allahu akbar!

Selasa, 21 Desember 2010

MASJID Al-Amin Akhirnya Pada Tahap HAMPIR Selesai

0 komentar
Assalamu'alaikum...

Alhamdulillah.. Pembangunan Masjid SMAN 37 (Al-Amin) sudah dalam proses akhir. Kini sudah dapat dipakai 2 lantai.
Lantai 1 untuk perempuan(akhwat), dan lantai 2 untuk laki-laki(ikhwan)

Dengan ini, insya Allah kegiatan rohis akan kembali dipulihkan setelah sekian lama agak kendor dan agak kurang bergerak.

Untuk tahap selanjutnya, masjid akan dibelikan jendela, sound system, mimbar, karpet, peralatan lainnya yang dibutuhkan lagi.

Alhamdulillah, Pemasangan KACA Alhamdulillah sudah dipasang. So, kita sudah tidak terkena hujan lagi jika sedang sholat berjamaah. Tapi masih kurang Kipas Angin, jadi sedikit agak panas.

berikut dokumentasinya:
Tampak Depan
Lampu Masjid (sebelah atas seperti lingkaran emas)

Pengecetan Langit-Langit


Ruang untuk Menaruh Barang-Barang
Tempat Wudhu Perempuan (akhwat)

SWITER (Study Wisata Islam Terpadu)

0 komentar

Yuks Bergabung...!
SWITER (Study Wisata Islam Terpadu)
"fun islamic holiday for the better life"

ISI LIBURAN DENGAN YANG SERU-SERU ABIS dan BERMANFAAT...
Apa Aja Sih Acaranya :
- Motivasi
- Games
- Jalan-Jalan
- Hiking
- Waterfall Adventure
- Malam Sejuta Aksi
- Futsal
- Makan-Makan
- ISHOMA
- Mentoring
- etc.

Selasa - Rabu, 28 -29 Desember 2010
Kumpul di SMAN 37 Jakarta
Pukul 12.00
Bawa Makan Siang Sendiri

JUST FOR SISWA/SISWI SMAN 37 Jakarta
Kelas X, XI..

TERBATAS
50 Peserta PENDAFTAR Pertama


Lokasi : SMAN 37 dan CURUG SERIBU
INFAQ Doang Loh.. Cuma 20Ribu

Fasilitas:
Makanan (3x), Mobil Tronton, Kamar Tidur Jama'ah, Masjid, dll

*untuk info lebih lanjut Hubungi:

Laki-laki (Ikhwan) : Dani 085693525964
Perempuan (Akhwat) : Isma 083870318212

JGN LUPA BAWA MAKAN SIANG SENDIRI

Jumat, 03 Desember 2010

Wanita dan Hipnotis

1 komentar

“Tolong bunda, saya berada di daerah yang tidak saya kenal,” demikian rintih seorang gadis yang dikenal sebagai guru ngaji anak Bu Mirna dari balik pesawat telepon, meminta pertolongan. Dengan gugup bu Mirna segera mengajak supir dan menjemput seorang ustadzah untuk mencari keberadaan gadis berjilbab yang memang diketahui memiliki jiwa yang lemah. Hal ini terbukti bahwa dia selalu pasrah walaupun bu Mirna lupa memberi gaji setelah mengajar mengaji anaknya, namun dengan tekun dan pasrah dia terus mengajar.
Contoh lain, ketika salah seorang anak bu Mirna membiarkan dia menunggu berjam-jam diruang tamu, sementara anak didiknya itu menonton film kartun dari kisah Alvatar sampai Power Rangers terus-menerus tanpa mempedulikan keberadaan dia yang sudah datang ke rumah. Selain itu, gadis bertudung kecil itu hanya diam dan pasrah diruang tamu, belakangan gadis bertudung kecil itu yang dikenal dengan nama Amirah itu, menelpon Bu Mirna dengan teruhuk-uhuk.
Setelah menyusuri daerah perumahan yang dimaksud, akhirnya bu Mirna menjumpai Amirah yang terduduk lemas di bawah pohon dekat warung kopi yang berhampiran dengan sebuah bangunan sekolah negeri.
Singkat cerita Amirah mengaku bahwa hari itu dia sedang tidak sholat alias sedang datang bulan, dan ketika melamun memikirkan ibunya yang sedang sakit keras, dia merasa bahunya ditepuk pemuda yang tidak dikenal. Ketika dia tidak juga memandang ke arah sang pemuda, maka sang pemuda kembali menepuk bahunya dengan keras sambil menanyakan alamat sebuah jalan dan tepukan kerasnya yang membuat Amirah terpaksa menengok dan memandang wajah pemuda yang tidak dikenal itu dengan senyumnya yang ramah.
“Saya ingat bu, matanya berwarna hitam kelam dan senyumnya begitu menyihir sehingga sejenak saya terlupa dengan pikiran saya dan ibu saya. Lalu saya juga nurut saja ketika diajaknya masuk ke dalam bangunan di belakang sekolah negeri itu”, isak Amirah sambil menunjuk ke arah belakang bangunan sekolah negeri.
“Alhamdulillah, ada sekelompok anak sekolah yang beramai-ramai pulang dan masuk ke pekarangan rumah kosong tersebut untuk mengambil layang-layang besar yang tersangkut di pohon mangga rumah kosong tersebut”, lanjut Aminah. Di dalam rumah itu menurut Amirah, ia sedang dirayu oleh sang pemuda untuk membuka bajunya, dan sebelum aksinya itu sempat terjadi maka suara adzan yang bergaung keras membuat Amirah terjaga. Seketika itu sorak-sorai suara anak-anak kampung di pekarangan rumah kosong itu menyentak Amirah bahwa dia ada dalam keadaan yang tidak senonoh bersama seorang pemuda yang masih asyik merayunya.
Dengan refleksnya, Amirah segera menjerit dan jeritannya cukup membuat anak-anak sekolah berlari keluar meminta pertolongan karena mendengar jeritan di rumah itu yang sudah lama kosong. Selain itu beberapa bapak tua yang memang akan melakukan sholat dzuhur berjamaah segera berlari masuk ke pekarangan. Jeritan yang ditahan dengan bekapan tangan serta suara ribut dalam rumah yang sudah lama kosong, membuat sholat berjamaah di surau Al Hidayah menjadi sedikit terlambat. Alhamdulillah, mungkin dengan kepasrahan Amirah dan niatnya untuk sungguh-sungguh mengajar mengaji anak Bu Mirna, menjadikannya wasilah dari perbuatan kotor pemuda yang berniat merayunya dengan bantuan hipnotis.
Wahai para gadis, sungguh kisah diatas kerap terjadi di lingkungan sekitar kita, tapi saya ingin mengemukakan bahwa kisah ini sebagai bahan pelajaran bagi kaum muslimah ketika di jalan, baik dalam perjalanan pergi kerja, pergi sekolah atau kemanapun kalian bepergiann. Jangan lupa untuk membaca ta’awudz dan juga doa keluar rumah dengan khusyu, bukan asal nempel di lidah namun pikiran kemana-mana dan sepanjang jalan diharapkan selalu berdzikir.
فَاثْبُتُواْ وَاذْكُرُواْ اللّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلَحُونَ ﴿٤٥﴾
"... maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung."[QS. Al-Anfaal (8) : 45]
Jika kita memikirkan permasalahan hidup, sebaiknya disaat sudah sampai di rumah saja, jangan di jalan, karena ketika kita melamun dan sedang tidak berdzikir, maka sihir dan hipnotis mudah masuk kedalam diri kita.
Selain itu saran saya, sebagai seorang ibu yang memiliki beberapa anak gadis, marilah kita bertilwah secara rutin, paling tidak ketika sudah aqil balikh, setengah juz sehari. Bila sudah diatas 17 tahun, bacalah Al Quran minimal 1 juz sehari dan basahi lisan dan hati kita dengan dzikir. Kita juga sebaiknya rutin membaca doa, yang biasanya bacaan-bacaan surat dapat kita dapatkan dari buku doa yang kecil, bisa kita dapatkan di toko buku manapun.
Usahakan yaa, karena tidak ada yang bisa menolong kita dari kekuatan jahat yang halus bila bukan dari diri kita sendiri yang selalu beramal dan berdzikir.
Pesan lain: Jangan berjalan sendirian keluar rumah, ajaklah kawan, jangan mau atau tersenyum jika disapa orang tak dikenal, jangan berpakaian yang membentuk lekukan tubuh serta jangan gunakan minyak wangi berlebihan.
Hal-hal diatas akan membuat orang yang tidak berniat jahat pun akan berpikiran jahat kepada kita. Naudzubilahi min dzalika.

Tidak Takut Miskin Karena Memberi

1 komentar

“Apakah kemiskinan itu, bu? Teman-temanku di taman mengatakan kita miskin. Benarkah itu, wahai ibuku?” tanya seorang anak.

”Tidak, kita tidak miskin, anakku,” jawab ibunya.

”Apakah kemiskinan itu?” iman, sang anak, bertanya lagi.

”Miskin bererti tidak mempunyai sesuatu apapun untuk diberikan kepada orang lain.” iman agak terkejut.

”Oh? Tapi kita memerlukan semua barang yang kita punya, apa yang dapat kita berikan?” katanya menyelidik.

”kamu ingatkah perempuan pedagang keliling yang ke sini minggu lalu? Kita memberinya sebahagian dari makanan kita kepadanya. Dan ia tidak mendapat tempat menginap di kota, ia kembali ke sini dan kita memberinya tempat tidur.”

”Kita menjadi bersempit-sempitan,” jawab iman.
Tapi sang ibu tak kalah menggembirakan anaknya. ”Dan kita sering memberikan sebahagian dari sayuran kita kepada jiran, bukan?” katanya.

”Ibulah yang memberinya. Hanya saya sendiri yang miskin. Saya tidak mempunyai apa-apa untuk saya berikan kepada orang lain.”

Sang ibu tersenyum dan memberikan pandangan teguh pada anaknya.”Oh, anakku kamu pasti punya. Setiap orang mempunyai sesuatu untuk diberikan kepada orang lain. fikirkanlah hal itu dan kamu akan menemukan sesuatu.”

Tidak lama setelah itu, sang anak pun mendapatkan jawapannya. ”Bu! Saya mempunyai sesuatu untuk saya berikan. Saya dapat memberikan cerita-cerita saya kepada teman-teman saya. Saya dapat memberikan kepada mereka cerita-cerita dongeng yang saya dengar dan baca di sekolah.”

”Tentu! iman pintar bercerita. Ayah kamu juga. Setiap orang senang mendengar cerita.”
“Saya akan memberikan cerita kepada mereka, sekarang ini juga!”

Dialog antara ibu dan anak itu, telah meneguhkan sebuah kesedaran besar, bahawa setiap kita dapat memberi. Ini lebih dari sekadar sebuah kesedaran sosial. Tapi kesedaran untuk menjadi lebih bererti lantaran membagi kebahagiaan untuk orang lain.

Akhlak tentang kesedaran terhadap kehidupan orang lain, dimiliki oleh qudwah yang tidak ada bandingnya, yakni Rasulullah saw. Utusan Allah itu bahkan disebut sebagai “orang yang tidak takut miskin kerana memberi”.

Dialah yang menanamkan prinsip menolong orang lain untuk menolong diri sendiri. Perhatikanlah bagaimana sabdanya, “Allah swt selalu menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya.” Atau, sabdanya yang lain, “Barangsiapa yang memberi kemudahan kepada saudaranya, maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat.”

Itu adalah prinsip memberi dan menerima yang ditanamkan Rasulullah saw. Memberi kepada sesama dan hanya bertujuan untuk menerima dari Allah swt. Sehingga pada praktiknya, prinsip itu berubah menjadi memberi dan memberi, give and give. Sebab penerimaan itu tidak datang dari manusia tapi dari Allah swt.

Mengajak untuk mengerti, memberi bantuan kepada orang lain, menolong atau memberikan jasa, mengeluarkan infaq dan sedekah, sering memunculkan pertanyaan, ”Bagaimana saya dapat membantu orang lain? Saya sendiri dalam keadaan kurang dan memerlukan.” Sementara Rasulullah saw menanamkan nilai bersedekah ini, justeru pada saat seseorang sulit mengeluarkannya.

Suatu hari datang seorang lelaki kepada Rasulullah saw dan bertanya, ”Ya Rasulullah, sedekah apa yang paling besar pahalanya?” Rasulullah saw mengatakan, ”Engkau bersedekah sedangkan engkau sedang dalam keadaan sehat, sangat memerlukan, takut miskin, dan mempunyai keinginan menjadi kaya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahawa dalam situasi sesorang bertanya, ”Apa yang dapat saya bantu, kerana saya juga dalam keadaan memerlukan” tadi itulah, pahala sedekah. Semakin seseorang berada pada posisi antara memuaskan keinginan dirinya terhadap apa yang akan disedekahkan, semakin tinggi nilai sedekahnya jika benar-benar dilakukan. Tentu saja kesedaran memberi kepada orang lain, tidak selalu berupa benda, harta, wang, atau bantuan yang memiliki nilai. Tapi dapat berupa fikiran, waktu, idea-idea, fizik, atau apapun yang dapat kita beri dan bermanfaat.

Sekarang, kita layak bertanya pada diri sendiri, apa yang akan kita berikan untuk orang lain? Ingat, setiap kita punya sesuatu yang dapat kita berikan kepada orang lain. Fikirkanlah baik-baik apa sesuatu itu. Nescaya kita akan menemukannya.

Minggu, 28 November 2010

Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini

0 komentar

Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:
• Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق
• Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
• Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
• Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
• Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
• Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
• Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
• Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
• Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن
• Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
• Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
• Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
• Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
• Makan riba أكل الربا
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa laa quwwata illa billah....
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)
Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya). Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah dari ujung paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)
Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum di belakangnya. Subhanallah.
" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،
فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .
"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: "Mari pimpin sholat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.

Keutamaan Menyebarkan As-Salamu ‘Alaikum

0 komentar

Keutamaan Menyebarkan As-Salamu ‘Alaikum
Sebagai ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam mengatur segenap urusan kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling besar. Dari urusan yang bersifat individual hingga urusan sosial.

Salah satu tuntunan Islam ialah perkara bertegur sapa antara seorang beriman dengan Muslim lainnya. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mencontohkan bahwa bila seorang Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah menyertaimu. Subhanallah...! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman.
Bahkan dalam suatu kesempatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan tindakan mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran Islam yang lebih baik. Menebar salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ
تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Manakah ajaran Islam yang lebih baik?” Rasul shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak.” (HR Bukhary)

Dalam hadits yang lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan korelasi antara mengucapkan salam dengan saling mencinta antara satu Muslim dengan Muslim lainnya. Kemudian korelasi antara saling mencinta dengan keimanan. Kemudian akhirnya korelasi antara beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga, negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

Berkata Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Kalian tidak beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencinta. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara bila kalian lakukan akan saling mencinta? Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalian (apabila berjumpa).” (HR Muslim)

Dengan kata lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin menjelaskan bahwa kumpulan Muslim yang tidak suka saling menebar salam maka tidak akan saling mencinta. Bila atmosfir saling mencinta tidak ada, maka keimanannya diragukan keberadaannya. Dan jika keimanannya diragukan, maka kemungkinan masuk surga-pun menjadi kecil.

Saudaraku, marilah kita berlomba untuk masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam satu sama lain di antara sesama kaum muslimin. Sungguh sederhana, namun sebagian kita enggan melakukannya. Padahal akibat yang ditimbulkannya menjadi idaman setiap Muslim: Masuk surga...! Bukankah ini bentuk kompetisi satu-satunya yang dibenarkan Allah untuk diperebutkan di antara sesama Muslim?

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran ayat 133)

Ya Allah, aku mohon kepadaMu akan RidhaMu dan SurgaMu dan aku berlindung kepadaMu dari MurkaMu dan NerakaMu.

Minggu, 21 November 2010

Dua waktu yang dilarang tidur oleh rasul

0 komentar

Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita. Karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur.
Dalam Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kita untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan.
1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh
Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata :
“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”
Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”
Dua Waktu Tidur Yang Dilarang Rasul

Rabu, 17 November 2010

Manis-Pahitnya Dakwah

0 komentar
Kamu jadi aktivis rohis? Berbahagialah, karena kamu udah peduli dengan nasib dirimu, dan juga kawanmu. Maklumlah, anak rohis kan identik banget dengan kegiatan keislaman. Bahkan jadi ciri khas bahwa anak rohis adalah anak-anak yang hobinya ‘nyeramahin’ anak lain. Tapi jangan salah lho, bukan berarti aktivitas itu tanpa risiko. Ada aja risiko yang kudu kamu tanggung. Bahkan mungkin kudu dibayar mahal. Bener. Maka jangan kaget kalo anak rohis, selain banyak temannya, juga nggak sedikit ‘musuh’nya.

Sobat muda muslim, sebenarnya aktivitas dakwah nggak dibebankan kepada anak-anak yang udah biasa ngetem di masjid aja. Anak-anak lain, asal dia muslim or muslimah, juga punya tanggung jawab yang sama untuk mengingatkan teman lain kalo berbuat maksiat. Pendek kata, kamu yang bukan anak rohis pun, punya juga kewajiban menyampaikan Islam kepada siapa saja. Itu artinya, dakwah emang bukan spesialis anak rohis aja. Semua orang bisa dan bahkan kudu bin wajib melakukan dakwah. Nggak dikavling-kavling tugasnya.

Kadang bagi sebagian remaja, mengingatkan teman yang berbuat maksiat gampang-gampang susah (atau susah-susah gampang kali yee..?). Yup, dua-duanya juga bener. Begini, dibilang gampang, emang gampang. Kita tinggal ngomong atau sekadar nulis apa yang kita nggak suka terhadap apa yang dilakukan sebagian teman-teman kita. Beres kan? Tapi kadang susah juga buat sebagian teman kita. Apa susahnya? Pas mau ngomong ngingetin teman, suka nggak enak, sungkan, dan seabreg kendala teknis lainnya. Nha lho, ati-ati tuh!

Kalo susah-susah gampang gimana? Begini, sebagian dari kita kadang susah banget untuk menjalani aktivitas ini. Masih ngukur-ngukur diri. Katanya sih, belum layak kalo harus ngingetin orang, sementara dirinya merasa masih belepotan dosa. Hmm… padahal, apa susahnya cuma ngingetin. Iya nggak? Lagian, dengan begitu kita jadi punya tanggung jawab moral. Sedikit demi sedikit bakalan tumbuh juga kan sikap ingin menyesuaikan dengan apa yang kita ucapkan. Betul? Yakin itu. Jadi ternyata gampang juga kan? He..he. udah deh, kita nggak usah ngeributan istilah gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Nyang penting jalanin aja deh aktivitas mulia ini.

Seperti sekarang nih, maksiat kian merajalela. Media massa cetak dan elektronik getol ikut membantu mensyiarkan kemaksiatan. Hasilnya? Kita semua dikepung dari berbagai arah penjuru angin. Nyaris nggak bisa bernafas. Semua media seperti seragam; memberi menu pornografi, kekerasan, dan juga seks. Kalo pun ada media Islam, ‘sinyal’nya nggak begitu kuat untuk mengalahkan dominasi bacaan dan tayangan yang mengabaikan aspek moral dan ajaran agama. Menyedihkan.

Itu sebabnya, peran kita dalam dakwah juga harus terus diaktifkan. Nggak kenal lelah, pantang menyerah. Maju terus pantang mundur. Nyalakan terus semangat di jiwa kita. Dakwah adalah jalan yang harus kita tempuh, apa pun risikonya. Sebab, tanpa dakwah, kemaksiatan ini makin membudaya dan orang yang bermaksiat kian merasa aman. Betul?
Aktivitas yang mulia
Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark seorang mukmin. Artinya, orang mukmin yang cuek bebek sama dakwah berarti bukan mukmin sejati. Bener, lho. Apa iya kamu tega kalo ada teman kamu yang berbuat maksiat kamu diemin aja?
Bahkan Allah memuji aktivitas mulia ini dalam firman-Nya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim" (QS Fushshilat [41]: 33)

Dalam ayat lain Allah memerintahkan kepada umatnya untuk berdakwah. Seperti dalam firman-Nya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)

Menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis. Buktinya, mampu mencapai hingga sepertiga dunia. Itu artinya, hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup bersama Islam. Kamu tahu, ketika kita belajar ilmu bumi, disebutkan bahwa dunia ini terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Wah, hebat juga ya para pendahulu kita? Betul, sebab mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menegakkan kalimat “tauhid” di bumi ini. Sesuai dengan seruan Allah: “Dan perangilah mereka itu, hingga tidak ada fitnah lagi dan (hingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (al-Baqarah [2]: 193)

Kini, di jaman yang udah jauh berubah ketimbang di “jaman onta”, arus informasi makin sulit dikontrol. Internet, misalnya, telah mampu memberikan nuansa budaya baru. Kecepatan informasi yang disampaikannya ibarat pisau bermata dua. Bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Celakanya, ternyata kita kudu ngurut dada lama-lama, bahwa kenyataan yang harus kita hadapi dan rasakan adalah lunturnya nilai-nilai ajaran Islam kita. Tentu ini akibat informasi rusak yang telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Utamanya remaja Muslim. Kita bisa saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa banyak teman remaja yang tergoda dengan beragam rayuan maut peradaban rusak itu; seks bebas, narkoba, dan beragam kriminalitas. Walhasil, amburadul deh!

Sobat muda muslim, Islam membutuhkan tenaga, harta, dan bahkan nyawa kita untuk menegakkan agama Allah ini. Dengan aktivitas dakwah yang kita lakukan, maka kerusakan yang tengah berlangsung ini masih mungkin untuk dihentikan, bahkan kita mampu untuk membangun kembali dan mengokohkannya. Tentu, semua ini bergantung kepada partisipasi kita dalam dakwah ini.

Coba, apa kamu nggak risih dengan maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja? Apa kamu nggak merasa was-was dengan tingkat kriminalitas pelajar yang makin meroket? Apa kamu nggak kesel ngeliat tingkah remaja yang hidupnya nggak dilandasi dengan ajaran Islam? Seharusnya masalah-masalah model beginilah yang menjadi persoalan kita siang dan malam. Beban yang seharusnya bisa mengambil jatah porsi makan kita, beban yang seharusnya menggerogoti waktu istirahat kita, dan beban yang senantiasa membuat pikiran dan perasaan kita nggak tenang kalo belum berbuat untuk menyadarkan mereka.

Itu sebabnya, kita kudu melakukan aktivitas mulia ini, sebagai bukti kasih sayang kita kepada saudara yang lain. Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya.

Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)

Untuk ke arah sana, tentu membutuhkan kerjasama yang solid di antara kita. Sebab, kita menyadari bahwa kita bukanlah Superman atawa Rambo yang bisa melakukan aksi menumpas kejahatan hanya dengan seorang diri. Kalo kita ingin cepat membereskan berbagai persoalan tentu butuh kerjasama yang apik, solid dan fokus pada masalah. Pemikiran dan perasaan di antara kita kudu disatukan dengan ikatan akidah Islam yang lurus dan benar. Kita harus satu persepsi, bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Kita harus memiliki cita-cita, bahwa Islam harus menjadi nomor satu di dunia untuk mengalahkan segala bentuk kekufuran. Itulah di antaranya kenapa kita wajib berdakwah.
Subur dengan cobaan
Sobat muda muslim, aktivitas mulia ini ternyata kudu berhadapan dengan segala risiko. Risiko yang nggak jarang bikin kita sebagian dari kita berguguran di tengah jalan. Nggak kuat nahan bebannya. Itu sebabnya, kesabaran dan keimanan yang mantep sangat dibutuhkan dalam mengarungi medan dakwah ini. Para pendahulu kita juga pernah mengalami hal demikian. Allah Swt. mengabadikannya dalam al-Quran: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS al-Baqarah [2]: 214)

Coba, gimana menderitanya Amar bin Yasir yang disiksa oleh para pembesar Quraisy ketika awal-awal Islam berkembang di kota Mekkah. Nggak hanya itu, beliau harus rela menyaksikan kedua ortunya gugur sebagai syuhada di depan mata kepalanya sendiri. Kita juga bisa meneladani bagaimana pula pengorbanan Bilal bin Rabbah yang rela dijemur di siang hari yang panas dan tubuhnya ditindih batu, sementara pasir di bawahnya terasa membakar kulitnya. Tapi, subhanallah, Bilal sanggup melewatinya dengan kesabaran dan keimanan yang tetap menancap di hatinya.

Boleh dibilang, di balik manisnya aktivitas dakwah, ternyata menyimpan rasa pahit yang amat sangat. Tapi ini sebuah pilihan. Dan setiap pilihan ada risikonya. Rasulullah saw. pun pernah berkata kepada pamannya, pada saat ia meminta beliau untuk mengurangi kegiatan dakwahnya,: “(Paman), demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan urusan (dakwah) ini, aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan agama ini atau aku hancur karenanya.” (dalam Sirah Ibnu Hisyam)

Kontan aja berbagai penyiksaan dialami para sahabatnya. Pembesar Quraisy sendiri bahkan sempat akan membunuh Muhammad. Berat juga emang. Ya, begitulah, menyampaikan kebenaran Islam kepada mereka yang mulai pudar dengan Islamnya, apalagi yang membenci Islam, akan ada aja gesekannya. Maklumlah, seperti kata pepatah “bagi mereka yang sudah terbiasa dengan kegelapan, cahaya terang memang menyilaukan”. Pantes aja kalo kita ngasih tahu sama mereka yang masih doyan maksiat, suka reaktif. Langsung kaget dan mungkin menyerang kita, dari yang sekadar umpatan sampe pukulan.

Padahal, maksud kita juga adalah menolongnya. Sekadar mengingatkannya. Dan itu bukan berarti kita udah benar en suci. Sangat boleh jadi kita juga masih perlu belajar banyak. Ya, kita sama-sama aja jalan ke arah kebaikan. Kata Kahlil Gibran, “Engkau buta, sedangkan aku bisu tuli. Jadi mari berpegangan agar mengerti” Tul nggak?

Kesabaran dan istiqomah juga harus dimiliki setiap pegiat dakwah. Bahkan itu akan menjadi penghibur kita di kala sedih. Biarlah sekarang kita dbilangin sok tahu, mau menang sendiri, sok suci, tukang kritik orang, fanatik, fundamentalis. Meski semua itu juga nggak benar, cuma anggapan mereka yang nggak suka aja sama aktivitas dakwah. Kita nggak gentar, karena Allah menjanjikan kenikmatan dalam bentuk lain. Firman Allah Swt.:“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS Fushilat [41]: 30)

Oke deh, nyalakan terus semangatmu untuk berdakwah. Apa pun yang bakal terjadi. Ini pilihan hidup kita. Jalan yang insya Allah bisa mengantarkan kebangkitan Islam dan umatnya. Tetep semangat sobat!?

Minggu, 07 November 2010

Dauroh Tarqiyah - ROHIS SMAN 37 Jakarta

0 komentar

Cooming Soon..

Dauroh Tarqiyah + Pelantikan Pengurus Kelas 2

Tempat : Riyadussholihin

Waktu : Sabtu-Minggu, 13-14 November 2010

09.00

Sabtu, 06 November 2010

10 Wasiat Imam Hasan Al Banna

0 komentar

Imam Hasan Al-Bana, pendiri gerakan dakwah Ikhwan yang terkenal ke seluruh dunia, banyak meninggalkan catatan penting pada sejarah perjuangan Islam modern. Ingat, kehadiran Imam Hasan bertepatan dengan hanya beberapa saat setelah hancurnya kekhalifan Islam yang terakhir. Tak pelak, setelah kepergian beliau, tak ada lagi figur dakwah yang bisa dijadikan acuan dalam gerakan Islam.

Setiap hari, dalam dakwahnya, ia berjalan kaki tidak kurang dari 20 KM. Beliau menyambangi desa-desa dan dilakukannya tanpa pamrih sedikitpun dari manusia. Ia duduk di warung kopi pada beberapa malam, menyatu dengan masyarakat yang sebenarnya, dan ia mampu mengingat nama orang yang baru saja ditemuinya walaupun hanya sekali, sehingga orang yang diajak bicara olehnya menjadi simpati.

Banyak warisan dari Imam Hasan yang sangat menggelorakan semangat dakwah Islam. Berikut ini beberapa di antaranya dari sekian wasiat-wasiatnya:
Bangunlah segera untuk melakukan sholat apabila mendengara adzan walau bagaimanapun keadaannya.
Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah engkau menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada manfaatnya.
Bersungguh-sungguhlah untuk bisa berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.
Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan kebaikan.
Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram.
Jangan bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus-menerus.
Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti.
Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk apapun dan jangan berbicara kecuali yang baik.
Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerja sama).
Pekerjaan rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia, maka manfaatkanlah waktu dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.

Yg Mau Pacaran, Baca Dulu Nih.. Seru Abiesz..

0 komentar
Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm…menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah satunya memang bisa diartikan kasmaran dan kasih terhadap lawan jenis. Karena perasaan senang terhadap lawan jenis itu merupakan fitrah, berarti sah-sah aja dong, namun apakah sarananya harus pacaran?

Sarana yang terbaik adalah simpan rasa itu, tata dengan rapi dan ekspresikan dengan cara yang halal, yaitu menikah. Ehem…
Senang sama lawan jenis, boleh gak ya? Bukankah itu fitrah!
Ehm, siapa yang bilang nggak boleh? Tapi apakah sarananya harus pacaran?

EMOSI CINTA
Menurut para peneliti, yang dimuat Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, CINTA ADALAH SALAH SATU EMOSI YANG ADA PADA MANUSIA. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih.
Nah, dari emosi-emosi turunannya itu, jelas terlihat kalo PERWUJUDAN CINTA LEBIH LUAS SIFATNYA, BUKAN SEKEDAR KASMARAN SAJA. Persahabatan, penerimaan, kebaikan hati dsb bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran.
Tapikan, seorang laki-laki butuh perempuan, dan juga sebaliknya? Glek! (*smile*)
Jawabannya, memang iya sih! Namun, apakah lantas karena butuh itu kita jadi menerobos garis batas yang telah diatur Allah untuk menjaga kita?

WAJAR SAJA
Yap, wajar saja kalo kita senang dengan lawan jenis. Fitrah, betul itu! Tapi FITRAH BUKAN BERARTI HARUS DITURUTI SEHINGGA TAK TERKONTROL. KITA HARUS TETAP MENJAGA FITRAH AGAR TETAP MURNI DAN TAK TERKOTORI DENGAN NAFSU SESAAT. Cinta itu sendiri terbagi menjadi dua:

1. Cinta yang Syar’i
Cinta yang syar’i dasarnya adalah iman. Buka deh Q.S. 3:15, 52: 21 dan 3: 170.
2. Cinta yang Tidak Syar’i.

Sedangkan cinta yang tidak syar’i dasarnya adalah syahwat. Untuk yang ini silakan dibuka Q.S. 3:14, 80: 34-37, dan 43:67.

Kalau di stiker-stiker kamu sering baca: Cinta Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah, itu benar adanya. Urutan itulah yang utama. ALLAH MEMBENARKAN CINTA YANG SIFATNYA SYAHWATI seperti di Q.S. 3:14 (wanita/pria, anak, harta benda, dsb), SEBAB KECINTAAN YANG SIFATNYA SYAHWAT INI ADALAH TABIAT MANUSIA. Nah, KECINTAAN INILAH YANG PERLU DIKENDALIKAN.
Gimana cara mengendalikannya?

JAGALAH HATI
Ingat kisah Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika ditanya Ali, siapa laki-laki itu, Fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali sendiri (ehem!).
Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikan saat memang sudah
halal untuk diekspresikan, yaitu saat telah menikah.
Aduh, jauh banget ya? Nggak juga kok, karena itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih baik ‘main air’ saja biar sejuk. Gimana ‘main air’-nya?
1. Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi JAGA PANDANGAN (bukan berarti nunduk terus
2. Kalau menyukai lawan jenis, CUKUP SAMPAI TAHAP SIMPATI. Jaga hati. Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak puasa.
3. Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi SOLUSI UTAMA MEMANG MENJAGA DIRI.
4. Banyakin teman (yang sejenis lho) dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa kesepian. Cuma AKAL-AKALAN SI SETAN KOK KALO KAMU MERASA PUNYA TEMAN COWOK LEBIH ENAK DARIPADA TEMEN CEWEK ATAU SEBALIKNYA. Ngibul tuh si setan!
5. Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL. Nah lho!
"Barang yang mahal adalah yg selalu terjaga...
Dijaga, dan dipertahankan...
contohnya : Perhiasan/berlian,, dia akan semakin mahal jika bersih, terawat,,
Tapi kalo sudah rusak, dekil and the kumel,, pasti jadi turun harga nya,...

Begitu juga dengan Kita..."

So,,, mau jadi yg mahal apa murah?

Trus kalo Pacaran Untung dan Rugi nya apaan menuru lho?

banyakan rugi apa untung nya?
KERUGIAN ---> Susah mikir pelajaran, konsentrasi keganggu, belajar ga konsen, pulsa abis, jd susah main..dll

Jadi Islam sangat memperhatikan bgt tentang hubungan lawan jenis...
biar ga sampai kebablasan...

Coba aja kalo ga ada batasan dlm hubungan lawan jenis,, pasti ada suatu rasa2 gitu dah terhadap lawn jenis... dari pandangan,, sampai nanti yg lebih bahaya lagi...

Tapi kalo dah jadi suami istri gakpapa... dibolehin...

Dari pada kita ke jeblos dalam penyesalan di akhir,, mending kita menahan sejak sekarang tentang pacaran itu... kita kan masi pelajar... masih mikiran belajar dl..

Menjadi Diriku

0 komentar
Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya

Dan wajahku memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Ku akui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya

*)
Menjadi diriku
Dengan segala kekurangan
Menjadi diriku
Atas kelebihanku.......

Terimalah aku
Seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa
Ku pun tak sempurna

Tetap ku bangga
Atas apa yang ku punya
Setiap waktu ku nikmati
Anugerah hidup yang ku miliki

Back to *)

Minggu, 24 Oktober 2010

Pede Dong jadi Remaja Muslim!

0 komentar

Bener lho. Percaya diri itu bikin kita enjoy menikmati hidup. Bikin asyik menikmati tan-tangan dan rintangan. Percaya diri pun diyakini bisa menem-patkan kita sebagai orang yang bisa mengelola emosi. Duileee sampe segitunya ya? Bener. Sebab, ketika kita memiliki rasa percaya diri, kita tahu apa yang kudu kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks en tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga antistres. Nggak percaya? Silakan dicoba.
Sobat muda muslim, percaya diri alias pede emang kudu ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Insya Allah, itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan en rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa ampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya ama rayuan. Yakin itu.
Mungkin sebagian teman kita sutris banget pas ada yang ngata-ngatain bahwa umat Islam itu terbelakang en bodoh. Emang dalem banget en nyelekit pernyataan tersebut. Terus karena kalah mental akhirnya doi nggak pede lagi jadi seorang muslim. Jangan sampe tuh ngendon juga di jiwamu!
Padahal, cobalah kita berpikir lebih jernih. Sikap minder itu muncul justru karena kita merasa rendah diri. Merasa kerdil di hadapan orang lain. Padahal sejatinya, belum tentu orang lain lebih baik dari kita. Belum tentu pula kita lebih jelek di hadapan mereka. Itu semua adalah sekadar nilai dan cara pandang aja. Meski emang kudu ada standar nilai dan standar cara pandang yang benar.
Tapi terlepas dari salah-benar standar hidupnya, rasa percaya diri itu bisa menuntun kita lebih bijak dalam bersikap. Coba aja pikirkan. Kalo ada pernyataan seperti tadi, kamu jangan terpancing dan terbawa opini untuk ikut-ikutan merasa terbelakang, hanya karena kita sebagai muslim. Lagian pernyataan itu kan nggak sepenuhnya benar. Masih perlu diujicoba dan dibuktikan argumentasinya di lapangan. Tul nggak seh?
Mungkin benar pernyataan tersebut kalo fakta yang ditunjukkinnya adalah kaum muslimin yang berada dalam kondisi miskin dan tingkat pendidikannya rendah. Tapi kan masih ada kalangan muslim yang kaya dan jenjang pendidikannya lebih tinggi. Nah, jadi nggak perlu minder kan?
Bahkan jika pernyataan itu memojokkan kita sekali pun, bukan berarti kita pantas untuk minder en bersedih. Sebaliknya, fakta itu kita jadikan sebagai bahan renungan untuk lebih memberikan perhatian yang banyak kepada Islam dan umatnya. Tentunya, agar di kemudian hari kita lebih terhormat. Betul?
Jadi, nggak usah minder ya. Kita berjuang tanpa bosan, tanpa beban, dan tentunya tetap semangat. Buang jauh-jauh file minder van rendah diri dari daftar file di direktori otak kita. Kita cerahkan masa depan hidup kita dengan rasa percaya diri. Apalagi, kita adalah pejuang Islam, nggak pantes deh kalo kita malah nggak pede. Malu banget tuh sama jenggot yang jumlahnya cuma lima lembar itu. Heheheh (apa hubungannya ya?)
Tetep cool ya…
Wuih, cool? Emang mainnya hobi yang dingin-dingan aja ya? Kata teman saya sih, kalo kita cool berarti profesinya nggak jauh dari tukang reparasi kulkas? Hihihi.. ngaco aja ah. You pasti udah understand -lah dengan istilah cool ini.
Oke deh, kita sepakati aja dulu tentang istilah ini. Berdasarkan kamus bahasa slang yang berceceran banyak di internet, istilah cool ini muradif alias padanan katanya sama dengan asyik. Asyik? Bener. Wah, ternyata enak juga jadi remaja yang cool ya? Jadi, tetep sa'ik alias asyik dalam menjalani hidup ini. Kita bisa kok. Nggak masalah.
Sobat muda muslim, gimana dong buat yang belum pede? Kita kan pengen juga neh. Iya ya? Yang belum pede, berarti kudu belajar untuk pede. Kalo yang udah pede mah, kudu dipertahankan ya. Biar tetep pede.
Oke deh, buat kamu yang belum pede en supaya tetep cool, kita ngasih beberapa tips nih supaya bisa pede. Secara umum tapi ye. Insya Allah tetap bermanfaat kok.
Pertama , mengenali diri sendiri. Lho, emangnya ada yang masih belum kenal dengan dirinya sendiri? Wah, jangan heran Bro , banyak di antara kita yang nggak ngeh dengan diri kita sendiri. Caranya begini. Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar 'kekayaan' pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri.
Kamu kudu nyadar dengan semua aset berharga yang kamu miliki. Terus, silakan temukan pula aset yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kamu, seperti: pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain.
Kalo pengen lebih keren, bikin deh hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengem-bangan diri yang lebih realistik. Coba ye..
Kedua , menilai diri sendiri dengan jujur. Nah lho, jarang banget nih ada orang yang pandai menilai pribadinya dengan jujur. Mayoritas kalo udah bicara tentang dirinya, pasti GUE BANGET. Orang lain mah LEWAAAT. Ih, jangan sampe begitu ya.
Sobat muda muslim, sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kamu miliki. Ingat lho, bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi (perubahan) diri sejak dulu ampe sekarang. Kalo kamu mengabaikan/meremeh-kan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu kamu menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.
Oya, ati-ati lho, kerana ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik en getop, mendapat jabatan penting dengan segala cara. Kalo dipiki-piki, semua itu sebenarnya bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidak-mampuan menghargai diri sendiri--hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri. Heuheuheu.. jangan ampe hinggap di dirimu deh!
Ketiga , berpikir positif. Cobalah kamu perangi setiap asumsi, prasangka, atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kamu. Kamu bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody's perfect dan it's okay if I made a mistake (duileee nih ngomongnya David Beckham banget).
Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang, dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Walah?
Itu sebabnya, jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan kamu. Hati-hatilah agar masa depan kamu nggak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar. Coba ya? Iya sih! (nah kalo ini Dian Sastro banget neh! Hihihi)
Keempat , boleh deh pajang slogan-slogan oke. Tempelin dekat meja belajarmu: “Saya pasti bisa!”, “Saya akan belajar dari kesalahan ini” “Hari esok milik saya”, “Islam pasti menang!”, “Aku ingin syahid”. Wis, pokoke sebanyak-banyak yang bisa menggugah semangatmu.
Kelima , berani ambil risiko. Nah, ini juga perlu kamu kembangkan. Hidup ini selalu berubah sobat. Seringjkali bahkan kudu berani ngambil risiko. Kami nggak perlu menghindari setiap risiko, melain-kan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi risiko tersebut.
Contohnya, kamu nggak perlu menyenangkan orang lain untuk meng-hindari risiko ditolak. Jika kamu ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan orang lain), pasti ada risiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa daripada maju berkembang dengan mengambil risiko. Ingat: No Risk, No Gain. Huhuy!
Keenam , tetapkan tujuan yang realistis. Nah, ini perlu sobat. Kamu perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang kamu tetapkan selama ini; apakah tujuan tersebut sudah realistik atau nggak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan kamu dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan.
Ketujuh , bersyukur dan tawakal. Wajib deh buat kita semua untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Kita kadang sulit menghadapi hidup ini, tapi dengan banyak bersyukur, pikiran dan perasaan kita jadi lebih tenang menghadapinya.
Moga beberapa tips yang berhasil saya ramu dari berbagai pendapat ini bisa bikin kamu tambah pede en tentunya tetep cool ya.
Islam bikin kita pede
Ada beberapa alasan yang sebenarnya bisa bikin kita pede dengan jadi muslim. Islam, agama kita, memiliki banyak kelebihan yang bisa dibanggakan. Dan tentunya bisa bikin pede dong. Jadi bener ya, kalo kita kenal dengan agama kita sendiri, dan tahu apa aja kelebihan-nya, insya Allah bikin pede.
Pertama , Islam mengajarkan bahwa tuhan kita adalah Allah. Maha segalanya. Tuhan yang lain mah lewaat deh. Firman Allah Swt.: “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (QS al-Ikhlas [112]: 1-4)
Insya Allah ini juga bisa bikin kita pede. Kepada siapa lagi coba kita akan menyembah kecuali kepada Allah? Betul?
Kedua , Islam juga punya al-Quran. Ini benar-benar the amazing book . Pedoman hidup kita dari masalah yang kecil ampe yang besar. Mulai soal bersuci sampe pemerintahan dan negara. Wuih, mana ada kitab lain yang bisa begitu? Wah bener-bener bikin pede dan membanggakan banget.
Sampe-sampe W.E. Hocking berkomen-tar, “Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikata¬kan, bahwa hingga pertengahan abad ke tiga¬belas, Islam-lah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.” ( The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461 )
Ketiga, kita punya nabi yang dikagumi orang sejagat. Rasulullah saw. diakui oleh kawan dan lawannya. Penulis buku Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia , Michael Hart, menyebutkan, “Dia (Muhammad saw.) adalah orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan manusia lebih dari Newton dan Yesus (Nabi Isa) atau siapapun di dunia ini.”
Oke deh, paling nggak itu beberapa alasan kenapa kita kudu pede jadi remaja muslim. Yuk, kita sama-sama membangun rasa percaya diri dan mempertahankannya.Kita bisa mencoba mulai dari sekarang. Nggak perlu nunggu lama lagi. Apalagi, kita sebagai remaja muslim dan juga pengemban dakwah. Kalo sampe nggak pede, aduh, malu atuh!

"NEGARA-NEGARA ARAB, SELAMATKANLAH PARA PEREMPUAN PALESTINA"

0 komentar

Menteri Urusan Tahanan Palestina Mohammad Faraj Al-Ghoul meminta negara-negara Arab untuk menyelamatkan perempuan Palestina dari ancaman terorisme Israel. Dengan nada kecewa Al-Ghoul mengeluhkan sikap negara-negara Arab yang mengabaikan nasib rakyat Palestina.

"Kemana kebanggaan mereka sebagai orang Arab. Mereka seharusnya melakukan sesuatu melihat apa yang terjadi pada kaum perempuan Palestina," ujar Al-Ghoul.

Perempuan Palestina sangat rentan menjadi korban teror yang dilakukan rezim Zionis Israel. Mereka ditangkapi dan diperlakukan sewenang-wenang oleh tentara-tentara Zionis.

"Para tentara (Zionis) pengecut itu merasa berhak berlagak sombong, menari, atau melakukan apapun sepanjang tidak ada yang berkata 'cukup!' dan sepanjang tidak rasa ke-Arab-an di hati kaum Muslimin dan orang-orang Arab itu," tandas Al-Ghoul dalam sebuah acara yang dihadiri ratusan menteri, keluarga tahanan, organisasi pekerja dan organisasi kemasyarakatan di depan kantor Kementerian Urusan tahanan Palestina.

Al-Ghoul mengatakan, rekaman video yang berisi seorang tentara Israel menari-nari di depan seorang tawanan Palestina cuma sebagian kecil dari pelecehan dan penghinaan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina yang menjadi tawanan mereka, baik tawanan laki-laki maupun perempuan.

Dalam rekaman video yang dipublikasikan sejumlah media massa beberapa waktu lalu, terlihat seorang tahanan Palestina bernama Ihsan Dababisa dengan mata ditututup dan tangan terborgol, sementara seorang tentara Israel sengaja menari-nari di depan Dababisa sebagai bentuk penghinaan.

Al-Ghoul mengecam komentar Israel yang menyebut Dababisa teroris. "Siapa yang teroris? Tawanan yang cuma seorang diri, matanya ditutup dan tangannya diborgol atau tentara Israel yang dengan senangnya menari dan menyanyi di depan seorang perempuan yang telah mereka culik?," kecam Al-Ghoul.

Negara-negara Arab yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 negara tidak pernah menunjukkan keseriusannya dalam masalah Palestina. Jangankan bertindak, mengeluarkan kecaman keras dan tegas terhadap kekejian Israel di Palestina pun tak pernah. (eramusim/din)

Mus’ab bin ‘Umair adalah sahabat Rasulullah yang sangat terkenal dan menjadi teladan kepada umat Islam sepanjang zaman.

0 komentar
Sebelum memeluk Islam lagi Mus’ab terkenal sebagai orang yang berperawakan lemah lembut, suka berpakaian kemas, mahal dan indah. Malah dia selalu berlawan dengan kawan-kawannya untuk berpakaian sedemikian. Keadaan dirinya yang mewah dan rupanya yang kacak menyebabkan Mus’ab menjadi kegilaan gadis di Makkah. Mereka sentiasa berangan-angan untuk menjadi isterinya.
Mus’ab sebenarnya adalah anak yang paling disayangi ibunya berbanding adik beradiknya yang lain. Apa sahaja permintaannya tidak pernah ditolak. Oleh itu tidaklah menghairankan apabila ibunya begitu marah selepas mendapat tahu Mus’ab telah menganut Islam.
Ibu dan ayahnya telah mengurung dan menyeksa Mus’ab selama beberapa hari dengan harapan dia akan meninggalkan Islam. Bagaimanapun tindakan itu tidak sedikit pun melemahkan keyakinannya. Pujukan dan ancaman ibunya tidak berkesan. Mereka sudah habis ikhtiar lalu membebaskannya buat sementara.
Tindakan ibunya tidak sedikit pun menimbulkan rasa takut pada Mus’ab, sebaliknya dia tidak jemu-jemu memujuk ibunya memeluk Islam kerana kasih pada ibunya. Mus’ab membuat pelbagai ikhtiar tetapi semua tindakannya hanya menambahkan lagi kemarahan dan kebencian ibunya.
Pada suatu hari Mus’ab melihat ibunya dalam keadaan pucat lesi. Dia pun bertanyakan sebabnya. Kata ibunya, dia telah berniat di hadapan berhala bahawa dia tidak akan makan dan minum sehingga Mus’ab meninggalkan Islamnya.
Cuba bayangkan bagaimana jika anda berada di tempat Mus’ab ketika itu, berhadapan dengan ibu yang hanya hampir tinggal nyawa ikan? Apakah jawapan anda? Tergamakkah anda membiarkannya terlantar begitu? Atau apakah ada jawapan lain yang lebih menggembirakan? Dengarlah jawapan Mus’ab kepada ibunya:
“Andaikata ibu mempunyai seratus nyawa sekalipun, dan nyawa ibu keluar satu demi satu, nescaya saya tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali.”
Apa lagi lemahlah siibu mendengar jawapan sianak. Dengan jawapan tersebut juga, Mus’ab dihalau daripada rumah ibunya. Tinggallah Mus’ab bersama-sama Rasulullah dan sahabat-sahabat yang sangat daif ketika itu.
Untuk meneruskan kehidupannya, Mus’ab berusaha sendiri bekerja mencari nafkah dengan menjual kayu api. Apabila sampai berita ini kepada ibunya, dia merasa amat marah dan malu kerana kebangsawanannya telah dicemari oleh sikap Mus’ab. Adik-beradik Mus’ab juga sering menemui dan memujuknya supaya kembali menyembah berhala. Tetapi Mus’ab tetap mempertahankan keimanannya.
Sewaktu ancaman dan seksaan kaum Quraisy ke atas kaum Muslim menjadi-jadi, Rasulullah telah mengarahkan supaya sebahagian sahabat berhijrah ke Habysah. Mus’ab turut bersama-sama rombongan tersebut. Sekembalinya dari Habsyah, keadaan beliau semakin berubah. Kurus kering dan berpakaian compang-camping. Keadaan itu menimbulkan rasa sedih di dalam hati Rasulullah. Kata-kata Rasulullah mengenai Mus’ab sering disebut-sebut oleh sahabat:
“Segala puji bagi bagi Allah yang telah menukar dunia dengan penduduknya. Sesungguhnya dahulu saya melihat Mus’ab seorang pemuda yang hidup mewah di tengah-tengah ayah bondanya yang kaya raya. Kemudian dia meninggalkan itu semua kerana cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Apabila ibu Mus’ab mendapat tahu mengenai kepulangannya, dia memujuk anaknya supaya kembali kepada berhala. Dia mengutuskan adik Mus’ab yang bernama al-Rum untuk memujuknya. Namun Mus’ab tetap dengan pendiriannya. Bagaimanapun tanpa pengetahuan ibunya, al-Rum juga sudah memeluk Islam tetapi dia merahsiakannya.
Sewaktu berlaku peperangan Uhud, Mus’ab ditugaskan memegang panji-panji Islam. Peringkat kedua peperangan telah menyebabkan kekalahan di pihak tentera Muslimin. Tetapi Mus’ab tetap tidak berganjak dari tempatnya dan menyeru: “Muhammad adalah Rasul, dan sebelumnya telah banyak diutuskan rasul.”
Ketika itu, seorang tentera berkuda Quraisy, Ibn Qami’ah menyerbu ke arah Mus’ab dan melibas tangan kanannya yang memegang panji-panji Islam. Mus’ab menyambut panji-panji itu dan memegang dengan tangan kirinya sambil mengulang-ulang laungan tadi. Laungan itu menyebabkan Ibn Qami’ah bertambah marah dan menetak tangan kirinya pula. Mus’ab terus menyambut dan memeluk panji-panji itu dengan kedua-dua lengannya yang kudung. Akhirnya Ibn Qami’ah menikamnya dengan tombak. Maka gugurlah Mus’ab sebagai syuhada' Uhud.
Abu al-Rum, Amir ibn Rabi’ah dan Suwaibit ibn Sa’d telah berusaha mendapatkan panji-panji tersebut daripada jatuh ke bumi. Abu Rum telah berjaya merebutnya dan menyaksikan sendiri syahidnya Mus’ab. Abu Rum tidak dapat lagi menahan kesedihan melihat kesyahidan abangnya. Tangisannya memenuhi sekitar bukit Uhud. Ketika hendak dikafankan, tidak ada kain yang mencukupi untuk menutup mayat Mus’ab. Keadaan itu menyebabkan Rasulullah tidak dapat menahan kesedihan hingga bercucuran air matanya. Keadaannya digambarkan dengan kata-kata yang sangat masyhur: Apabila ditarik ke atas, bahagian kakinya terbuka. Apabila ditarik ke bawah, kepalanya terbuka. Akhirnya, kain itu digunakan untuk menutup bahagian kepalanya dan kakinya ditutup dengan daun-daun kayu.
Demikian kisah kekuatan peribadi seorang hamba Allah dalam mempertahankan kebenaran dan kesucian Islam. Kisahnya mempamerkan usaha dan pengorbanannya yang tinggi untuk menegakkan kebenaran. Semua itu adalah hasil proses tarbiyah yang dilaksanakan oleh Rasulullah.
Mus’ab telah menjadi saksi kepada kita akan ketegasan mempertahankan aqidah yang tidak berbelah bagi terhadap Islam sekalipun teruji antara kasih sayang kepada ibunya dengan keimanan. Mus’ab lebih mengutamakan kehidupan Islam yang serba sederhana dan kekurangan berbanding darjat dan kehidupan yang mewah. Dia telah menghabiskan umurnya untuk Islam, meninggalkan kehebatan dunia, berhijrah zahir dan batin untuk mengambil kehebatan ukhrawi yang sejati sebagai bekalan kehidupan dalam perjuangan yang tidak pernah padam.

Jumat, 01 Oktober 2010

Kepengurusan Baru ROHIS SMAN 37 JAKARTA periode 2010/2011

0 komentar
Ketua
Achmad Ramadani Prastya (XI IA 3)

Kaput
Ismawati (XI IA 2)

Sekretaris Jenderal
Muhammad Alfatih (XI IA 2)

Bendahara
Indri ayu haryanti (XI IA 2)

Kep. Div. DKM (Dewan Kemakmuran Masjid)
Sofian Nurhadi (XI IA 3)
Dennis C S (XI IA 4)
Eggy (XI IA 1)
M.Hamzah Alfadillah (XI IA 4)
Rahmawati E P (XI IA 3)
Anisa ( XI IA )
Nurul F (XI IA 3)

Kep. Div. Pembinaan
Muhammad Ikbal (XI IS 1)
Achyar Maulana P (XI IA 4)
Afif (XI IS)
Jejen Z A (XI IS 2)
Putri ( XI )
Afina Putri F A (XI IA 2)
Maulida F (XI IS 2)

Kep. Div. Kesenian dan Kepemudaan
Muhammad Syafiq (XI IA 1)
Wisnu Dwi W (XI IS )
Supanji A F (XI IS )
Augy P H (XI IA 1)
Rahayu Wulan (XI IA 3)
Maharani Ayu (XI IA 4)

Kep. Div. Komunikasi dan Informasi
Muhammad Zubeir (XI IA 1)
Adit Prasetyo (XI IA 4)
Muhammad Muzakin (XI IA 3)
Mohammad Ilham (XI IA 3)
Luthfi Adi P (XI IA 3)
Risky Kusuma (XI IA 1)
Aisyah (XI IA 1)
Afifah Tsabita (XI IA 1)


Pembina ROHIS
Bpk.Fachri Zaar

Minggu, 26 September 2010

Ketua Rohis 2010-2011

0 komentar

Selamat Kepada Calon Terpilih Menjadi Ketua Rohis
SMAN 37 Jakarta
Periode 2010-2011

Dani Prasetya
(XI IA 3)
Barokalloh..
Semoga Estafet Kepemimpinan Dari Sebelumnya Dapat Lebih Baik Lagi Dipegang Olehmu..

Jumat, 24 September 2010

Mubes Rohis (Musyawarah Besar)

0 komentar


MuBes Rohis adalah sebuah acara untuk menentukan ketua rohis baru, karena masa kepengurusan Rohis yang saat ini sudah habis.
Regenerasi Rohis
akan Terpilihnya Ketua Rohis dan Ketua Keputrian yang baru pada masa periode 2010 - 2011

Calon Ketua Rohis :
- Dani Prasetya (XI IA 3)
- M. Alfatih (XI IA 2)

Calon Ketua Keputrian :
- Ismawati (XI IA 2)
- Afina Putri F. Amanda ( XI IA 2)

Tentukan pilihanmu dalam musyawarah ini

"Sesungghunya Tidak ada Islam tanpa adanya Jama'ah
Sesungghunya Tidak ada Jama'ah tanpa adanya Kepemimpinan
Sesungghunya Tidak ada Kepemimpinan tanpa adanya Ketaqwaan"

25 September 2010 8:00 - 13:30 Masjid Al-Amin SMAN 37 Jakarta

IsVo Harapan Baru

1 komentar

Alhamdulillah, Tim Nasyid 37 yang bernama IsVo mendapat prestasi yang cukup baik

-Juara Harapan 1 dalam Lomba Berburu Pocari Sweat di Pejaten Village
- Mengisi Acara Buka Puasa Di Kantor Kuningan (21)
- Mengisi Acara Halal Bi Halal di Sekolah


Alhamdulillah, walaupun kami baru berdiri, namun kita akan berikan yang terbaik untuk syiar, dakwah Islam...

Remaja Islam yang Punya Gaya dan Syar'i

Pembangunan Akhirnya Sedikit Lagi

0 komentar
Alhamdulillah...
Masjid Al-Amin SMA Negeri 37 Jakarta Akhirta berdiri juga seiring tegaknya Kalimat Allah pada kubah Masjid

Subhanallah... setelah sekian lama, akhirnya Masjid berdiri juga..

Walaupun baru 1 lantai yang jadi, namun tak apa, yang penting kita dapat sholat dengan nyaman
sudah ada tempat whudu, mesin air, lemari, tangga, sudah di cat, kubah...

Proyek selanjutnya adalah pembangunan lantai bawah, perapihan, dan aksesoris Masjid

MARI BERAMAL DEMI MASA DEPAN...!
Save Our Masjid

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia