Oleh Ila siswi Madrasah Aliyah Al Hikmah Jakarta : “Naira??..naira??...” teriak fahri dari kejauhan..
Mendengar suara fahri naira membalikan tubuhnya, “hai fahri..”
“hai naira,,kamu mau kemana??” Tanya fahri,menghampiri naira yg berdiri di depan halte bus.
“hmm..aku mau ke rumah nenekku ri,karna sebentar lagikan aku akan ke eropa,papaku dinas disana selama 6 tahun..jadi aku ingin berpamitan dulu dengan nenekku”
“apaa??kamu pindah,kok mendadak sih nai,kita kan sudah kelas dua SMp,satu tahun lagi kita lulus dan msuk SMA,katanya kamu mau satu sekolah denganku lagi??..” Tanya fahri dengan mimic wajah yg memelas..
“maaf ri,aku jg tidak mau pindah ke sana tapi bagaimana lagi,papaku ada pekerjaan disana,pasti aku akan kangen banget sama kamu,kamu kan teman ku sejak SD”
“iya aku juga pasti akan kangen sama celoteh kamu,nai,oya nai??”Tanya fahri dengan mnundukan kepalanya..
“senen..senen..senen…”suara teriakkan kenek bus..
“wah bisnya sudah datang,aku duluan ya ri,sampai jumpa disekolah”
“nai..nai..aargggg baru aku pingin bilang…huufft” ucap fahri sambil menghela nafas..
Keesokan harinya disekolah…
“fahriii…fahhrii…” teriak naira dari kejauhan
“hai nai,kamu baru datang”
“iya nih ri macet banget,oya ri ini”ucap naira sambil mengambil secarik surat dari tasnya.
“apa ini nai?surat apa”tanyanya heran..
“dibaca saja”
“baiklah”sambil membuka perlahan surat itu..
“fahri hari ini aku pindah,sore nanti aku berangkat ke eropa,maafin aku ya ri kalau aku punya salah sama kamu,aku pasti akan kangen sama kamu,jangan lupakan aku ya fahri,kamu teman terbaikku,oya kalau kamu punya waktu bisa antarkan aku dan keluargaku kebandara??”
“hmm nai..nai knapa harus lewat surat sih,kamu bilang aja langsung,ya aku akan antarkan kamu ke bandara..”
“aku tidak sanggup bicara langsung sama kamu..oke pulang sekolah ku tunggu ya dirumahku”
Sore harinya naira,fahri dan keluarga naira sampai dibandara soekarno hatta..terjadi percakapan diantara mereka berdua..
“fahri”….
“naira” ucap mereka bersamaan..
“kamu aja duluan yang bicara nai”
“fahri,aku tidak mau pindah,disana pasti tidak enak,dan pastinya aku tidak akan menemukan teman sebaik kamu..”ucap naira yg tanpa sadar air matanya jatuh membasahi pipinya..
“cup..cup..cup jangan menangiis naira,aku tetap teman kamu kok walau kita terpisah jarak yang cukup jauh,aku akan sering-sering kirimi kamu email”ucap fahri berusaha menenangkan naira.
“fahri …”..ucap naira lirih
“oya nai aku…”suara fahri terhenti.
“apa ri??”
“naira sayng pesawatnya sudah tiba ayo..kita harus segera berangkat!”ucap papa naira ..
“oh iya..iya pap..sebentar”
“fahri aku harus berangkat,jaga dirimu ya ri,jangan lupakan aku”ucap naira diiringi isak tangis yang semakin menjadi..
“kamu juga ya nai,jaga dirimu,tenang aku tidak akan melupakan kamu..”ucap fahri sambil tersenyum lebar…
Padahal dalam hati fahri,fahri sangat sedih akan kepergian naira,karna diam-diam fahri menyimpan perasaan kepada naira,teman baiknya itu..hati fahri hancur karna dirinya belum sempat mengucapkan bahwa dia suka dengan naira.
“dah fahri..”ucap naira sambil berjalan menjauh dari fahri..
“ selamat jalan naira”ucap fahri lirih hingga air matanya menggenang ..
Fahri pun pulang,sesampainya dirumah fahri langsung menuju kamarnya,dan menghidupkan televise kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur..
“sekilas info,terjadi kecelakaan udara yg dialami oleh pesawat boing 1337 yg diberangkatkan dari bandara intrernasional sukarno hatta menuju eropa,dipastikan seluruh penumpang tewas dan pilot beserta pramugari tewas ditempat kejadian,sekian sekilas info atas perhatiannya terimakasih”
“naira..nairaaaa..” teriak fahri histeris..
“naira kenapa kamu meninggalkan aku selamanya,naira aku suka kamu,naira tidak ada yang bisa menggantikanmu,nairaaaa….nairaaaa kenapa kamu pergi secepat i”ucap fahri meraung-raung hingga memecahkan keheningan sore itu…
sebulan kemudian fahri memutuskan untuk pindah kebandung ke rumah orang tuanya,
“buat apa lagi aku disini,karna kamu tidak akan kembali lagi untuk selamanya,aku akan mengubur kenangan kita dalam-dalam naira,meski aku yakin tak bisa melupakan baying-bayang wajahmu dalam
6 tahun sudah setelah kepergian naira..fahri mulai bisa melupakannya dan menjalankan aktifitasnya sebagai seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ternama di bandung..
“ah gila lo ton..masa cewe itu mau sama gw..secara dia cewe terkenal dikampus”ucap fahri yg sedangkumpul bersama teman kuliahnya..
“ah lo ri,lo tuh keren,tajir,pokoknya ga ada deh cewe yg nolak lo”ucap anton ..
“jujur aja ya bro gw itu masih kepikiran sama temen cewe gw swaktu SD dan SMP,dia temen deket gw sekaligus cinta pertama gue,dia cantik,rambutnya panjang dan ikal..tapi sayang dia udah meninggal sob..”
“yaah si fahri orang udah meninggal masih diinget aja ..bukan saatnya lo inget sama cewe itu,dunia berputar sob,mau lu jomblo seumur hidup,,gw mah ogah.”ucap anton berusaha menyadarkan fahri.
“iya sih ton ada benernya juga ucapan lo,”
“ya udah sekarang lo samperin dah tuh cewe ,terus lo kenalan kalau bisa langsung minta nomer hp..haha..”ledek anton..
“naira???” ucap fahri sambil melihat kearah wanita berjilbab panjang..
“woy..woy sadar sob”..hentak anton
“sumpah ini anak,jangan mikirin naira terus diakan udah meninggal lagi pula tuh cewe berjilbab,kan kata lo naira rambutnya panjang”ucap anton..
“tenang ton,cewe berjilbab ini bener-bener mirip sama naira,giila”
“please deh ri banyak kali didunia ini yang mirip,contohnya gue,kata orang gue mirip rafi ahmad..haha”canda anton
“ahh ngayal lo ton udahlah,bener jg mulai skrang gue tidak boleh mikirin dia lagi”
“bagguss..sebaiknya kita ke kelas sepertinya jam pelajaran mr.rahmat akan segera dimulai,”ajak anton..
***
Siang itu,ada murid baru yg masuk di kelas fahri ..
“selamat siang anak-anak??”sapa mr.rahmat
“siang pak”
“hari ini kita kedatangan mahasiswi baru pindahan dari universitas di eropa”
“w aaahh..waahhh”
“ayo silahkan masuk,naira”
“aaapa,,naira??dari eropa??jangan-jangan…”ucap fahri,kaget..
Ketika naira masuk ke kelas dan memperkenalkan dirinya sontak semua mata tertuju padanya,wanita berparas cantik dan anggun dengan jilbab panjang yg dikenakannya,begitu pula dengan fahri yg sejak tadi memperhatikan wajahnya,yang mirip sekali dengan orang yang dicintainya sewaktu SMP.
Setelah memperkenalkan dirinya naira pun disuruh duduk oleh mr,rahmat,naira duduk disebelah bangku fahri.
“ussstt..ussst…naira salam kenal ya,namaku fahri”ujar fahri memulai pembicaraan..
“naira”dengan sedikit memberikan senyum kepada fahri.
Mata kuliah pun usai ,naira segera keluar rruangan kelas..diam-diam fahri mengikutinya dari belakang..menyadari ada yg mengikutinya lalu naira membalikkan tubuhnya..
“kenapa kau mengikutiku?”tanyanya singkat,dengan pandangan mata yg tidak melihat kearah fahri.
“hmm..tidak-tidak apa-apa”jawab fahri malu-malu
“oya nai dulu kamu SD dan SMP nya dimana?”
“saya SDnya di SDS.kartika dan SMPnya di SMPN 1 jkrta,memang knapa?”
“(wah sama denganku)ucapnya dalam hati”
“naira,masih ingatkah kamu denganku?”
“hmm,biar saya ingat-ingat,fahri……hmm ya aku ingat kau,fahri teman kecilku”
“wah tidak menyangka aku bisa bertemu lagi denganmu ri”
“iya nai aku juga tak menyangka bisa bertemu lagi denganmu,karna kukira kamu sudah meninggal..”ucap fahri merendahkan suaranya.
“kenapa kamu kira aku sudah meninggal?”
“karna spulangnya dari bandara,kulihat berita kecelakaan pesawat dengan tujuan eropa,semua penumpangnya tewas ditempat,aku piker kau juga termasuk dalam korban tewas itu..”
“oh yg itu,sebenarnya tidak lama aku berpisah denganmu diluar,aku tidak langsung berangkat karna pesawatnya mengalami masalah,tadinya aku mau menemuimu lagi tapi kupikir lagi pasti kamu sudah pulang,jadi kuurungkan niatku”
“oh ceritanya begitu..oya nai kamu qo jadi berubah drastic,skarang kamu pakai jilbab,panjang lagi??”
“di eropa aku aktif sebagai salah satu aktifis keislaman di eropa,aku mendapat hidayah dari situ,dan memutuskan u/ hijrah dari kehidupanku yg dulu..meninggalkan ke mewahan dan hidup nyaman dalam kesederhanaan”
“wah kamu sudah beda loh,udah dewasa tidak seperti yang dulu lagi??”
“oya ri aku harus pulang dulu ya,soalnya aku baru pindah jadi barang-barang belum aku rapihkan,sampai jumpa fahri”ucap naira sambil melangkahkan kakinya meninggalkan fahri
“naira..akhirnya kamu hadir kembali,meski dengan gaya yang berbeda tapi kamu tetap naira yg dulu naira yang kusukai..”
Keesokan harinya naira sedang berjalan di pinggir taman universitas,lalu fahri menghampirinya..
“hay naira selamat siang”..ucap fahri sambil menepuk pundak naira..
“astagfirullah,fahri..ucapkanlah assalamu’alaikum,dan maaf jangan menyentuhku,kita ini bukan muhrim,tak boleh saling bersentuhan,maaf”
“oh iya maaf nai,kebiasaan abisnya..kan aku biasanya kaya gitu kalo menyapa kamu..”
“iya fahri aku tau,tapi sekarang berbeda dengan yang dulu,aku sudah belajar cara bergaul di dalam islam,aku harap kamu bisa memahami hal itu”
“iya nai..iya aku akan pahami hal itu,oya kamu mau kemana?”
“aku mau ke masjid ,sesudah itu mau rapat dengan anak-anak pengurus BEM”
“kamu sudah aktif di organisasi kampus nai??”
“Alhamdulillah,aku duluan ya fahri,assalamu’alaikum”
“wa’alaikumsalam..” “naira kamu berubah sekali”..
Beberapa bulan kemudian fahri mulai tertarik belajar lebih banyak tentang islam dan organisasi keislaman, kemudian ikut menjadi bagian dari pengurus BEM.
“assalamu’alaikum ikhwahfillah Alhamdulillah hari ini organisasi kita kedatangan pengurus baru namanya fahri dari fakultas hokum”ucap raihan ketua BEM universitas itu.
“fahri…alhamdulillah ternyata kini diapun sudah hijrah..dari kehidupannya yg dulu “ ucap naira dalam hati.
Kini fahri dan naira disandingkan dalam bidang yg sama..
“fahri … selamat datang dijalan Allah semoga Allah meridhoi dirimu ya fahri”
“iya Alhamdulillah nai,kini aku sudah sadar,berkat anti nai”
“jangan seperti itu ri,bukan berkat ane tapi Allah,allah yg memutar balikkan hati manusia”
“iya nai tapi hidayah itu datang melalui anti nai”
Hari-hari fahri kini berubah drastis ,kegiatannya setiap pagi adalah sholat dhuha,siangnya kuliah,dan sorenya dia menjalankan aktifitasnya sebagai seorang aktifis,kini iya agak memberi jarak dengan naira,karna kini dia tau batasan-batasan dalam pergaulan islam.
Kini umur fahri sudah 25 tahun umur yang cukup untuk menikah.fahri masih sangat berharap naira menjadi pendampingnya wanita shalihah yg telah lama dikenalnya..namun fahri sadar bahwa dirinya tak mungkin bisa mendapatkan naira,karna naira tak pantas untuknya,naira terlalu shalihah untuk menjadi pendamping hidupnya,dan dikalangan ikhwan para aktifis kampuspun nama naira selalu disebutkan sebagai sosok wanita ideal,sampai-sampai ketua BEM berencana ta’aruf dengan naira,hal itu juga yang membuat fahri mengurungkan niatnya,
Sampai akhirnya fahri memutuskan untuk meminta bantuan murobbinya,untuk mencarikan akhwat yang sekiranya pantas untuk bersanding dengannya,,
“menunggu cinta dari eropa,tak akan pernah terjadi,karna cinta itu kini telah kandas..sudah saatnya aku membuka lembaran baru dan membuka hatiku untuk orang lain”ucap fahri tegas. Setelah itu fahri bertemu dengan murobbinya untuk menyampaikan niatnya..
“assalamu’alaikum ustad”
“wa’alaikumsalam ehh nak fahri ada apa?”
”begini ustad,ane berkeinginan untuk menikah ustad”
“wah bagus,udah ada calonnya?”
“belum ustad maka dari itu ane ketemu ustad agar ustad bisa bantu ane untuk ta’aruf dengan seorang akhwat”
“masalh itu mah gampang,antum udah siap ri??”
“insya Allah ane siap ustad,”
“yasudah kalau begitu,ane carikan ane banyak kenalan murobbi-murobbi kali aja ada akhwat yang sudah siap..”
“syukron ustad ane tunggu kabarnya ya”
“sip,antum tenang aja”
Sebulan setelah pembicaraannya dengan murobbi,murobbinya mengiriminya pesan ..
“fahri,Alhamdulillah sudah ada calon yang bersedia,insya Allah nanti saat liqo,ana kasih biodatanya,antum pelajari saja dulu kalau cocok ya jadi”
Saat liqo,sang ustad memberi biodata itu..
“Oya ustad sebelum biodata itu ane lihat,kalau ada fotonya tolong dilepas saja,biar ane melihat biodata dirinya tanpa melihat wajahnya,karna dari biodatanya ane sudah dapat mengambil kesimpulan,buat apa wajah yang cantik tapi memiliki kepribadian yang buruk,betul begitu kan ustad??”
“iya ri betul sekali,baiklah ane lepas fotonya,nama akhwat ini ira”
Setelah mendapatkan biodata itu fahri pulang,sekitar jam 3 dini hari fahri terbangun dari tidurnya,dia langkahkan kaki menuju kamar mandi lalu berwudhu..dan melaksanakan shalat malam dan istikharah memohon petunjuk pada Allah untuk mendapatkan keastian hati untuk memilih akhwat itu atau tidak..
Pagiharinya fahri menelfon sang ustad,
“assalam’mualaikum ustad?”
“wa’alaikumsalam,gimana fahri,cocok?”
“Alhamdulillah cocok ustad”
“untuk proses selanjutanya biar ane yang urus”
“baik ustad syukron,jazakallah”
Dua bulan setelah proses ta’aruf fahri melamar akhwat itu,tadinya fahri berharap saat melamar dia bisa melihat wajah akhwat tersebut,namun harapannya pupus..
Hari pernikahan pun tiba fahri bersiap menuju tempat akad,sesampainya disana fahri dan keluarga disambut hangat,kemudian fahri dipersilahkan memasuki ruang akad,sebelum ijab kabul dimulai fahri mendapat sms dar murobbinya,yg kebetulan saat itu tidak hadir.fahri sangat terkejut saat membaca sms dari murobbinya ..
“assalam’mualaikum.ri ini nama lengkap calon antum,afwan ane baru ngasih tau sekarang,ira itu nama panggilannya nama aslinya Naira sanjaya.
“apaaa naira sanjaya??apa naira temanku,naira yg aku harap menjadi pendamping hidupku..ahh pasti bukan,nama naira sanjaya ada banyak”
Ijab kabulpun dimulai,”saya terima nikahnya naira sanjaya binti sanjaya dengan maskawin tersebut dibayar tunai..” ucap fahri dengan lantang..
Benar saja ternyata akhwat yg sekarang resmi menjadi istrinya adalah naira,naira wanita yang diimpikannya..saat mereka disandingkan di pelaminan mereka tampak serasi..
“nai aku tak menyangka bahwa yang saat ini bersanding di pelaminan bersamaku adalah dirimu,saat bertukaran biodata aku tak melihat fotomu,dan nama yang tertulis di biodata itu juga bukan namamu,jadi aku sangat tak menyangka bahwa itu adalah kamu,istriku..”ucap fahri dengan senyuman lega di wajahnya..
“fahri,suamiku..saat bertukar biodata,aku juga tak melihat wajah maupun namamu,yang kulihat adalah kepribadianmu,karna hal itu lah yg menarik hatiku,dan aku menerimamu..dan kini aku sama sekali tak menyesal,menjadi istrimu.aku bahagia fahri ternyata Allah menyatukan kita berdua dengan cara yang indah..”…
“menunggu cinta dari eropa,cinta itu kini telah kumiliki,naira kita buat perahu layar yang kokoh untuk berlayar menempuh perjalanan samudra cinta-NYA ya??” ujar fahri sambil memegang tangan naira dan mencium keningnya..
Tamat_
0 komentar:
Posting Komentar