Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.Demi waktu,Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.( QS. Al-Ashr )

Jumat, 05 Februari 2010

MATERI TAHSIN (TAJWID) AL-QUR`AN part-1

1 komentar
الحد لله, الصلاة وسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومواله

PENGERTIAN
Tahsin tilawah menurut bahasa adalah memperbaiki bacaan. Tahsin diperlukan sebagai langkah awal dalam berinteraksi yang baik dengan Al-Qur`an. Sebutan lain bagi tahsin Al-Qur`an adalah ilmu Tajwid. Menurut istilah, tajwid adalah:

إخراج كل حرفٍ من مخرجه مع إعطائِه حقه ومستحقه
“Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya”

Definisi diatas mencakup :

1. Mempelajari tempat keluarnya huruf hijaiyah
2. Mempelajari hah-hak atas masing-masing huruf yang maksudnya sifat-sifat asli huruf, contohnya sifat jahr (jelas), Isti`la, hams, dan lain sebagainya.
3. Mempelajari mustahak huruf-huruf, yaitu bagaimana huruf tersebut ketika kondisi tetentu.
Contohnya ketika sebelum huruf tersebut ditemukan dengan nun mati, menjadi hukum ikhfa, atau hukum yang lainnya

TUJUAN
Tujuan dari pembelajaran tahsin adalah

1. Membaca dengan lancar
Lancarnya bacaan al-Qur`an kita adalah sesuatu yang berharga, tetapi apabila masing terbata-bata maka juga tetap diberikan 2 pahala selama dia berusaha untuk memperbaiki. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

الماهر باالقرآن مع السفرة الكرام البرره, والذي يقرأ القرآن ويتعتع فيه وهو عليه شآق له أجرَانِ
“Orang-orang yang mahir dengan Al-Qur`an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata, dan dia merasa kesulitan, ia mendapatkan dua pahala”

2. Membaca dengan benar
Tahsin ini diperuntukkan bagi orang-orang yang telah bisa membaca Al-Qur`an tetapi belum sempurna, dan orang-orang yang baru belajar membaca. Karena bisa jadi dahulu ketika kecil kita belum memperhatikan dengan baik/sempurna dalam mempelajari Al-Qur`an, sehingga ada kesalahan-kesalahan yang tanpa kita sadari.

Benar dalam tahsin adalah benar dari 2 kesalahan (اللَحْنُ) :

a. Kesalahan yang jelas (اللحن الجَلِيُّ)
Kesalahan ini adalah kesalahan yang terdengar jelas, baik yang dapat merubah arti ataupun tidak. Seperti salahnya dalam pengucapan huruf, huruf ‘ain (ع) dibaca hamzah (أ)
الحمد الله رب العالمين ـــــــ الحمد لله رب الآلمين
atau merubah tanda baca, tanda fathah (َ) dibaca kasroh (ِ)
إن كنتَ من الظالمين ـــــــ إن كنتِ من الظالمين
Hukum dari kesalahan ini adalah haram jika disengaja. Maka, kita dengan tahsin ini, seseorang akan mampu memahami dan mencoba merubah kebiasaan yang salah.

b. Kesalahan yang tersembunyi (اللحن الخَفِيُّ)
Kesalahan ini meliputi kesalahan yang tersembunyi dengan tidak atau kurang sempurnanya pengucapan tapi tidak sampai mengubah arti. Contoh dari kesalahan ini adalah pengucapan mad yang kurang panjang, ikhfa yang tidak sempurna أَأَنتُم أَشَدُّ خَلقٌا dibaca ‘a angtum’, atau dengung yang tidak sempurna.
Hukum dari kesalahan ini adalah makruh apabila disengaja.

HUKUM TAJWID/TAHSIN

Hukum tajwid terbagi menjadi 2 sudut pandang. Pertama, hukum mempraktekkannya adalah fardu `ain. Kedua, hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah. Bisa jadi diantara kita yang bagus tilawahnya, belum mengetahui istilah-istilah, tetapi bacaan dan pengucapan dia sudah tepat. Atau sebaliknya, diantara kita sudah hafal dalam belajar tahsin, tetapi bacaannya masih salah. Lebih baik kita memahami tahsin (mengetahui nama hukumnya) dan dapat mempraktekkan dengan baik.

oleh: Molbi F. Harsanto




1 komentar:

jaket online says:
29 April 2013 pukul 20.26

Mempelajari tahsin sangat penting sekali bagi umat muslim,.syukron atas informasinya sangat bermanfaat sekali

Posting Komentar

PANDANGAN MATA

Pandangan Mata Selalu Menipu
Pandangan Akal Selalu Tersalah
Pandang Nafsu Selalu Melulu
Pandang Hati Itu Yang Hakiki
Kalau Hati Itu Bersih

Hati Kalau Terlalu Bersih
Pikirannya Akan Menembus Hijab
Hati Jika Sudah Bersih
Firasatnya Tepat Karena Allah
Tapi Hati Bila Dikotori
Bisikannya Bukan Lagi Kebenaran

Hati Tempat Jatuhnya Pandangan Allah
Jasad Lahir Tumpuan Manusia

Utamakanlah Pandangan Allah
Daripada Pandangan Manusia