Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Sabtu, 28 November 2009

Perdagangan Organ Tubuh oleh Israel, Kejahatan Panjang Terhadap Palestina

1 komentar

Gaza – Infopalestina: Memperdagangkan organ tubuh syuhada Palestina adalah kejahatan lama yang menciptakan ketegangan baru antara Swedia dan pemerintah penjajah Israel. Kejahatan ini sebenarnya bukan kejahatan urutan pertama, namun ia rentetan kejahatan-kejahatan Israel yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Wartawan Swedia Donald Bostrom tidak berbohong ketika menulis tentang sejumlah keluarga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang menuding pasukan Israel menculik pemuda-pemuda Palestina kemudian dikembalikan kepada keluarganya dalam keadaan tidak bernyawa lagi setelah sbagian organ tubuhnya diambil. Bahkan ia melansir bahwa itu adalah bagian dari kenyataan yang membuktikan kejahatan Israel yang sistematis dalam memusuhi rakyat Palestina dan mengusir dari tanah air mereka dengan kekuatan senjata.

Laporan harian Swedia Aftonbladet menengarai adanya perdagangan organ tubuh manusia di Israel karena kebutuhan mendesak yang melibatkan pemerintah penjajah resmi dan dokter senior. Koran ini memberikan sejumlah bukti menghilangnya sejumlah pemuda Palestina selama lima hari sebelum akhirnya dikembalikan ke tempat asal mereka di malam hari secara rahasia dalam kondisi tubuh tidak bernyawa dan membeku dan ada bekas beda medis di tubuh mereka.

Laporan Skandal Jahat Israel

Laporan Koran Swedia di atas mengungkap skandal Israel yang menegaskan bahwa tindakan Israel itu dimulai sejak tahun 1991 selama Intifadhah I. Di antaranya adalah kasus seorang pemuda Palestina bernama Bilal Ahmad Ranian ditembak Israel di bagian dada, kaki dan perut, kemudian ia dibawah oleh helicopter ke tempat yang tidak diketahui oleh Israel. beberapa hari kemudian jasadnya dikembalikan ke desanya dan sudah dibungkus dengan perban RS. Setelah diteliti ada sejumlah luka bedah yang dicurigai diambil anggota tubuhnya.

Dalam laporannya, Koran menambahkan bahwa pasukan Israel mengambil organ tubuh korban dari rakyat Palestina setelah mereka dibunuh dan dijual melalui pasar gelap internasional.

Korban menegaskan penolakannya untuk dijadikan target sebab menurutnya Israel tidak peduli dengan masalah inti ketika menilai bahwa isi laporan itu dinilai dusta dan anti Semit.

Laporan di atas menyulut ketegangan hubungan diplomasi antara Swedia yang memimpin Uni Eropa dan Israel.

PM Israel Benjamen Netenyahu selama sidang pemerintah menegaskan bahwa Israel tidak meminta maaf kepada pemerintah Swedia bahkan mengecam isi laporan Koran Swedia. Menurutnya, laporan itu itu sebagai kebohongan berdarah dan angin permusuhan terhadap bangsa Semit.

Sebagian menteri Israel juga murka berat terhadap sikap pemerintah Swedia yang menolak minta maaf melalui media yang menurunkan laporan. Menteri Daniel Hartuzg menegaskan bahwa tindakan Swedia tidak bisa diterima.

Penghentian Penerbitan Visa Masuk bagi Swedia

Secara langsung, Mendagri Israel memutuskan untuk menghentikan penerbitan visa wartawan Swedia ke Israel setelah pemerintah pemerintah Swedia menolak mengecam isi laporan Koran Aftonbladet. Biro media di pemerintah Israel juga menolak permintaan koresponden dan cameramen Koran Aftonbladet untuk memperoleh kartu kewartawanan hingga tiga bulan.

Sementara itu pemerintah Swedia menolak meminta maaf kepada Israel. kantor berita Swedia TT melansir pernyataan PM Swedia Fredrick Reinfeldt bahwa “Siapapun tidak akan mampu meminta kepada pemerintah Swedia untuk melanggar konstitusinya yakni soal kebebasan menyampaikan pendapat yang dibutuhkan oleh masyarakat Swedia,”

Hamas: Bukan Kejahatan Pertama

Mengomentari masalah di atas, gerakan Hamas menilai bahwa pencurian organ tubuh warga Palestina yang dibunuh secara sengaja oleh Israel bukanlah kejahatan pertama. Sebab ia sudah melakukannya sejak lama untuk tujuan perdagangan.

Dalam salinan pernyataannya yang diterima oleh Infopalestina, Yahya Musa pimpinan dan anggota parlemen dari Hamas menegaskan bahwa kejahatan ini merupakan bagian dari rentetan kejahatan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina. Namun menurutnya, Israel selalu bisa lolos dari sanksi internasional dan menganggap dirinya di atas hukum karena ada sejumlah pihak internasional yang setuju dengan langkah Israel.

Karenanya Musa meminta kepada seluruh organisasi kemanusiaan dan inetrnasional untuk bersikap kredibel dan tidak berpihak dan bekerja sesuai dengan hati nurani serta menyikapi Israel sebagai penjahat perang yang merampas hak-hak rakyat Palestina.

Ia menegaskan bahwa penjajah Israel menilai warga Palestina sebagai obyek dari proyek pembunuhan, proyek obyek pencurian. Mereka mencuri tanah, dan menyita segala sesuatu. Inilah yang akhirnya membuat kejahatan mereka semakin membabi buta.

Israel menilai Palestina bangsa yang halal, tidak memiliki hak sipil.

Sementara itu Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina meminta agar lembaga-lembaga HAM internasional menggelar investigasi serius dan langsung terhadap hasil laporan harian Swedia. Sebab penangkapan terhadap jaringan internasional untuk pencurian organ tubuh manusia dan tertangkapnya money loundri di AS pada bulan oleh yang dilakukan oleh sejumlah rabi yahudi adalah salah satu bukti kuat keterlibatan Israel secara resmi dalam pencurian organ manusia dan memperdagangkannya.

Bukan tindakan aneh

Tindakan Israel di atas terhadap rakyat Palestina yang gugur bukan hal aneh, sebab mereka sudah terbiasa melakukannya sejak lama. Tindakan Israel menyembelih perut ibu yang hamil, membunuh kakek-kakek, anak-anak dalam pembantaian Deer Yaseen, Shabra, Shatila, dan lain-lain di wilayah Palestina adalah bukti yang masih segar dalam ingatan kita. Itu sudah dilakukan pemerintah penjajah Israel dan mafia Hagana sejak menjajah Palestina tahun 1948, sebuah terorisme sistematis yang ingin mengusir seluruh penduduk Palestina dengan cara yang sangat sadis.

Agresi besar Israel di Jalur Gaza

Peristiwa skandal pencurian dan perdagangan organ tubuh oleh Israel mengingatkan agresi kejahatan Israel sembilan bulan lalu. Dimana mereka membunuh 1450 warga Palestina dan melukai 6000 lebih yang kebanyakan adalah anak-anak dan wanita serta orang lanjut dua. Israel menggunakan senjata yang dilarang oleh dunia internasional. Sementara 11.600 warga Palestina mendekam di penjara dengan mengalami berbagai siksaan pedih.

Penderitaan rakyat Palestina tidak akan berhenti selama penjajahan Israel berlangsung di sana. Harapan tergantung kepada ketegaran rakyat Palestina dalam menghadapi penjajah Israel yang didukung barat dan pemerintah-pemerintah resmi yang dlalim. Semuanya mengekor kepada Israel dan Amerika. Namun “negara batil hanya berumur sejam sementara negara kebenaran akan tegak hingga hari kiamat”

1 komentar:

yerlikuin says:
5 Desember 2010 pukul 01.21

gantung aja tu pelakunya

Posting Komentar

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia