Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Rabu, 08 Februari 2012

Valentine Day’s, Opo Iki…?

2 komentar
Valentine Day’s, Opo Iki…?

Setiap tanggal 14 Februari, hamper diseluruh dunia tukar-menukar coklat, gula-gula, bunga, dan hadiah atas nama hari Valentine. Ga hanya itu lho, remaja di negeri kita juga saling nyatakan cinta, bikin puisi yang romantis, dan lagu yang menyentuh hati demi sang pujaan. By the way, tahukah kita siapa Mas Valentine ini? Ada ga sih hubungannya ama pembalap Valentino Rosi? Atau jangan-jangan dia saudaraan ama Tukul Arwana. Maka ada pepatah, “Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tak Kenal Maka Kenalan”. Hal ini membuat diri kita memiliki pertanyaan besar, kenapa sih banyak remaja yang ngerayain hal ini? Tentunya berbagai sejarah dan sebab musabab Valentine’s Day, bakal kita kupas kulitnya. Yuk, saatnya kita telanjangi si Valentine, eit...sejarah Valentine.

Valentine dan Pernak-perniknya

Sobat, Valentine jelas-jelas bukan nama orang Islam. Berdasar info yang kita sidik, menurut Gereja Agama Katolik ada sedikitnya tiga sejarah yang berbeda soal latar belakang si Valentine atau Valentinus ini.

Legenda pertama nyebutin kalo Valentine adalah seorang pendeta yang melayani Claudius II pada abad ketiga di Roma. Pada suatu saat, Kaisar Claudius II menetapkan wamil buat pemuda yang ga punya istri, dan ga sah, bila ada orang yang menikah pada saat wamil itu. Sst..ngerti ga apa itu wamil, bukan hamil lho ya. Yup, wamil tuh wajib militer. Nah, si Valentine nentang keputusan Kaisar dan tetap melaksanakan perkawinan bagi sepasang muda-mudi saat itu secara rahasia. Saat perbuatan Valentine diketahui Claudius, maka dia murka dan menetapkan hukuman mati bagi pendeta Valentine.

Legenda lain menyatakan bahwa Valentine mungkin telah dibunuh karena mencoba membantu beberapa penganut Kristen yang melarikan diri dari Penjara Roma, karena penjara tersebut ga manusiawi. Mereka sering dipukuli dan disiksa.

Legenda yang ketiga nyebutin kalo Valentine sendirilah yang pertama kali mengirim kartu ucapan kasih sayang. Saat di penjara, ia jatuh cinta pada putri seorang sipir penjara, yang sering mengunjungi Valentine selama di penjara. Sebelum dia dihukum mati, dia menulis surat terakhir bagi kekasihnya, dengan ungkapan yang sangat familiar hingga saat ini, yaitu "from your Valentine". Nah, ungkapan Valentine tadi, hingga saat ini sangat tersohor dan sangat dihormati di negara-negara eropa khususnya Inggris dan Perancis.

Seiring berjalannya waktu, Valentine’s Day hampir menjadi buah bibir muda-mudi seluruh dunia. Apalagi ama blow up dari media masa yang njanjiin nuansa serba pink di bulan Februari. Malah membuat suasana Valentine’s Day makin hot aja.

Banyaknya pendukung Valentine, mulai dari omongan siswa di sekolah. Obolan kecil di bangku kuliah, iklan dan acara khusus menyambut Valentine’s Day, hingga pedagang asongan yang jualan mawar merah dan coklat kecil berbungkus plastik, udah menjadi icon maraknya dukungan menjelang perayaan hari merah hati sedunia itu. Tapi ingat lho, belum tentu yang banyak itu bener. Iya kan?

Sobat, terbukti kan kalo remaja happy sekali kalo ada teman dan rekan yang senasib ama dia. Termasuk soal perayaan Valentine’s Day ini. Bagi remaja yang ga ngerayain, mereka bakal feel so bad. Seakan dijauhi ama teman-temannya. Di pikiran mereka akan ada kata-kata “Tidaaaak, jangan jauhi aku!!” Mereka akan dianggap kuper lah, ga gaul, ndeso, katrok, en segunung sebutan buat dirinya. Puas! Puas!! Duh, tak tsobek-tsobek lho. Hehe. Padahal nih ya, ga ada salahnya lho kalo ga nyerayain hari itu. Ga ada ruginya. Yang pasti sebutan seperti itu kan cuma sementara aja. Ga bakal selamanya kok. Meski dibilang ga modern dan ga ikut kemajuan zaman, so what! Justru kita yang harus nyadarin teman-teman kita, khususnya yang muslim dan muslimah. Ga sepantasnya lho kalo mereka ngikut perayaan yang sama sekali ga ada perintahnya dalam Islam. Apalagi sumbernya dari orang-orang nonmuslim. Klop banget tuh dosa. Udah kena dosa di masalah iman dan keyakinan, ditambah lagi dengan aksi perayaan yang serba hura-hura dan nyalahi aturan main pergaulan dengan lawan jenis.

Coba kita lihat sabda Rasululloh SAW. :

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” [HR. Tirmidzi.]

Nah… Gimana tuh? Masa jadi termasuk kaum itu, berarti masuk ke dalam kaum non-Islam donk.

Valentine? Off the Record!!

Sobat, udah saatnya kita berpikir ulang soal tradisi Valentine’s Day, dan kebiasaan kita yang asal ngikut tanpa ngerti gimana aturan dan konsekuensinya. Masa Kasih sayang ditumpahin hanya dalam sehari aja? Bukankah kasih sayang harusnya setiap hari? Masa mau aja sih kalo tanda kasih sayangnya lewat sebatang COKLAT...? Gak Level dah yeh...!

Sayangnya di dalam benak remaja yang udah keracunan bakteri gaul bebas, hampir udah menutup mata dan telinga soal ajakan kepada kebaikan. Bahkan terkadang dengan mengatasnamakan cinta, sayang dan kesetiaan, ga hanya bergandengan, boncengan, berciuman yang bakal dilakoni. Sang gadis bahkan rela ngorbanin ”mahkota” satu-satunya yang dia miliki demi sang kekasih.

Padahal Rasulullah SAW bersabda, ”Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, maka rakyat di negeri itu sama saja telah menghalalkan dirinya untuk menerima azab Allah.” (HR. At Thabrani, al Hakim dari Ibnu Abbas).

Nah, masih ingat kan tsunami yang menggulung Aceh dan Pangandaran, air bah yang menenggelamkan Jember dan banjir yang ngebikin Jakarta lumpuh. Mungkin ini peringatan dari Allah untuk kita lho.

Rasulullah SAW bersabda, ”Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah setelah syirik, dari perbuatan seorang laki-laki yang menumpahkan air maninya pada rahim yang tidak halal baginya.” (HR. Imam Abi Dunya).

Untuk kamu yang cewek, ingat lho, pacarmu bukan suamimu. Dia belum halal bagimu. Jangan muda jatuh dalam rayuan gombal si ganteng yang mencoba meraih satu sentimeterpun bagian dirimu. Apalagi mau ngorbanin satu-satunya ”masa depanmu”. Mungkin disini dia mau ngomong, ”Aku akan bertanggung jawab.” Itu sih di dunia non, lain lagi kalo di akhirat. Kita bakal mempertanggungjawabkan perbuatan kita sendiri-sendiri. Jangan korbanin masa remajamu untuk hura-hura apalagi main-main semata. Karena hidup ini bukannya permainan. Hidup di dunia hanya sekali.

LALU Apa Langkah Kita...?Ada beberapa hal yg dapat kita lakukan. Salah satunya adalah "Hari TUTUP Aurat Se-Dunia". Ya, Kita menangkal kejahiliyaan ini dengan KEBAIKAN. Siapa tahu Negeri ini tambah berkah karena banyak yang menutup auratnya. Ayo dukung Gerakan Tutup Aurat Seduia...

www.rohis-sman37.blogspot.com

Jumat, 03 Februari 2012

Rihlah Rohis dan Traktiran Rohis

1 komentar
Assalamu'alaikum... Alhamdulillah..

>> Rihlah Rohis

Pada hari Sabtu, 28 Januari 2012 Rohis 37 Berangkat ke Universitas Indonesia (UI) untuk acara Rihlah, acara ini bersinergi dengan ILMI 37 (Ikatan Alumni Muslim SMAN 37 Jakarta). Banyak Rangkaian yg telah kita lewati. Berikut Dokumentasinya : (Chekitdot) ^^


Games "Voli Kain"
Seru Abies...













Motivasi Super dari Kang Noval















Motivator + Penceramah
Kang Noval
(MMI "Motivator Muda Indonesia")

















Rujak Party Gratis


























>>Traktiran Rohis (oleh Bang Fadly/Alumni 2011)
Alhamdulillah, ada kabar gembira. Bang Fadly (Alumni Rohis 2012/Kerja di Flexi) kini mentraktir anak rohis kelas 1,2,3. Alhamdulillah anak2 Rohis pada kenyang dan puas. Karena makanannya buanyak banget. Ini Dokumentasinya :



Kenikmatan Mentoring “Lingkaran Shalihah” dari IPB

0 komentar

Mentoring ??

hmm.. kata yang lumayan asing terdengar ditelingaku, bahkan belum pernah mendengarnya sejak aku SMA, istilah itu hadir ketika aku baru masuk di sebuah perguruan tinggi negeri yang tergolong memiliki prestise lumayan terkenal. Dengan wilayah kampus yang hijau dan akan cukup melelahkan juga jika harus berjalan kaki mengelilinginya.

ketika itu, mahasiswa baru angkatan 48 sedang ada kegiatan ‘tour kampus’, yaitu berkeliling kampus didampingi oleh kakak-kakak untuk memperkenalkan keindahan, kehijauan, lingkungan IPB. Dari gedung satu ke gedung lain, dari fakultas A sampai I dan pada akhirnya tibalah di sebuah bangunan besar, luas, tinggi, serta bentuknya yang agak aneh, menurutku. Belum sampai aku masuk ke dalam ruangan, tepatnya masih di teras bangunan itu, ku lihat banyak mbak-mbak yang duduk berpencar, tidak bergerombol serta terdapat juga snack-snack dan minuman dalam gelas kecil. Sembari duduk di tangga, aku melepas sepatu, dan ketika itu aku baru sadar kalau bangunan yang ku anggap aneh itu adalah sebuah masjid. Saat itu pula semua mahasiswi diarahkan ke tempat persinggahan tadi berdasarkan fakultas masing-masing. Terbentuklah beberapa kelompok lingkaran kecil dengan satu kakak pembimbing, dimulailah acara tersebut dengan perkenalan masing-masing individu kemudian dilanjutkan pengenalan fakultas Kehutanan oleh Mbak tadi. Pemahaman dan ketertarikan akan hutan menjadi sangat kuat dalam hatiku. Beberapa menit pun berlalu, kakak mengakhiri acara sharing kita dengan memberi selembar kuisioner, yang isinya adalah pendataan mentoring.

.. Apakah anda sudah pernah mentoring?? ..

salah satu pertanyaan dalam kuisioner itu, tak cukup paham aku untuk menjawab sudah pernah ataukah belum pernah.

…. mentoring?? apa itu yaa? kata yang teramat asing bagiku… dan setelah dijelaskan oleh kakak bisa sedikit aku pahami apa maksud dari kata itu. Ku jawab dengan sudah pernah. Beberapa pertanyaan telah kujawab, tibalah pada pertanyaan terakhir.

.. Apakah anda bersedia untuk mentoring?? ..

dengan seketika, tanpa berpikir panjang, aku tandai dengan jawaban ”tidak”. Nah, kenapa?? karena aku belum begitu paham sekali akan hal itu, dan masih berpikiran negatif tentang itu, disamping karena maraknya berita adanya aliran-aliran baru yang tak sejalan dengan Islam juga. Aku merasa takut dan kupikir lebih baik kuhindari.

Lanjuut sampai inti cerita .

akupun mencari tau, sering menanyakan mentoring itu apa. Setelah mendapatkan jawaban yang kucari, ternyata hal tersebut bukan merupakan suatu hal yang aku khawatirkan.

hmmm.. Mulailah aku mendaftarkan diri untuk bersedia mengikuti mentoring. Pengelompokan pun sudah terbagi dengan satu kakak pembimbing. Saat itu pula aku sangat antusias untuk benar-benar tau kegiatan dalam mentoring itu seperti apa. Setiap minggu aku rutin ikut mentoring, dan di sini aku mendapatkan sebuah pengalaman dan ilmu yang belum pernah aku dapatkan dengan cara seperti itu. Saling sharing, diskusi, bertukar ilmu, pengkajian materi hingga saling mencurahkan hati dan semuanya saling terbuka ..

….

sungguh sangat indah kurasakan menemukan sebuah keluarga baru di sini ..

….

Murabbi….. Itulah sebutan untuk seorang pembimbing atau guru mentoring kami, dan kami sendiri disebut dengan Mutarabbi.

Setelah sempat beberapa kali pindah mentoring dan bahkan pernah ‘double mentoring’, akhirnya aku fokus pada salah satunya saja dan memang seharusnya seperti itu, InsyaALLAH aku akan selalu Istiqomah di dalamnya karena aku sudah menemukan seorang ustadzah (aku menyebutnya seperti itu) sebagai guru pembimbingku, dan sekaligus menjadi kakakku .

yaaa, ketahuilah ini merupakan do’a yang telah dikabulkan oleh ALLAH kepadaku, yang sudah jauh-jauh hari sebelum aku masuk Institut Pertanian Bogor ini. Aku berdoa dalam kediamanku. Kutulis dalam lembaran-lembaran coretan hatiku..

Yaa ALLAH..

tunjukkanlah JalanMU ..

apa yang akan Engkau berikan kepadaku saat ini,

aku yakin pasti itu yang terbaik untuk hamba.

petunjuk dan hidayahMU senantiasa hamba nanti.

Yaa Rabb ..

apakah benar akan Engkau berikan itu kepadaku??

Ustadzah, sebagai seorang yang menjadi PerantaraMU,

untuk selalu berjalan di JalanMU.

Yaa ALLAH ..

pertemukanlah hamba dengannya, bila memang itu rencanaMU.

teguhkanlah niat hamba hanya KarenaMU,

kuatkanlah bathin hamba, semoga itu benar adanya.

Yaa Rab ..

bila mungkin itu tidak Engkau pertemukan,

hamba tak mengapa, semakin dekatkanlah hamba DenganMU,

dengan caraMU yang lain lagi…

Maha Besar ALLAH, SubhanALLAH ..

Sungguh ALLAH Maha Bijaksana, sederet doaku telah ALLAH jawab dengan sangat indah…

Aku mengenal mentoring, menemukan sebuah keluarga baru yang saling terikat tali ukhuwah, saling mengingatkan kebaikan, kebenaran, dan kesabaran, saling bercerita tentang kepribadian diri dalam Islam, mendeskripsikan diri masing-masing hingga tumbuh rasa kekeluargaan, keterbukaan serta ikatan bathin yang kuat dan kokoh. Di sinilah aku merasakan, mentoring bukan hanya tempat menggali ilmu, tapi merupakan sebuah bentuk penjagaan ruhiyah dalam diri dan sebuah kebutuhan yang pasti dalam hidup.

yaa di sini juga aku merasakan, betapa ALLAH sangat sayang kepadaku karena aku sudah dipertemukan dengan orang -orang hebat, teman-teman yang baik dan Murabbi yang sholihah dan sangat baik hati. Sehingga aku bisa semakin dekat dengan ALLAH ..

….

فَبِأَيِّآلَاءرَبِّكُمَاتُكَذِّبَانِ

” maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan??

kudengar lantunan ayat Al-Qur’an dari ponselku..

tak terasa airmataku menetes, membahasi tulisan dalam bukuku ini, betapa banyak kenikmatan yang ALLAH berikan kepadaku, betapa ALLAH selalu memberikan apa yang aku butuhkan. Ketika aku berdoa, tak butuh waktu lama, ALLAH mengabulkan doaku. AlhamdulILLAH, rasa syukurku tak akan pernah putus..

untuk saudari-saudariku dan Murabbi ku sayang ..

semoga kita bisa selalu istiqomah mendekatkan diri kepadaNYA ..

semoga kita selalu dalam penjagaanNYA..

semoga kita bisa mendapatkan RIdhoNYA ..

semoga kita bisa meraih CintaNYA dalam ‘ Lingkaran Sholihah ‘ ini ..

dan.. semoga kebersamaan kita selalu dalam naunganNYA,

membersamai kita, menuju JannahNYA ..

:’))

sungguh, ana ukhibbuki fillaah .. :) )

*Lingkaran Shalihah

Minggu, 15 Januari 2012

Bersama ROHIS, Kutetapkan Yakinku

1 komentar
dakwatuna.com - Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sahabat-sahabat Kerohanian Islam atau sering dikenal ROHIS di seluruh Indonesia, baik tingkat menengah ataupun atas, semoga Allah memberikan keistiqamahan dalam jalan kalian, dalam keikutsertaan kalian baik aktif ataupun pasif.

Saya hanya ingin sedikit sharing dengan kalian, tentang ROHIS ini, tentang pengalaman, tentang cerita suka dan duka, tentang manfaat teman-teman bergabung dengan ROHIS.

ROHIS, sebuah lembaga yang telah membesarkanku, mendidik dan mengajarkan tentang berbagai hal.
ROHIS merupakan satu lembaga ekstrakurikuler yang lengkap menurut pandangan saya,
ia mengajarkan untuk berorganisasi,
ia mengajarkan untuk dakwah dan ibadah,
ia mengajarkan untuk membina lingkungan sekolah,
ia mengajarkan untuk perencanaan kegiatan,
ia mengajarkan untuk komunikasi efektif,
ia mengajarkan untuk olahraga dan pendidikan jasmani,
ia mengajarkan untuk berjiwa sosial kemasyarakatan,
ia mengajarkan untuk menjadi pemimpin sejati,
ia mengajarkan segala hal yang kita butuhkan dan segala hal yang tidak kita butuhkan tapi bermanfaat untuk kita.

Namun satu hal yang tidak akan ditemui di ekskul manapun adalah ROHIS bisa menjadi jalan Hidayah bagi siapa pun termasuk pengurus dan anggotanya. inilah yang akan kita bahas teman-teman.
Jalan kebaikan, jalan petunjuk dan jalan hidayah, insya Allah.
Meskipun kita tidak merasakannya ketika aktif di ROHIS, tidak merasakan seketika itu juga, tapi yakinlah, suatu saat, kita akan menemukan sentuhan tersembunyi yang telah menjadikan kita seperti sekarang ini.

Mungkin ketika kuliah, atau setelah kerja, atau bahkan ketika tua renta, kita baru teringat, bahwa awal mula kita mengenal tarbiyah islamiyah (pembinaan Islam) adalah di ROHIS ini.

Awal yang mengubah emosi jiwa menjadi jiwa yang teduh penuh cinta,
mengubah dosa menjadi amal pahala,
mengubah rasa takut menjadi berani penuh semangat,
mengubah cara pandang negatif menjadi positif,
Semua mungkin berawal dari sini, dari ROHIS ini.

Oleh karena itu, saya hanya ingin berpesan, siapa pun kita, apapun latar belakang kita, semaksiat-maksiatnya kita, jangan sampai kita meninggalkan organisasi ini, karena ia adalah jalan yang Allah sediakan, untuk membuka hati, membuka emosi, membuka jalan hidayahNya.

Jalan yang menghadirkan pelaku-pelaku kebaikan,
jalan ukhuwah dan kebersamaan yang erat menyatukan semua potensi kejujuran,
jalan yang suatu saat akan membuat kita sadar, bahwa di sinilah kita dibesarkan,
dengan segudang masalah,

Tetaplah berada bersama para pelaku kebaikan,
niscaya kebaikan itu akan mengikutimu,
dan akan mengubah paradigmamu,
bahkan mengubah maksiat-maksiatmu,
Yakin dan tetapkan tekadmu,
inilah jalan terbaik untuk masa depanmu,
bersama ROHIS, aku tetapkan yakinku.

Untuk sahabat ROHIS di seluruh Indonesia, para alumninya,
khusus ROHIS SMA N 55 dan Keluarga Alumni Rohis SMA N 55 (KARIMA),

mari kita bersama menjadi penerus peradaban,
yang melahirkan generasi-generasi rabbani,
mari kita sambut seruan yang mulia,
mari bersama ikuti langkah perjuangan,
di medan dakwah sekolah kita tercinta.

FAJAR FATAHILLAH
- Alumni ROHIS SMAN 55 Jakarta (2004-2006)
- Keluarga Alumni Rohis SMAN 55 (KARIMA)

Markaz Dakwah Pribadi (MPI) JAKARTA, 18 Syawal 1432 H

Oh.. Aktivis... Kau begitu hebat, berkharisma, dan bersemangat. Namun...

0 komentar
Oh.. Aktivis...

Kau begitu hebat dengan segala aktivitasmu, siang maupun malam hari seperti tanpa henti kau memikirkan ummat ini. Terkadang banyak orang yang heran dengan sikapmu yang sangat aktif seperti itu. Membuat orang sangat iri, ingin rasanya mereka ikut terjun bersamamu untuk melakukan sebuah pekerjaan, walaupun mereka hanya tahu kau aktif dalam acara saja (bukan sebagai aktivitas dakwah).


Oh.. Aktivis...

Kau sangat memesona banyak orang. Disibukan dengan berbagai macam kesibukan yang jarang dinikmati oleh orang-orang biasa pada umumnya. Namun engkau tetap teguh dalam alam perjuangan yang begitu penuh tantangan juga kesabaran.


Oh.. Aktivis...

Kau begitu bersemangat ketika melakukan aktivitas dakwahmu. Hadir dalam rapat (syuro) pada waktu yang tepat. Terkadang kau menunggu banyak wajah orang untuk memulai rapat yang kau sudah rencanakan. Namun kau tetap yakin dan teguh dalam menunggu orang untuk memulai rapat.


Namun.. Sayang seribu sayang...

Kau begitu hebat dalam aktivitasmu... Namun mengapa kau seringkali meninggalkan mereka yang berada di dekatmu? Terkadang kau melupakan teman dekatmu yang selalu bersamamu. Terkadang kau meninggalkan kewajibanmu dalam ber-birrul walidain kepada orang tuamu. Terkadang kau memakai banyak alasan untuk sebuah kepentingan yang lebih besar daripada mengurusi mereka. Lalu, siapa yang mengurusi mereka selain dirimu yang hebat itu?


Kau sangat memesona banyak orang... Namun dengan kharismamu yang begitu baik dan membuat orang tersanjung kepadamu, seringkali kau melupakan niat dalam aktivitasmu. Seringkali di dalam hati ini terbesit seseorang yang belum halal bagimu. Seseorang yang berada bersama dalam organisasimu. Seseorang yang sering kali kau lirik dan merasa nyaman bersama dekatnya. Seringkali di dalam hati ini. Seringkali pandangan ini memandang yang bukan haknya. Seringkali niatmu terpeleset dipinggir jalan dalam melaksanakan sebuah kewajiban. Bukankah kau niatkan segala aktivitasmu untuk mendapatkan Ridho-Nya? Lalu mengapa kau terus mengulangi kesalahan yang sama?


Kau begitu bersemangat dalam aktivitas dakwahmu, rapatmu, dan acaramu... Namun ketika Jihad Ilmi menyapamu, seringkali kau patah semangat. Seringkali ketika ujian akademik menerpa, engkau tak bersemangat seperti rapatmu yang terkadang bisa sampai tiga kali sehari. Seringkali ketika Ujian Akhir Semester melanda, engkau langsung menurunkan semangatmu. Bukankah Jihad Ilmi juga termasuk dalam dakwahmu? Lalu bagaimana kau dapat menebar kebaikan jika qudwah yang kau contohkan membuat mereka meremehkanmu?


Semoga kita dapat menyeimbangkan antara aktivitas, kebajiban , dan tanggung jawab kita kelak.
http://lembaransiaktifis.blogspot.com/2012/01/oh-aktivis-kau-begitu-hebat-berkharisma.html

Akhwat Jatuh Cinta?

0 komentar
Akhwat jatuh cinta?
Tak ada yang aneh, mereka juga manusia.
Bukankah cinta itu adalah fitrah manusia?
Tak pantaskah mereka jatuh cinta?
Mereka juga punya hati dan rasa.

Tapi taukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lekaki menyapa hati mereka?
Tak ada senyuman bahagia yang dirasakan olehnya.
Tak ada rona malu di wajah mereka, bahkan tak ada bundah didalam dadanya.

Namun sebaliknya...
Ketika mereka merasakan jatuh cinta, yang mereka rasakan adalah rasa sakit dan penyesalan yang bersimbah didalam dirinya. Sebuah kesakitan yang amat sangat ketika sebuah hijab yang mereka jaga sudah lama kini kian mengikis.

Ketika seseorang lelaki yang belum halal bagi mereka kini bergelayut dalam hatinya dan fikirannya. Mereka sangat takut, karena takut menodai cinta sucinya kepada Sang Pencinta. Ketika rasa rindu datang kembali, yang mereka rasakan adalah rasa kesedihan yang sangat mendalam yang membuat mereka sangat pilu. Tak ada senyuman, tak ada rona malu di dalam diri mereka.

Mereka sangat menyesal, yang ada adalah malam-malam yang penuh dengan air mata dan tangisan atas pengaduannya kepada Sang Pencipta atas cintanya yang kian ternodai. Mereka sangat gelisah karena kegelisahan yang menodai arti cinta sucinya.

Ketika akhwat jatuh cinta kepada mereka yang menodai hatinya, bukan harapan untuk bertemu mereka sesering mungkin. Namun yang mereka inginkan adalah menjauh sejauh-jauhnya dari mereka, agar menjaga hati dari kikisan itu.

Tak ada kata-kata cinta dan rayuan yang penuh kegombalan, namun yang ada adalah rasa kekhawatiran yang amat sangat akan hati yang mulai merindukan sesosok lelaki yang belum halal bagi mereka.

Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah mereka dengan sebaik-baiknya. Sebuah kegelisahan yang terasa sangat menyesak akan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh dilihat. Mereka akan terus berusaha untuk mematikan rasa itu bagaimanapun caranya. Kendatipun mereka harus menghilang dan menjauh, akan mereka lakukan untuk menjaga kemurnian cintanya. Sungguh sangat kasihan para akhwat yang sedang dilanda rasa cinta yang menodai kemurnian cinta mereka kepada Sang Maha Pencinta.

Jagalah hati kalian untuk meneduhkan hati mereka. Mungkin jika akhwat tersebut ditakdirkan Allah untukmu, maka yakinlah Allah akan mempersatukan kalian di dunia dan di akhirat kelak. Jangan sampai mereka merasakan rasa yang sangat menyakitkan dan membuat hari-hari mereka penuh dengan rasa kegelisahan.

#Sebaliknya juga untuk ikhwan-ikhwan yang merasakan perasaan ini
Share dari seorang yang merasakan kegalauan hati

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia