Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Jumat, 11 Juni 2010

KESAKSIAN 3 AKTIVIS FREEDOM FLOTILLA DARI INDONESIA

0 komentar

kispa.org - Apa yang terjadi di ketika Israel menyerang Kapal Mavi Marmara diungkapkan oleh 3 aktivis dari Indonesia yang tergabung dalam Kafilah Freedom Flotilla, Kafilah yang terdiri dari 50 lebih negara di dunia, termasuk Indonesia, bertujuan untuk mengirimkan bantuan dengan menembus blokade Israel yang dilakukan terhadap warga Gaza selama 4 tahun terakhir. Berikut wawancara oleh Asyari Usman, BBC, kepada 3 aktivis dari Indonesia.

Wisnu Pramudya dari Sahabat al-Aqsa menuturkan bahwa penyerbuan tersebut.

“Saat itu kami hampir menyelesaikan sholat subuh berjamaah yang dilakukan di buritan (bagian belakang) kapal pesiar Mavi Marmara,” ujar Wisnu yang dihubungan oleh Asyari Usman per telefon, Rabu malam.

“Orang-orang yang belum selesai sholat pun berhamburan, dan saya sendiri tidak konsentrasi lagi.”

Menurut Wisnu, para relawan spontan melemparkan apa saja yang mereka dapat ketika pasukan elit Israel mencoba menaiki kapal mereka. Begitu juga ketika mereka turun dengan tali dari helikopter, sebagian relawan merasa tentara Israel melakukan tindakan melawan hukum sehingga mereka melakukan perlawanan.

Walaupun terjadi perkelahian antara relawan dengan pasukan komando Israel, akhirnya kapal Mavi Marmara berhasil dikuasai setelah banyak korban berjatuhan, tewas atau luka-luka.

Wisnu mengatakan, tidak mungkin para relawan akan menimbulkan ancaman serius terhadap pasukan Israel karena perlawanan yang dilakukan hanya dengan senjata seadanya.

1,5 jam yang menegangkan

Wisnu menjelaskan,
sejak pasukan Israel mendarat dari helikopter sampai mereka menguasai kapal Mavi Marmara hanya berlangsung sekitar 1,5 jam saja. “Satu setengah jam yang mengerikan, penuh dengan kebrutalan tentara Israel,” kata Wisnu.

“Kami relawan yang tidak membawa apa-apa dihadapkan pada pembajak yang bersenjata lengkap.

“Masing-masing mereka membawa pistol, senjata dengan peluru tajam, senapan mesin, dan sebagainya,” tambah Wisnu Pramudya.

Tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan elit Israel itu, menurut Wisnu, menyebabkan banyak relawan yang luka-luka.

“Saya lihat sendiri orang yang luka-luka, ada yang di kepala, di tangan, ada yang tertembus peluru, dsb,” kata Wisnu.

Ditambahkannya, semua relawan –termasuk anggota-anggota parlemen dari berbagai negara– diborgol dan disuruh berjalan menuruni kapal sewaktu merapat di pelabuhan Ashdod.

Salah seorang relawan kemudian meminta tentara Israel agar berhenti menembak, dan mengatakan kepada seluruh penumpang kapal agar tidak melawan, kata mantan Pemred salah satu majalah terbitan Jakarta itu.

Isteri Wisnu, Santi Soekanto –putri penulis kawakan Soekanto– mengatakan dia sempat ditodong dengan senapan mesin ketika tentara Israel itu memerintahkan para wanita untuk duduk di tempat tetapi masih melihat Santi melakukan gerakan.

Misi kemanusiaan

Sementara itu, Ferrry Noor dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) menegaskan bahwa misi armada yang dipimpin Mavi Marmara murni untuk tujuan kemanusiaan.

Dia membantah tuduhan yang diungkapkan berulangkali oleh Israel bahwa armada itu bermaksud untuk melakukan konfrontasi.

“Kita sudah berkomiten di Istanbul dan membuat pernyataan yang ditandatangai bahwa kita murni misi kemanusiaan dan kita tidak membawa senjata,” kata Ferry

0 komentar:

Posting Komentar

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia