Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Sabtu, 28 November 2009

Idul Adha Activity

0 komentar
Assalamu'alaikum...

Semangat Untuk ADS (Aktifis Da'wah Sekolah) Rohis SMAN 37

Insya Allah kita di amanahkan untuk menjadi panitia Pemotongan Hewan Qurban 1430H di SMAN 37 Jakarta.

Hari/tgl : Senin,30 Nov 2009
Waktu : Jam sekolah (dispend)--> asik nih...!


Panitia :
-Kelas XI (28 orang)
-Kelas X (12 orang)

Kelas X hanya perwakilan saja. Afwan banget bagi kelas X yang mau ikut tetapi ga bisa. Karena keterbatasan kita. Insya Allah pasti Allah memberikan yang terbaik.

Perjalanan masih panjang, onak dan gelombang rintangan akan menghadang di tengah-tengah manisnya ukhuwah. Itulah cobaan.. Keep Persaudaraan Islamiyah Kita.. Jgn Kendor..! Saling Akrab..

Insya Allah tahun depan kalian akan menjadi pengurus ikhwan dan akhwat yang bermilitansi tinggi, istiqomah, amanah, dan rajin menabung.

Jangan sampai ada kekecewaan yang mendalam, jangan ada iri hati di antara kita.

Keep Ukhuwah di antara kita...

Info:
Untuk ikhwan kelas X --> Bakar sate kambing (28Nov)
Untuk ikhwan kelas XI --> Bakar sate kambing (29Nov)

Untuk akhwat-->Forum Sharing Akhwat

Mulakan dengan Basmallah..!
Allahu Akbar...!

NB :
Perlengkapan : Baju seragam dan bawa baju kotor, celana kalau bisa olah raga 37
Yg bawa Pisau, golok, asahan, gergaji, bor, paku tolong di bawa..


Jaga Hijab Donk

0 komentar

Artikel dari teman semoga bisa membawa manfaat untuk mampu diimplementasikan secara nyata. Mohon maaf jika mungkin ada hal yang tidak berkenan.

“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,” tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.

“Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,” tanya sang mad’u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.

“Duh… ngeri, lihat itu… ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat……,” ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran.

“Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,” tanya seorang akhwat penuh keheranan.

Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena:

1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat.

2. Sudah mengetahui, namun belum memahami.

3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan.

4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai.

Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.

Sesungguhnya panggilan ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ adalah panggilan persaudaraan. Ikhwan’ artinya adalah saudara laki-laki, dan ‘akhwat’ adalah saudara perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan ke-’ikhwanan’-nya atau ke-’akhwatan’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.

Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, “Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi.” Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini.


Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat

Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:

1. Pulang Berdua
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.

2. Rapat Berhadap-Hadapan
Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah ‘cair’ dan rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya - bila belum mampu menggunakan hijab - dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.

3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)
Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, ”Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!” Namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata semu/samping.

4. Duduk/ Jalan Berduaan
Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita.

5. “Men-tek” Untuk Menikah
“Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang.” Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga ‘men-tek’ seorang akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan.

6. Telfon Tidak Urgen
Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya.

7. SMS Tidak Urgen
Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan da’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya.

8. Berbicara Mendayu-Dayu
“Deuu si akhiii, antum bisa aja deh…..” ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja.

9. Bahasa Yang Akrab
Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, “Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh :).“ Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri.

10. Curhat
“Duh, bagaimana ya…., ane bingung nih, banyak masalah begini … dan begitu, akh….” Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi da’wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan da’wah.

11 Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen
YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana dan tidak fokus pada da’wah karena khalwat virtual bisa saja terjadi.

12. Bercanda ikhwan-akhwat
“Biasa aza lagi, ukhtiii… hehehehe,” ujar seorang ikhwan sambil tertawa. Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan.


Dalil untuk nomor 1-5:
a. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (HR.Ahmad)

b. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya……” (QS.24: 30)

c. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya……” (QS.24: 31)

d. Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”

e. Rasulullah saw. Bersabda, "Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu." (HR Ahmad)

Dalil untuk nomor 6-12:
"... Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya..." (Al Ahzab: 32)

Penutup

Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga. Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak khalwat (berduaan), tidak ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya.

Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai-sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra:32).

Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, na’udzubillah. Maka, bersama-sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan-akhwat.

Wahai akhwat…., jagalah para ikhwan.

Dan wahai ikhwan…., jagalah para akhwat.

Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina.


“Ya Rabbi…, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya. Ampunilah kami ya Allah…… Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah… “

Allahumma innaka ta'lamu anna haadzihil quluub, qodijtama'at 'alaa mahabbatik, wal taqot 'alaa too'atik, watawahadat'alaa da'watik wata'aahadat 'alaa nushroti syari'atik...

Ukhuwah Atas Nama Allah

0 komentar


Muslim satu dengan Muslim yang lain itu ibarat satu tubuh. Jika satu disakiti, maka yang lain juga akan menderita. Tapi ukhuwah yang benar hanya atas nama Allah SWT

Hidayatullah.com--Muslim satu dengan Muslim yang lain itu ibarat satu tubuh, kata Nabi. Itulah ukhuwah atau persaudaraan. Ukhuwah islamiyah atau persaudaran Islam adalah sendi pokok untuk membangun tatanan masyarakat Muslim yang kokoh. Tatanan masyarakat Islam yang kokoh merupakan cita-cita kita semua dimana Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin akan benar- benar terwujud.

Memperkokoh pilar-pilar ukhuwah islamiyah adalah kewajiban setiap Muslim. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kaum Muslimin untuk menegakkan ukhuwah. Hal itu termaktub dalam beberapa ayat di Al-Quranul Karim.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbagai hadits juga memerintahkan ummatnya untuk melakukan hal yang sama. Di bawah ini adalah beberapa hadits yang menjelaskan kedudukan ukhuwah dalam Islam. Di bawah ini adalah anjuran ukhuwah menurut Islam.

Lillahi Ta’ala

Semangat ukhuwah di antara sesama Muslim hendaknya didasari karena Allah semata, karena ia akan menjadi barometer yang baik untuk mengukur baik-buruknya suatu hubungan. Rasulullah bersabda, ”Pada hari kiamat Allah berfirman: Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku ini, aku menaungi mereka dengan naungan-Ku.” (HR Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa yang bersaudara dengan seseorang karena Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya ke suatu derajat di surga yang tidak bisa diperolehnya dengan sesuatu dari amalnya.” (HR Muslim)

Dalam keterangan yang lain Nabi Muhammad menjelaskan, ”Di sekeliling Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah (cemerlang) pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami tentang mereka.” Beliau menjawab, ”Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah.” (HR Nasa’i dari Abu Hurairah Radiallahu ‘anhu)

Tidak Saling Menzhalimi

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzhalimi atau mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama Muslim dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar ra)

Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah bersabda, ”Janganlah kalian saling mendengki, melakukan najasy, saling membenci, memusuhi, atau menjual barang yang sudah dijual ke orang lain. Tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak menzhalimi, dan tidak membiarkan atau menghinakannya. Takwa itu di sini (beliau menunjuk ke dadanya tiga kali).

Ibarat Satu Tubuh

Ukhuwah dalam Islam memperkuat ikatan antara orang-orang Muslim dan menjadikan mereka satu bangunan yang kokoh. “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam.” (HR Muslim)

“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR Muslim)

Merasakan Lezatnya Iman

“Barangsiapa ingin (suka) memperoleh kelezatan iman, hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah.” (HR Ahmad)

Mengenal Baik Sahabatnya

“Jika seseorang menjalin ukhuwah dengan orang lain, hendaklah ia bertanya tentang namanya, nama ayahnya, dan dari suku manakah ia berasal, karena hal itu lebih mempererat jalinan rasa cinta.” (HR Tirmidzi).

Kiamat 2012? Bagaimana Menyikapinya?

0 komentar
Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali Da’i, MA, mengatakan, umat Islam wajib tidak mempercayai isi film 2012 yang bercerita tentang bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012. Jika umat Islam mempercayai isi film tersebut akan mengancam keimanan dan ketaqwaan. Oleh karena itu, umat Islam diimbau untuk tetap mengedepankan keimanan jika menonton film tersebut. ‘’Untuk sebuah peringatan dan hiburan saja,’’kata dia kepada Republika, Senin (16/11).

Menurut Athian, sebelum film tersebut diputar di bioskop-bioskop, banyak umat Islam yang meminta penjelasan soal film tersebut dari sisi agama Islam. Pertanyaan tersebut, kata dia, datang dari berbagai kalangan baik per orangan maupun dalam kegiatan pengajian. Bahkan, imbuh dia, banyak kalangan mahasiswa yang meminta penjelasan mengenai film. Atas pertanyaan tersebut, kata dia, umat Islam harus tetap berpegang pada ajaran Allah SWT. Dalam Alquran, lanjut dia, disebutkan bahwa tak ada seorang pun, baik itu manusia maupun rasul yang bisa mengetahui kapan kiamat akan datang. ‘’Jangankan soal kiamat, soal besok akan terjadi apapun manusia tidak ada yang mengetahui,’’ujar dia.

Masalah kiamat, sambung Athian, juga pernah dipertanyakan oleh manusia saat zaman Rosul. Ketika itu, umat Rosul bertanya tentang kapan kiamat akan tiba. Menjawab tentang hal itu, Rasul menyatakan bahwa tak ada seorang pun yang bisa memprediksinya. Masalah kapan kiamat akan datang hanya Allah SWT yang mengetahuinya. ‘’Tak ada yang mengetahui kapan kiamat akan datang, baik itu para nabi, malaikat, manusia maupun jin. Kapan hari kiamat hanya Allah SWT yang mengetahuinya,’’tutur dia.

Dalam Alquran, sambung Athian, hanya disebutkan tanda-tanda akan datangnya hari kiamat. Diantara tanda-tanda tersebut, imbuh dia, yaitu tidak adanya lagi rasa malu manusia. Manusia, imbuh dia, tidak memiliki rasa malu untuk melakukan apa saja yang dilarang oleh agma. Tanda-tanda lainnya, yaitu laki-laki berperilaku seperti perempuan dan sebaliknya, dan matahari terbit dari barat yang berarti budaya barat sudah begitu kuat di kalangan umat islam. ‘’Dan tanda-tanda yang paling kuat yaitu sudah berkurangnya orang yang beriman di muka bumi. Itu tanda-tanda, dan soal waktunya tak ada yang tahu,’’kata dia.

Kiamat seperti yang diceritakan dalam Alquran, imbuh Athian, kondisinya jauh berbeda dengan yang digambarkan dalam film 2012. Dalam Alquran, saat kiamat tiba seluruh isi bumi akan keluar dan langit akan runtuh. Tak hanya itu, seluruh mahluk penghuni bumi akan musnah dan tak tersisa. ‘’Tak hanya manusia, hewan, binatang, dan jin pun akan musnah untuk kemudian dihidupkan kembali oleh Allah SWT. ‘’Gambaran yang disampaikan dalam film 2012 tak ada apa-apanya dibanding kiamat milik Allah,’’imbuh dia.

Sementara itu, dari hasil pantauan Republika di sejumlah bioskop mengungkapkan, minat masyarakat menonton film tersebut ternyata cukup tinggi. Mereka tak hanya kalangan umat Islam saja, umat lain pun terlihat antre untuk menyaksikan film tersebut. Salah seorang penonton, Cecep Alisahbana, mengatakan, ia tertarik menonton film tersebut hanya sebagai hiburan semata. ‘’Sisi teknologi special efeknya yang saya kagumi. Kalau soal kiamat akan datang pada tahun 2012 saya sangat tidak mempercayainya,’’kata dia usai menonton film tersebut.

dakwatuna.com

VMJ (Virus Merah Jambu)

0 komentar
Virus Merah Jambu..sering diidentikkan dengan rasa "aneh" yang hinggapi hati-hati yang lalai, lalai dari mengingat Allah, lalai beribadah, lalai pada keinginan, hasrat tuk raih Syahid.. dan lalai terhadap tujuan akhir yang akan ditempuh.. dan tanpa disadari, bisa menggeroti file-file rasa ikhlas dalam dada, merusakkan imun amal, membuat pipi bersemu merah, angan pun melayang tak tentu arah, lalu mengacaukan sistem pertahanan hard disk Iman ..


Hati-hati !! karena virus hati tak dapat diawasi keberadaannya..tak dapat dikenali wujudnya.. It's very danger untuk lebih kita cermati, untuk lebih kita hayati keberadaannya.. hingga kita pun harus tahu tanda munculnya Virus Merah Jambu.. harus bisa meraba apa yang seharusnya kita rasa..rasa yang tak terkendali, asa yang terus menari, angan yang terus melayang, harap yang masih bertahan..ada ingin yang terus gayuti kalbu. Ahh..Virus Merah Jambu.. begitu indah untuk di rasa, begitu resah yang membara.. saat mengingat dia.. saat bersamanya, saat temui sosoknya - dia da
n hanya dia.. seseorang yang spesial untuk kita, yang berarti untuk kita..seseorang yang merajai tiap langkah kita, seseorang yang.. Ehm.. begitu mempesona..


Virus Merah Jambu..bagaikan darah yang mengalir saat melewati tiap aliran nadi kita, merusakkan kabel - kabel darah yang ujungnya selalu di gayuti oleh setan yang selalu tertawa lebar melihat kegagalan kita meraih RidhoNya.. Dan Virus Merah Jambu pun menembus ke ulu hati.. meluluhlantakkan pusat sistem otak syaraf dan akal kita.. Let's talk about it..


Yup.. Virus Merah Jambu..
VIRUS CINTA.. yang paling melenakan kita, paling berbahaya dari virus komputer akal yang pernah ada.. Virus Merah Jambu bisa timbul karena ada tangan dan pihak ketiga yang menelusup ke tiap sanubari kita, yang munculkan was-was pada diri kita..ketika kita tak bersamanya..saat tak bertemu dengannya.. ketika dan ketika.. segala waktu kita persembahkan untuknya.. Yang ada hanya resah terasa, dan rasa cinta yang kobarannya kalahkan api membara, yang penanya setajam pisau rajam, yang mulutnya, matanya, bibirnya, hidungnya, tangannya, sekujur tubuhnya.. selalu bertasbih namanya..selalu menyebut namanya.. Dan.. aacchh.. CINTA.. nama yang begitu indah dan bermakna..


Tak heran rasanya kalau mendengar / baca kisah si Virus Merah Jambu alias 'cinta'..bagaimana tajamnya pisau cinta yang 'singgah' ke hati majnun dan laila.. Karena pada tiap manusia menginginkan cinta, membutuhkan cinta, karena 'cinta' menimbulkan keasyikan, kesetiaan, kemesraan dan rasa kasih sayang, lalu mempertahankan cinta dengan taruhan nyawa, harta atau bahkan tahta sekalipun jadi tidak mengapa..


Akan tetapi bila rasa mulai pudar, bila rasa mulai sirna..suasana hati jadi berubah..rasa setia jadi ingkar-curiga..asyik dan mesra jadi bosan-memuakkan, kasih sayang menghilang, rasa ingin bersama jadi pengen berpisah, berjauhan, tidak tegur sapa..endingnya broken heart..putus cinta..N' sekali lagi.."Cinta"..trus menyerang, memadamkan api yang mulai berkobar..


Perhatikan apa yang difirmankan Allah dalam Surat Al Jaatsiyah (45) : 23.."Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat sesuai dengan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan menjadikan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah lagi yang akan memberikan petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat) Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?".


Amati sekali lagi Surat Al Baqarah (2) : 65.. "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman mereka sangat cintanya kepada Allah..".

Astaghfirullah..


Seorang hamba yang dilanda cinta, selalu ingat akan cintanya, selalu ingat akan kekasihnya. Setiap kesempatan akan digunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi hasrat cintanya. Begitu juga halnya dengan seorang hamba yang tulus cintanya pada Khaliqnya, ia senantiasa akan selalu ingat kepadaNya. Semua daya upaya dipersembahkan untuknya, meski untuk mempertahankan kebahagiaan hidupnya ia harus mempertaruhkan hartanya, kedudukan, kekuasaan, perniagaan, anak, istri, dan keluarganya, serta tak lupa jiwa raganya pula.


Dalam Firman Allah SWT, Qs At Taubah (9):24.." Katakanlah:"Jika bapa-bapamu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya, dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik".


Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa cinta karena Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak mau memberi kecuali karena Allah, maka dia sudah menyempurnakan imannya". (HR. Abu Daud) ; "Tidaklah seorang hamba mendapatkan manisnya Iman kecuali harus terdapat di dalam hatinya 3 aspek berikut : Hendaklah Allah dan RasulNya paling ia cintai dibanding yang lainnya, hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan hendaklah ia benci untuk kembali pada kekufuran setelah Allah selamatkan ia sebagaimana ia benci untuk dilemparkan kedalam api neraka" (HR. Bukhari Muslim).


So.. Virus Merah Jambu.. yang menguasai hati.. jika kita tegas menyikapinya, jika kita bisa rusak jaringannya (atau mampu jadi 'hacker' nya hati), jika kita mampu mengendalikannya, jika kita tahu keberadaannya.. niscaya hati mampu mengontrol semua perilaku kita, semua cinta kita jadi terkendali karena Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah wajib, apalagi Virus Cinta..


Mencintai Allah seperti kekasih.. Allahu Akbar !! (Ya Allah..jadi rindu dech sama Allah !!), tiap disebut namaNya.. bergetarlah hati kita (Surat Al Anfaaal (8) : 2.."Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka dan hanya kepada Allah mereka bertawakkal".. Subhanallah), ada pesona alam yang kita kagumi, dari ciptaannya sekecil atom sampai yang membentang di jagad raya, tak ada yang dapat menandinginya.. Lalu bagaimana khabarnya..Hai Virus Merah Jambu ?? Apakah sudah tahu keberadaanNya ?? Apakah sudah terkendali ?? Atau sudah musnah ?? Ku
raba lagi sendi-sendi hati.. Alhamdulillah..sudah terkendali, Alhamdulillah..sudah tiada.. Kini yang ada hanya cinta untukNya.. Yup, Cinta untuk Allah yang tak dapat ditandingi hasratnya, yang tak dapat dicerna maknanya..Subhanallah..


"Katakanlah : jika kalian memang cinta kepada Allah, maka ikutilah aku, pastilah Allah cinta kepada kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs. Ali'Imran (3) : 31).


Pisau tak selamanya dapat membunuh seseorang... penapun terkadang lebih tajam dari sebilah pisau. Maka amati 'hati' dengan cara yang ma'ruf..luruskan niat dan bertawwakallah pada ALLAH SWT.

Apakah ada "Pacaran dalam Islam" ...? Coba liat artikel yg lalu, di samping blog ini..

judulnya "Yang mau Pacaran, Baca Dulu Nih..."

Apa lagi jika kita sebagai aktivis da'wah sekolah maupun aktifis da'wah di lingkungan kita, apakah kita pantas terjebak dan sampai melakukan VMJ itu?

Bukankah sebagai aktifis da'wah sekolah kita harus menjunjung dan menjadi contoh kepada teman-teman kita? Menunjukan betapa indahnya Islam, saling menghormati, menjaga batasan, dan menjaga pergaulan antara ikhwan(laki-laki) dan akhwat(perempuan)...

Hey... Sadar mba, mas... yang masih bengong dan bingung...



Jagalah hijab kita selalu...


Jgn sampai VMJ menyerang kita semua... Astaghfirulloh... Pantas ngga yah kalo di lihat sama orang? (Coba jawab dalam diri masing-masing nih)



Ya Allah, karuniakanlah kepada kamu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu, serta amal yang menyampaikan kami kepada cintaMu..



Tambah Gambar


Yg Mau Pacaran, Baca Dulu Nih.. Seru Abiesz..

1 komentar

Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm…menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah satunya memang bisa diartikan kasmaran dan kasih terhadap lawan jenis. Karena perasaan senang terhadap lawan jenis itu merupakan fitrah, berarti sah-sah aja dong, namun apakah sarananya harus pacaran?
Sarana yang terbaik adalah simpan rasa itu, tata dengan rapi dan ekspresikan dengan cara yang halal, yaitu menikah. Ehem…

Senang sama lawan jenis, boleh gak ya? Bukankah itu fitrah!
Ehm, siapa yang bilang nggak boleh? Tapi apakah sarananya harus pacaran?

EMOSI CINTA
Menurut para peneliti, yang dimuat Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, CINTA ADALAH SALAH SATU EMOSI YANG ADA PADA MANUSIA. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih.

Nah, dari emosi-emosi turunannya itu, jelas terlihat kalo PERWUJUDAN CINTA LEBIH LUAS SIFATNYA, BUKAN SEKEDAR KASMARAN SAJA. Persahabatan, penerimaan, kebaikan hati dsb bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran.

Tapikan, seorang laki-laki butuh perempuan, dan juga sebaliknya? Glek! (*smile*)
Jawabannya, memang iya sih! Namun, apakah lantas karena butuh itu kita jadi menerobos garis batas yang telah diatur Allah untuk menjaga kita?

WAJAR SAJA
Yap, wajar saja kalo kita senang dengan lawan jenis. Fitrah, betul itu! Tapi FITRAH BUKAN BERARTI HARUS DITURUTI SEHINGGA TAK TERKONTROL. KITA HARUS TETAP MENJAGA FITRAH AGAR TETAP MURNI DAN TAK TERKOTORI DENGAN NAFSU SESAAT. Cinta itu sendiri terbagi menjadi dua:

1. Cinta yang Syar’i
Cinta yang syar’i dasarnya adalah iman. Buka deh Q.S. 3:15, 52: 21 dan 3: 170.

2. Cinta yang Tidak Syar’i.
Sedangkan cinta yang tidak syar’i dasarnya adalah syahwat. Untuk yang ini silakan dibuka Q.S. 3:14, 80: 34-37, dan 43:67.

Kalau di stiker-stiker kamu sering baca: Cinta Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah, itu benar adanya. Urutan itulah yang utama. ALLAH MEMBENARKAN CINTA YANG SIFATNYA SYAHWATI seperti di Q.S. 3:14 (wanita/pria, anak, harta benda, dsb), SEBAB KECINTAAN YANG SIFATNYA SYAHWAT INI ADALAH TABIAT MANUSIA. Nah, KECINTAAN INILAH YANG PERLU DIKENDALIKAN.

Gimana cara mengendalikannya?

JAGALAH HATI
Ingat kisah Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika ditanya Ali, siapa laki-laki itu, Fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali sendiri (ehem!).

Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikan saat memang sudah
halal untuk diekspresikan, yaitu saat telah menikah.

Aduh, jauh banget ya? Nggak juga kok, karena itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih baik ‘main air’ saja biar sejuk. Gimana ‘main air’-nya?

  1. Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi JAGA PANDANGAN (bukan berarti nunduk terus
  2. Kalau menyukai lawan jenis, CUKUP SAMPAI TAHAP SIMPATI. Jaga hati. Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak puasa.
  3. Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi SOLUSI UTAMA MEMANG MENJAGA DIRI.
  4. Banyakin teman (yang sejenis lho) dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa kesepian. Cuma AKAL-AKALAN SI SETAN KOK KALO KAMU MERASA PUNYA TEMAN COWOK LEBIH ENAK DARIPADA TEMEN CEWEK ATAU SEBALIKNYA. Ngibul tuh si setan!
  5. Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL. Nah lho!

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia